BERITA LENGKAP : Jumlah Korban Virus Corona Lampuai Korban Virus SARS
Jumlah korban tewas akibat wabah virus corona terus bertambah. Jumlah korban yang meninggal di wilayah China daratan bahkan sudah melampaui
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Jumlah korban tewas akibat wabah virus corona terus bertambah. Jumlah korban yang meninggal di wilayah China daratan bahkan sudah melampaui jumlah korban jiwa akibat wabah sindrom pernapasan akut berat (SARS) pada tahun 2003 lalu.
Hingga Senin (3/2) kemarin, data Komisi Kesehatan Nasional China mengonfirmasi bahwa sudah 361 orang yang tewas akibat virus corona di daratan utama China.
Sementara satu korban lainnya meninggal di Filipina. Dengan demikian total sudah 362 orang yang meninggal akibat virus yang pertama kali muncul di Wuhan ini. Angka kematian ini naik hingga 57 pasien dalam waktu kurang dari 24 jam.
Jika dibandingkan dengan wabah SARS tahun 2003 yang menginfeksi 5.327 orang di daratan utama China, korban tewas akibat SARS di wilayah China kala itu mencapai 349 orang.
• FOTO-FOTO: Kebakaran Pusponjolo Tengah Semalam: Pemadam Kerahkan Lima Unit Mobil Damkar
• Pengakuan Zikria, Penghina Wali Kota Surabaya: Saya Ingin Menunjukkan bahwa Siapa Saya Sebenarnya
• Fokus : Judi Pun Bisa Dibayari Pemerintah
Adapun secara keseluruhan wabah SARS yang juga disebabkan oleh patogen yang mirip dengan virus corona baru asal Wuhan dan juga berasal dari China, menewaskan 774 orang di China dan berbagai negara.
Selain China, korban tewas terbanyak akibat SARS ada di wilayah Hong Kong.
Secara keseluruhan kasus virus corona yang terkonfirmasi di wilayah China hingga Minggu (2/2) waktu setempat mencapai 17.205 kasus. Jumlah ini melonjak sebanyak lebih dari 2.800 kasus atau nyaris 20 persen dibanding sehari sebelumnya.
Sementara secara global, CNN menyebut ada 17.384 kasus virus corona yang dilaporkan telah menyebar ke sedikitnya 24 negara di luar China dan wilayah administrasi khususnya seperti Hong Kong dan Macau.
Jumlah kasus terbanyak di luar China ada di Jepang dengan 20 kasus dan Thailand dengan 19 kasus.
Pemerintah China sendiri telah mengambil beberapa langkah antisipasi untuk mencegah penyebaran sejak mewabahnya virus corona.
Di antaranya adalah isolasi yang dilakukan di Kota Wuhan, yang disebut sebagai lokasi pusat asal virus tersebut. Pemerintah setempat juga mengambil langkah pembangunan rumah sakit yang dikebut hanya sekitar 10 hari untuk menangani wabah.
People's Liberation Army (PLA) atau Tentara Pembebasan Rakyat telah mengirim 1.400 dokter dan perawat militer ke Wuhan atas perintah langsung Presiden Cina Xi Jinping.
Akibat epidemi yang melebihi kasus SARS, Pemerintah China telah mengendalikan pengiriman barang-barang kebutuhan pokok kepada orang-orang yang tinggal di Kota Wuhan.
Penyiar China Central Television (CCTV), melaporkan bahwa tim logistik cadangan yang terdiri dari pasukan yang berbasis di Hubei telah mengirim 200 ton pasokan bahan makanan ke supermarket di Wuhan menggunakan 50 truk militer. Secara total tim ini mencakup 260 perwira militer dari pasukan darat dan udara PLA sebanyak 130 truk.
Sementara itu seluruh negara G7 --Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat-- semuanya memiliki penderita virus corona, rencananya akan melakukan rapat darurat untuk mengambil tindakan bersama.