Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pembunuhan di Pantura

Ini Pengakuan Istri Sopir Taksi Online Yang Dirampok dan Dibunuh Secara Sadis di Jepara

Berita lengkap tentang Sopir taksi daring, Tri Ardianto (41), yang ditemukan tak bernyawa di aliran Sungai Serang Welahan Drainase (SWD) II

Penulis: raka f pujangga | Editor: Catur waskito Edy
istimewa
Foto almarhum Tri Ardiyanto (41), sopir Grab Car Kudus 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Berita lengkap tentang Sopir taksi daring, Tri Ardianto (41), yang ditemukan tak bernyawa di aliran Sungai Serang Welahan Drainase (SWD) II, Desa Bugo, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, Kamis (6/2) sekitar pukul 06.10.

Saat ditemukan, terdapat tali rafia yang menjerat leher Tri.

Tri duga korban perampokan. Sebelumnya, warga Gondangmanis, RT 04 RW 02, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus‎, itu dilaporkan hilang sejak Rabu (5/2) malam.

Paur Sabbag Humas Polres Jepara Iptu Edi Purwanto mengatakan, mayat Tri pertama kali ditemukan Masrukan (60), warga Bugo, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara.

Saat itu, Masrukan melihat benda menyerupai tubuh manusia di aliran sungai SWD II.

"Kemudian, Masrukan melaporkan kepada masyarakat sekitar dan petugas mengenai temuannya itu," jelas Edi.

Setiba di lokasi kejadian, polisi dan tim dokter segera mengevakuasi jenazah Tri.

Kejanggalan di Balik Pengembalian Penyidik KPK ke Polri, Ini Tanggapan Bambang Widjojanto

Pengakuan Mantan Kombatan ISIS Ingin Pulang dan Tobat: Aku Pengin Pulang ke Tanah Air dan Tobat

Jadwal Bola Liga Inggris di Mola TV dan TVRI Pekan Ini, Chelsea Vs MU, Liverpool Vs Norwich

Viral Istri Mengantar Suami Menikah Lagi, Dari Siapkan Mas Kawin hingga Bela Suami dari Bully

Selain jeratan tali rafia di leher, petugas juga menemukan luka di tubuh dan kaki diikat bersama batu bata sebagai pemberat.

Menurut Edi, jasad Tri diperiksa dr Figi Bayu Joko Saputro dari Puskesmas Welahan II Jepara.

"Terdapat dua luka tusuk di dada kiri, satu luka tusuk di dada kanan, luka robek di pelipis kiri, luka robek di telinga kanan, dan bekas sayatan tangan kanan," ujar dia.

Petugas kemudian membawa jenazah Tri ke RSUD Kartini untuk autopsi sebelum diserahkan ke keluarga korban.

Selain jenazah, polisi tak menemukan barang-baran pribadi, termasuk mobil milik Tri.

Kasus ini masih ditangani penyidik Polres Jepara.

Hilang Kontak Sejak Selasa

Sementara itu, istri Tri Ardianto, Rini Saputri, mengaku sempat melihat suaminya lewat di depan rumah saat mengantar dua penumpang ke perumahan di Gondangmanis, Selasa (4/2) sore.

Namun, hingga Selasa malam, Tri tak pulang. Ponselnya pun tak aktif dan tak bisa dihubungi lagi sekitar pukul 19.00.

"Padahal, biasanya selalu menghubungi saya. Tapi, waktu Selasa malam itu saya hubungi, tidak bisa," paparnya.

Upaya pencarian juga sempat dilakukan keluarga dan sesama pengemudi taksi online.

Termasuk, melaporkan ke kantor Grab tempat Tri Ardianto bermitra agar dilacak posisi terakhir.

Hasil pelacakan dari titik koordinat di GPS handphone, Tri terpantau terakhir pada Rabu malam di Welahan, Kabupaten Jepara.

"Baru Rabu (5/2) malam, sehabis magrib, saya membuat laporan ke Polres Kudus," jelasnya.

Kemudian, pada Kamis pagi, dia mendapat kabar temuan mayat laki-laki di Sungai SWD II Jepara, yang mempunyai ciri-ciri mirip suaminya.

Untuk memastikan hal itu, ia bersama anaknya, segera mendatangi RSUD Kartini.

"Setelah pemeriksaan ini, saya ingin membawa suami pulang agar bisa segera dimakamkan," ujarnya.

Keluarga korban lain, mengaku mendapat firasat sebelum jasad Tri Ardianto ditemukan. ‎

Kakak Tri, Nikmah (45), mengaku mendengar suara burung berkicau pada pukul 02.00 dini hari, yang dianggapnya sebagai pertanda buruk.

"Saya sudah dapat firasat buruk itu dari pukul 02.00 kemarin (Rabu).

Saya dengar suara burung berkicau di rumah," ujar dia saat ditemui di rumah duka, Desa Gondangmanis, RT 04 RW 02, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus.

Saat itu, dia berdoa, Tri yang hilang kontak sejak Selasa malam itu bisa ditemukan selamat.

Sayang, keesokan pagi, dia menerima kabar, sang adik ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

"Tadi pagi dapat kabar sudah ditemukan, saya awalnya senang, biar mobil hilang yang penting selamat.

Ternyata, dikirimi foto adik saya sudah nggak ada (meninggal)," jelas dia.

Menurut Nikmah, Tri merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara. Tri meninggalkan seorang istri dan tiga anak.

"‎Saya kasihan, anaknya tiga masih kecil, paling kecil itu perempuan, usianya tiga tahun," ujar dia.

Diduga Dicarter Tanpa Lewat Aplikasi

Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kudus turut melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan sopir Grab, Tri Ardianto.

Kanit Reskrim Polsek Welahan Aiptu Seno Sumarjono mengatakan, Tri diduga korban perampokan.

Perampok diduga memesan jasa taksi Tri tanpa menggunakan aplikasi atau secara offline.

"Sesudah mendapatkan pesanan online, kemudian korban ini dicarter (offline-red) para pelaku (perampokan) itu," ujar dia.

Peristiwa tersebut diperkirakan terjadi Selasa (4/2) sore.

Ini berdasarkan pengakuan istri Tri, Rini Saputri, yang tidak bisa lagi menghubungi Tri mulai Selasa malam.

"Setelah evakuasi dari sungai, kami temukan korban masih memakai pakaian ‎yang sama saat terakhir meninggalkan rumah," ujar dia.

Ciri-ciri jenazah yang ditemukan, kata dia, juga identik dengan laporan orang hilang yang dibuat di kepolisian.

Di antaranya, memiliki tato pada dada kanan kiri, lengan kanan kiri, dan punggung bagian belakang.

"Korban juga menggunakan kaus polo biru berlogo FPKBRI. Dan sudah dikroscek, memang jenazah itu adalah keluarga yang melaporkan hilang Rabu kemarin," ujar dia.

‎Berdasarkan informasi masyarakat sekitar, Tri yang mengendarai Honda Jazz bernomor polisi K 8441 WB itu sempat berkeliling di sekitar lokasi kejadian. (raf)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved