Hindari Jejak Digital, Pelaku Pembunuhan Driver Online di Jepara Tidak Pesan Lewat Aplikasi
Diduga pemesanan secara offline pada driver online yang tewas di Jepara itu untuk memudahkan pelaku pembunuhan tidak terekam jejak digital.
Penulis: raka f pujangga | Editor: m nur huda
"Saya sudah dapat firasat buruk itu dari jam dua pagi kemarin mendengar suara burung siak (burun hantu-red) berkicau di rumah," ujar dia saat ditemui di Gondangmanis, RT 4 RW 2, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Kamis (6/2/2020).
Saat itu, dia berdoa korban yang hilang kontak selama beberapa hari tersebut agar bisa ditemukan selamat.
Kemudian pada pagi hari tadi, dia sudah memperoleh kabar jika korban telah ditemukan.
Namun dia tidak menyangka jika korban sudah ditemukan dalam kondisi telah kehilangan nyawa.
"Tadi pagi dapat kabar sudah ditemukan, saya awalnya senang biar mobil hilang yang penting selamat. Ternyata dikirimkan fotonya adik saya sudah nggak ada," jelas dia.
Setelah itu, istri korban dan anaknya mendatangi RSUD Kartini untuk memastikan jasad korban.
Dia mengaku sangat kehilangan atas tewasnya adiknya tersebut karena merupakan anak paling bungsu dari tujuh bersaudara.
Apalagi, korban juga meninggalkan istri dan tiga orang anak yang usianya masih sangat kecil.
"Saya kasihan anaknya tiga masih kecil, paling kecil itu perempuan usianya tiga tahun," ujar dia.
Rencananya jenazah korban akan dibawa ke rumah duka sekitar pukul 16.00. Sejumlah kerabat juga tengah menunggu kedatangan jenazah untuk kemudian dimakamkan.
Diduga korban perampokan
Diberitakan sebelumnya, driver online bernama Tri Ardianto (41) yang sempat dinyatakan hilang telah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di aliran sungai SWD II, Desa Bugo, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, sekitar pukul 06.10, Kamis (6/2/2020).
Jasad yang ditemukan dalam kondisi leher terjerat tali rafia itu diduga merupakan kasus perampokan yang merupakan warga Gondangmanis, RT 4 RW 2, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus yang sudah dilaporkan hilang sejak kemarin.
Paur Sabbag Humas Polres Jepara, Iptu Edi Purwanto mengatakan, penemuan mayat tersebut pertama kali ditemukan Masrukan (60), warga Bugo, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, yang melihat benda menyerupai tubuh manusia.
"Kemudian, Masrukan melaporkan kepada masyarakat sekitar dan petugas mengenai temuannya tersebut," ujar dia.
Setelah itu, jenazah dievakuasi bersama tim dokter dan ditemukan bekas jeratan tali rafia di leher, kaki diikat dengan pemberat batu bata serta luka-luka di tubuhnya.