Berita Semarang
Hanya karena Masalah Warisan Tanah, Seorang Anak di Semarang Bentrok dengan Ayah Kandungnya Sendiri
Seorang anak terlibat bentrok dengan ayahnya sendiri di Jalan Sriwibowo RT 3 RW 3, Kelurahan Kembang Arum, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang.
Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seorang anak terlibat bentrok dengan ayahnya sendiri di Jalan Sriwibowo RT 3 RW 3, Kelurahan Kembang Arum, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang.
Bentrokan yang sempat membuat warga sekitar itu panik terjadi pada Jumat (7/2/2020) sekira pukul 09.00 WIB.
Seorang anak bernama Sadiyan (36) itu mengaku salah paham dengan bapaknya sendiri terakit urusan pembagian tanah waris.
• Afifah Ifahnda Pemeran Zahra di Tukang Ojek Pengkolan Hilang Peran, Ini Aktivitasnya Kini
• Kisah Haru Sopir Angkot Bawa Bayi 3,5 Bulan di Semarang Saat Narik, Dapat Simpati dan Cibiran
• Bea Cukai Hentikan Sebuah Truk dari Jepara di Tol Batang, Bawa Ratusan Ribu Rokok Ilegal
• Kisah Sumardi Meninggal Saat Khotbah Jumat dan Dua Muslimin Ini Meninggal Saat Shalat Jamaah
Cekcok antara Sadiyan dengan bapaknya yakni bernama Trimanto (62) membuat warga sekitar turun tangan.
Petugas kepolisian dari Polsek Semarang Barat pun harus datang ke kediaman Trimanto di Kelurahan Kembang Arum untuk melerai dan menyelasaikan cekcok antara mereka berdua.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Semarang Barat Kompol Iman Sudiyantoro mengungkapkan, cekcok tersebut diketahui murni salah paham sang anak.
"Ya si anak kesal terkait urusan pembagian tanah waris.
Masalah ini hanya soal cekcok antara anak dan bapaknya.
Tidak sampai ada tindak penganiayaan oleh sang anak, maupun sebaliknya," kata Kompol Iman kepada Tribunjateng.com, Sabtu (8/2/2020).
Dia menuturkan, masalah keluarga yang sempat membuat warga sekitar itu panik telah diselesaikan secara kekeluargaan.
Sadiyan dan Trimanto pun telah didamaikan oleh Wakapolsek Semarang Barat AKP Manurung yang hadir di lokasi kejadian.
"Masalah tidak sampai ke ranah hukum.
Kami sudah mendamaikan mereka.
Warga sekitar pun telah mengajak mereka berdua untuk berembuk duduk bersama agar tidak ada salah paham lagi," sebut Kapolsek.
Sementara, Sadiyan selaku anak telah memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada sang bapak, Trimanto.
Awalnya, dia mengaku kesal karena merasa adanya ketidakadilan dalam pembagian hak tanah waris.
"Saya salah paham.
Ini saya sudah mohon maaf ke ayah saya.
Masalah sudah selesai," ujar Sadiyan, terpisah. (Tribunjateng/gum).
• Pertama Kali Digelar, Warga Majenang Cilacap Tak Sabar Tunggu Car Free Day
• Ada Angpao Berisi Diskon di Gerai Quiksilver Mal Ciputra Semarang, Ini Cara Dapatnya
• Atalia Banyak Ditaksir Pemuda Mapan, Ridwan Kamil Pilih Dekati Sang Ibu dan Bantu Masak