Berita Semarang
Mantan Narapida Teroris Asal Semarang Ini Setuju WNI Eks ISIS Dipulangkan, Samsul Huda Menolak
Butuh beberapa tahun agar mantan narapidana terorisme (napiter) bisa berbaur dan beradaptasi dengan warga sekitar.
Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: galih permadi
"Supaya programnya BNPT yakni perlindungan, pencegahan dan penindakan dapat berjalan dengan baik. Meski saya berseberangan dengan ISIS, tapi kita setidaknya harus memberikan secercah harapan buat mereka," kata Ucup.
Hariono mengungkapkan, pemerintah sebaiknya menyiapkan sistem trauma healing bagi eks pengikut ISIS jika akan dipulangkan.
Dia pun bersenang hati membantu proses trauma healing eks pengikut ISIS bila diajak oleh pemerintah.
Ucup yakin pemerintah bisa mengatasi rasa trauma yang dialami eks pengikut ISIS dalam waktu singkat.
Caranya, kata Ucup, dengan melakukan pendekatan bersama eks napiter yang telah tobat.
Minimal, pikiran mereka yang semula terdoktrin wajib hijrah ke Suriah, jadi sebuah hal tidak penting.
"Kita harus membuat akal pikiran mereka berubah. Untuk mengatasi trauma eks ISIS itu bisa dilakukan dengan cepat karena semua yang berbau instan itu bisa diubah dalam waktu singkat. Ya kita ketahui sendiri, ISIS juga merekrut ratusan orang dengan cara cepat," tuturnya.
Terpisah, Sekretaris Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jateng, Samsul Huda justru menolak pemulangan eks teroris ISIS ke indonesia.
Dia mengungkapkan, langkah itu dapat menambah beban Pemerintah, termasuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng yang selama ini sudah kesulitan mengatasi para kombatan dan organisasi radikal berafiliasi dengan ISIS.
"Selama ini, banyak sel-sel teroris yang masih tidur banyak diawasi. Dengan kepulangan mereka bakal menambah beban. Imbasnya ke Pemprov Jateng, karena banyak WNI eks ISIS yang berasal dari Jateng. Ini yang harus dikaji secara matang," tegas Huda.
Menurutnya, program deradikalisasi di Jawa Tengah sedang mengalami kesulitan saat ini.
Jika mereka kembali, pihaknya mempertanyakan siapa yang akan siap menangani.
Dia juga berpendapat bahwa wacana pemulangan eks ISIS ke Indonesia sangat kontradiksi dengan semangat memerangi gerakan radikalisme dan terorisme di Indonesia.
"WNI eks ISIS sudah jelas terpapar, bukan hanya terindikasi. Mereka sudah jelas bergabung dengan kelompok ISIS, kemudian mau diterima kembali ke Indonesia. Ini kan aneh dan sangat kontradiksi dengan semangat yang ada. Wajar kalau masyarakat banyak yang menolak," pungkasnya. (Tribunjateng/gum).
• Stadion Jatidiri Semarang Jadi Stadion Termegah Ketiga? Pemprov Jateng : Siapapun Bisa Kelola
• Ini Biodata Arya Satria Claproth yang Dituding Karen Poore Eks Idol Selingkuh dengan Marshanda
• Hal Ganjil Kematian Anak Arya Satria-Karen Poore Eks Idol, Marshanda Bakal Terseret?
• Afifah Ifahnda Pemeran Zahra di Tukang Ojek Pengkolan Hilang Peran, Ini Aktivitasnya Kini