Berita Internasional
Baku Tembak di Afghanistan, Prajurit Gabungan Diserang Saat Patroli, Dua Tewas Enam Terluka
Dalam keterangan Kementerian Pertahanan, sosok berpakaian serdadu Afghanistan itu menembaki patroli itu menggunakan senapan mesin.
TRIBUNJATENG.COM - Sebuah insiden terjadi di Distrik Sherzad, Provinsi Nangarhar, pada Sabtu (8/2/2020).
Insiden tersebut terjadi ketika dua negara melakukan patroli gabungan.
Sosok yang berkostum prajurit Afghanistan dilaporkan sempat bertengkar sebelum melepaskan tembakan dan membunuh dua tentara AS.
Dalam keterangan Kementerian Pertahanan, sosok berpakaian serdadu Afghanistan itu menembaki patroli itu menggunakan senapan mesin.
Selain dua tewas, enam prajurit lainnya mengalami luka dimana mereka segera dilarikan ke fasilitas medis terdekat untuk mendapat perawatan.
Adapun Kementerian Pertahanan Afghanistan menerangkan, satu personel militer terbunuh dengan tiga lainnya luka-luka dalam serangan tersebut.
• Regulasi Baru Liga 1 2020 - Rumput Lapangan Stadion Harus Sama Tinggi
• 146 Calon PPK Pilbup Demak Jalani Tes Wawancara, Kholilur Kesulitan Jawab Terkait Kepemiluan
• Dipersulit Pihak Perbankan, Penyidik BNNP Jateng Sempat Kesulitan Ungkap Kasus Pencucian Uang
• Tanggul Sungai Manging Kembali Jebol, Rendam Ratusan Rumah, BPBD Pati Minta Warga Tetap Siaga
Dilansir dari Kompas.com, Selasa (11/2/2020), kedua korban adalah Sersan Javier Gutierrez dari San Antonio, Texas, dan Sersan Antonio Rey Rodriguez asal Las Cruces, New Mexico.
Sumber internal Kabul mengungkapkan, si pelaku adalah anggota pasukan dan mulai menembak setelah bertengkar.
Baik pejabat militer dua negara tidak mengonfirmasi kabar itu.
Dimana baku tembak itu terjadi tak lama setelah kedua kontingen bertemu.
"Pasukan dari negara asing itu berteriak," kata Salim Khan, seorang polisi yang tengah berada di markasnya saat serangan berlangsung.
Khan menjelaskan, baku tembak itu berlangsung beberapa menit.
Suara berikutnya yang dia dengar adalah helikopter yang mengevakuasi pasukan AS.
Ajmal Omer, anggota Dewan Nengarhar mengatakan, si pelaku telah ditembak mati dengan insiden tersebut tengah berada dalam investigasi.
Sejak 2020, sudah ada enam tentara AS yang gugur.