Berita Kendal
Biasa Kirim 60 Ton Per Hari, di Musim Hujan Agus Cuma Bisa Pasok Ikan Asin Beberapa Ton saja
Musim penghujan berdampak pada produksi ikan asin. Di pantai Bandengan Kabupaten Kendal, pengusaha ikan asin harus kejar-kejaran dengan panas matahari
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Musim penghujan berdampak pada produksi ikan asin.
Di pantai Bandengan Kabupaten Kendal, pengusaha ikan asin harus kejar-kejaran dengan panas matahari.
Jumari pekerja di tempat pembuatan ikan asin Madukesmo, mengatakan pihaknya harus bekerja lebih ekstra saat musim hujan tiba.
• Tragedi Tewasnya Sopir Grab Kudus, Sempat Berpapasan dengan Istri di Malam Terakhir
• Ini Alasan Nengmas Antarkan Suami Poligami hingga Siapkan Mas Kawin dan Kebutuhan Akad Nikah
• Anak WNI Eks ISIS Menangis Ingin Pulang, Ngaku Pernah Melihat Pembantaian Manusia di Jalanan
• Ammar Zoni Sewot Soal Nama Kontaknya di HP Istri, Irish Bella: Salah Sendiri Nikahin Orang Belgia!
Untuk mendapatkan panas matahari saat penjemuran, pihaknya harus bawa keluar masuk ikan setiap harinya.
Terlebih saat cuaca yang cenderung tak menentu.
Katanya, belum lagi masa penjemuran bisa berlangsung lebih lama.
Dari satu hari masa penjemuran pada umumnya, bisa mnejadi 2-3 hari saat musim hujan.
"Kita ada proses rebus.
Kemudian dijemur biasa 1 hari sudah kering.
Kalau musim seperti ini sering hujan panas hujan panas bisa dua atau tiga hari," terangnya, Kamis (6/2/2020).
Meski pasokan ikan asin dari nelayan masih tergolong aman, ia meyebutkan tidak menutup kemungkinan harga penjualan ikan asin akan naik dengan lambatnya proses pengeringan.
Meskipun kata Jumari tidak akan siginifikan dari harga sebelumnya.
"Kalau naik saat penjualan kembali tidak banyak paling beberapa ribu saja, tidak seterusnya juga," katanya.
Agus Supriyono (29) suplayer ikan asin, menambahkan saat ini hasil tangkapan ikan nelayan hanya jenis ikan ninis.
Ikan jenis ini termasuk ikan yang kurang bagus jika diolah menjadi ikan asin.