Hindari Jejak Digital, Pelaku Pembunuhan Driver Online di Jepara Tidak Pesan Lewat Aplikasi
Diduga pemesanan secara offline pada driver online yang tewas di Jepara itu untuk memudahkan pelaku pembunuhan tidak terekam jejak digital.
Penulis: raka f pujangga | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kudus masih melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan driver online Grab Car yang ditemukan tewas di aliran sungai SWD II, Desa Bugo, Kecamatan Welahan, Jepara, sekira pukul 06.10, Kamis (6/2/2020).
Kanit Reskrim Polsek Welahan, Aiptu Seno Sumarjono memperoleh informasi jika pelaku perampokan tersebut tidak menggunakan aplikasi saat menjaring korbannya.
Diduga pemesanan secara offline itu untuk memudahkan pelaku pembunuhan tidak terekam jejak digital.
• Sebelum Digerebek, Warga Sempat Kerjai Pak Dukuh Selingkuh di Rumah Kosong, Begini Ceritanya
• Tol Yogya-Solo Terjang 50 Desa pada 11 Kecamatan di Klaten, Data Kepemilikan Lahan Sedang Divalidasi
• MotoGP Disebut Mulai Membosankan, Marc Marquez: Kadang Saya Juga Kalah
• Soal WNI Eks ISIS, Mahfud MD: Belum Ada Satupun Negara yang Mau Pulangkan Teroris
Namun, korban mendapatkan pesanan tersebut secara offline untuk mengantarkan para pelaku itu ke Jepara.
"Sesudah mendapatkan pesanan online, kemudian korban ini dicarter (offline-red) para pelaku itu," ujar dia, Kamis (6/2/2020).
Kejadian tersebut diperkirakan terjadi sekira Selasa (4/2/2020) sore, karena pada malam harinya korban sudah tidak bisa dihubungi pihak keluarga.
Kemudian sekira pukul 06.10, Kamis (6/2/2020), korban ditemukan dalam kondisi leher terikat dan kaki diikat dengan pemberat batu bata di sungai.
"Setelah evakuasi dari sungai tersebut, kami temukan kondisi korban masih menggunakan pakaian yang sama saat terakhir meninggalkan rumah," ujar dia.

Ciri-ciri korban, kata dia, juga identik sesuai dengan laporan orang hilang kepada pihak kepolisian.
Korban memiliki tato pada dada kanan kiri, lengan kanan kiri, dan punggung bagian belakang.
"Korban juga menggunakan kaus polo biru dengan logo FPKBRI. Dan sudah dikroscek memang jenazah itu adalah keluarga yang melaporkan kehilangan kemarin Rabu," ujar dia.
• Pelatih PSIS Semarang Dragan Djukanovic Puas dengan Komposisi Banyak Pemain Muda
Berdasarkan informasi masyarakat sekitar, korban yang mengendarai Honda Jazz bernopol K 8441 WB itu sempat berkelilin di sekitar lokasi kejadian.

Firasat suara burung hantu
Keluarga korban sudah mendapatkan firasat buruk sebelum jasad Tri Ardianto (41), driver online yang tewas dibunuh itu ditemukan di Jepara.
Nikmah (45), warga Kudus, menceritakan, mendapatkan firasat buruk mendengar suara burung hantu berkicau keras pada pukul 02.00 dini hari kemarin.
Dia menduga, suara burung itu merupakan firasat buruk sebelum korban ditemukan pada pagi hari tadi setelah hilang kontak sejak pukul 19.00, Selasa (4/2/2020) lalu.
"Saya sudah dapat firasat buruk itu dari jam dua pagi kemarin mendengar suara burung siak (burun hantu-red) berkicau di rumah," ujar dia saat ditemui di Gondangmanis, RT 4 RW 2, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Kamis (6/2/2020).
Saat itu, dia berdoa korban yang hilang kontak selama beberapa hari tersebut agar bisa ditemukan selamat.
Kemudian pada pagi hari tadi, dia sudah memperoleh kabar jika korban telah ditemukan.
Namun dia tidak menyangka jika korban sudah ditemukan dalam kondisi telah kehilangan nyawa.
"Tadi pagi dapat kabar sudah ditemukan, saya awalnya senang biar mobil hilang yang penting selamat. Ternyata dikirimkan fotonya adik saya sudah nggak ada," jelas dia.
Setelah itu, istri korban dan anaknya mendatangi RSUD Kartini untuk memastikan jasad korban.
Dia mengaku sangat kehilangan atas tewasnya adiknya tersebut karena merupakan anak paling bungsu dari tujuh bersaudara.
Apalagi, korban juga meninggalkan istri dan tiga orang anak yang usianya masih sangat kecil.
"Saya kasihan anaknya tiga masih kecil, paling kecil itu perempuan usianya tiga tahun," ujar dia.
Rencananya jenazah korban akan dibawa ke rumah duka sekitar pukul 16.00. Sejumlah kerabat juga tengah menunggu kedatangan jenazah untuk kemudian dimakamkan.
Diduga korban perampokan
Diberitakan sebelumnya, driver online bernama Tri Ardianto (41) yang sempat dinyatakan hilang telah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di aliran sungai SWD II, Desa Bugo, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, sekitar pukul 06.10, Kamis (6/2/2020).
Jasad yang ditemukan dalam kondisi leher terjerat tali rafia itu diduga merupakan kasus perampokan yang merupakan warga Gondangmanis, RT 4 RW 2, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus yang sudah dilaporkan hilang sejak kemarin.
Paur Sabbag Humas Polres Jepara, Iptu Edi Purwanto mengatakan, penemuan mayat tersebut pertama kali ditemukan Masrukan (60), warga Bugo, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, yang melihat benda menyerupai tubuh manusia.
"Kemudian, Masrukan melaporkan kepada masyarakat sekitar dan petugas mengenai temuannya tersebut," ujar dia.
Setelah itu, jenazah dievakuasi bersama tim dokter dan ditemukan bekas jeratan tali rafia di leher, kaki diikat dengan pemberat batu bata serta luka-luka di tubuhnya.
Jasad korban kemudian diperiksa dr Figi Bayu Joko Saputro, dari Puskesmas Welahan II Jepara.
"Terdapat luka tusuk dada kiri dua titik, luka tusuk dada kanan 1 titik, luka robek pelipis kiri, luka robek telinga kanan, dan bekas sayatan tangan kanan," ujar dia.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut, jasad dibawa ke RSUD Kartini untuk dilakukan otopsi sebelum dipulangkan kepada keluarga korban di Kabupaten Kudus.
Sebelumnya juga diberitakan warga Desa Bugo, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, digegerkan dengan penemuan mayat laki-laki di Sungai Serang Welahan Drainage (SWD) II turut Desa Bugo, Kamis (6/2/2020).
Menurut informasi dari kepolisian, mayat laki-laki tersebut diduga driver online yang hilang dan dilaporkan Polres Kudus pada 5 Februari 2020 lalu.
Peristiwa ini bermula saat seorang warga, Masrukan Alias Onggok sedang melintas di sekitar lokasi kejadian sekitar pukul 06.10 WIB.
Ia melihat sesosok mayat terapung di sungai dengan mengenakan kaos biru dan memakai celana jeans.
Melihat kejadian tersebut kemudian Masrukan meminta warg lainnya, Kusairi, untuk menghubungi Perangkat Desa dan pihak kepolisian.
Kapolsek Welahan Polres Jepara AKP Suyitno mengungkapkan, setelah mendapatkan laporan dari warga, pihaknya berkoordinasi dengan Tim Inavis Polres Jepara dan menuju ke lokasi kejadian.
"Di lokasi kejadian kemudian langsung dilakukan evakuasi pada korban, tampak bekas jeratan tali pada leher dan pada kaki korban terdapat ikatan yang diberi pemberat dengan batu bata,” terang Kapolsek Welahan, AKP Suyitno.
Sedangkan berdasar hasil pemeriksaan dari Tim Inavis Polres Jepara, pada tubuh korban ditemukan luka tusuk pada dada kiri sebanyak 2 titik.
Kemudian terdapat luka tusuk pada dada kanan sebanyak 1 titik, luka robek pada pelipis kiri, luka robek pada telinga kanan, bekas sayatan pada tangan kanan.
Kapolres Jepara AKBP Nugroho Tri Nuryanto, menjelaskan dari info yang didapat bahwa mayat yang ditemukan di Welahan memiliki ciri-ciri mirip dengan pengemudi online yang hilang dan dilaporkan Polres Kudus pada 5 Februari 2020.
“Kami dari Polres Jepara memohon dukungan dari masyarakat untuk memberikan informasi sekecil apapun kepada kami, sehingga kami dari Polres Jepara cepat mengusut kejadian pencurian dengan Kekerasan yang terjadi di Jepara” tegasnya.(Laporan Wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga)
• Ditemukan Mayat Mirip Driver Online di Sungai Serang Jepara, Banyak Luka Tusuk di Tubuh
• Berita Lengkap: Driver Online Ditemukan Tewas, Mayat Dijerat Tali Rafia dan Kakinya Dibanduli Bata
• Firasat Buruk Keluarga Driver Online yang Tewas di Jepara, Dengar Kicau Burung Hantu Dini Hari