Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Biodata Lengkap Gus Sholah: Ketua PBNU, Anggota Komnas HAM, hingga Pengasuh Ponpes Tebuireng

Profil dan biodata Gus Sholah atau KH Salahuddin Wahid yang meninggal di RS Harapan Kita, Jakarta, Minggu (2/2/2020).

Editor: m nur huda
KOMPAS.COM/MOH. SYAFIƍ
Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, KH. Salahuddin Wahid, saat dimintai tanggapan terkait susunan kabinet Indonesia Kerja, Kamis (24/10/2019). 

TRIBUNJATENG.COM - Profil dan biodata Gus Sholah atau KH Salahuddin Wahid yang meninggal di RS Harapan Kita, Jakarta, Minggu (2/2/2020).

Profil dan biodata Gus Sholah ini mengulas perjalanan hidup adik KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

Dikenal sebagai tokoh serbabisa, profil atau biodata Gus Sholah atau KH Salahuddin Wahid sangat berwarna.

Gus Sholah lahir di Jombang pada 11 September 1942.

Ini Harga Terbaru Ponsel Vivo Bulan Januari 2020

Wajah Sopir Truk Tronton Kecelakaan Maut Tewaskan Loper Koran di Kalibanteng Semarang, Masih Buron

Inilah Cita-cita Terakhirnya Gus Sholah Sebelum Wafat dan Cerita Dirinya Mimpi Bertemu Gus Dur

Di Kompleks Ponpes Tebuireng Jombang, Almarhum Gus Sholah Dimakamkan Besok Pukul 15.00

Memiliki nama kecil Salahuddin al-Ayyubi, dia merupakan anak ketiga dari enam bersaudara putra pasangan KH Wahid Hasyim dan Hj Solichah.

Kakek dari pihak ayah adalah Hadratus Syekh KH Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

Kakek dari pihak ibu, KH Bisri Syansuri, adalah pengajar pesantren pertama yang mengajarkan kelas pada perempuan.

Ayah Gus Sholah, KH Wahid Hasyim, merupakan Menteri Agama pada tahun 1949.

Ibunya adalah putri pendiri Pondok Pesantren Denanyar Jombang.

Saudaranya adalah KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Hj Aisyah Hamid Baidlowi, dr H Umar Wahid SpP, Hj Lily Chodijah Wahid, dan Hasyim Wahid.

Gus Sholah melewati masa kecilnya di Pesantren Denanyar.

Pada 1947, dia pindah ke Tebuireng menyusul wafatnya KH Hasyim Asy’ari yang digantikan sang ayah.

Pada awal 1950, KH Wahid Hasyim diangkat menjadi Menteri Agama sehingga Gus Sholah ikut pindah ke Jakarta.

Dia pertama-tama bersekolah di SD Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS).

Liputan Khusus: Siapa Beking Tambang Galian C Ilegal di Jawa Tengah, Ini Kata ESDM Jateng

Kemudian di kelas IV, pindah ke SD Perwari.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved