Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Paceklik Ikan, Tiap Hari Nelayan Kapal Besar di Kendal Cuma Kantongi Rp 30 Ribu per Orang

Musim paceklik biasa nelayan sebut sebagai musim bencana kecil bagi profesinya. Rentan waktu musim paceklik biasa disebut November-Maret.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muh radlis

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Musim paceklik biasa nelayan sebut sebagai musim bencana kecil bagi profesinya.

Rentan waktu musim paceklik biasa disebut November-Maret.

Para nelayan dihadapkan masa sulit mencari ikan dengan beberapa faktor.

Tragedi Tewasnya Sopir Grab Kudus, Sempat Berpapasan dengan Istri di Malam Terakhir

Ini Alasan Nengmas Antarkan Suami Poligami hingga Siapkan Mas Kawin dan Kebutuhan Akad Nikah

Begini Reaksi Agustianne Marbun Pergoki Hotman Paris Pulang Subuh Setelah Kencan dengan Artis

Anak WNI Eks ISIS Menangis Ingin Pulang, Ngaku Pernah Melihat Pembantaian Manusia di Jalanan

Musim pancaroba dengan gelombang tinggi hingga kualitas ikan yang tersedia rendah, termasuk di peraiaran Kabupaten Kendal.

Wasro (62) Nelayan Korowelang Kulon di Pantai Bandengan, mengatakan sejak 3 bulan terakhir pihaknya kesulitan mencari ikan yang berkualitas.

Bersama 20-an kru kapal, pihaknya sering tak mendapatkan ikan saat melaut.

Wasro dan kru biasa melaut setiap pukul 06.00 - 13.00 setiap harinya.

Tangkapan ikannya turun drastis dari 1-2 ton perhari menjadi beberapa kwintal saja.

Belum jenis ikan yang berhasil ditangkap adalah ikan yang berkualitas rendah dengan nilai jual Rp 1.500 perkilo.

Ditemui di kapalnya saat merapat di Pantai Bandengan, Kamis (6/2/2020) siang Wasro dan kru kapal lain hanya membawa 5 kwintal ikan.

Jenisnya pun hanya ikan ninis berukuran kecil yang biasa disebut sebagai anak ikan Juwi.

"Pendapatan sepi, gelombang barat tinggi.

Musim baik biasanya satu hari bisa 1 ton ini hanya 5 blung 5 kwintal ikan ninis pula harga murah banget," terang Wasro.

Kru kapal lain, Supardi, menambahkan jika dikalkulasi hasil penjualan 5 kwintal berkisar Rp 700 ribuan.

Biaya operasional solar Rp 400 ribu, sedangkan sisanya dibagi para nelayan hanya dapat Rp 20-30 ribu perorang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved