Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Hari Pers Nasional

Peringatan Hari Pers Nasional, Ketua PWNU Jateng: Pers Itu Ibarat Nabi

Nabi membawa kabar dari Allah kepada manusia, sedangkan pers menyampaikan kabar tentang apa yang terjadi di antara manusia.

istimewa
Rais Syuriah saat diwawancarai oleh awak media di Auditorium RRI Semarang. Minggu (9/2/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Pers diibaratkan seperti nabi.

Nabi membawa kabar dari Allah kepada manusia, sedangkan pers menyampaikan kabar tentang apa yang terjadi di antara manusia.

Realita dikabarkan supaya khalayak mengambil hikmahnya.

Kisah Pencarian Baim Wong Temui Nurul Sopir Angkot Viral, Hampir Menyerah sampai Diantarkan Ojol

Kisah Sumiyati Warga Semarang Berkali-Kali Ucap Syukur Mendapat Santunan Kematian Sebesar Rp 42 Juta

Tika Bravani Pemeran Denok di Tukang Ojek Pengkolan Hilang Peran, Emak Mae Sampai Mengunjunginya

Nurul Sopir Angkot Viral Bawa Bayi Saat Bekerja Ingin Bertemu Hendi : Sampaikan Beribu Terima Kasih

Hal itu disampaikan oleh Ketua PWNU Jateng, Rais Syuriah, dalam peringatan ke-74 Hari Pers Nasional di Auditorium RRI, Jalan Ahmad Yani, Kota Semarang, Minggu (9/2/2020).

Rais Syuriah menyebutkan, jangan terlalu menekankan industrinya, tetapi substansi sebagai penerang masyarakat merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar.

 “Jika kabarnya sudah salah atau hoaks berarti berita tersebut keliru semuanya, sebab banyak kenyataan yang dibentuk oleh kabar.

Dengan adanya kabar tersebut mempunyai implikasi di masyarakat dengan dasar kabar tersebut.

Jika kabar itu benar dan mendidik akan menjadi baik di masyarakat.

Jika kabar itu tidak benar atau menyimpang nanti akan ada fakta baru yang menyimpang,” ujarnya pada Tribun Jateng, Minggu (9/2/2020).

Maka dari itu, lanjut dia, mereka yang berprofesi sebagai wartawan harus memiliki kelebihan, yaitu akurasi. 

Masyarakat yang sudah maju, sudah bisa memfilter antara berita hoaks dan berita yang benar.

Di Indonesia, lanjutnya, masyarakatnya masih belum bisa membedakan berita hoaks dan berita yang benar.

Jadi, harus diarahkan. 

 “Saya kira untuk para penulis berita sudah ahli.

Sebagai wartawan mengharapkan kebaikan bagi masyarakat dengan adanya berita ini.

Tidak ada berita yang jelek, tetapi kontennya yang diberitakan jelek atau tidak.

Berita itu kan bisa diarahkan untuk hal-hal yang positif, bagimana cara menulis itu teman-teman wartawan sudah sangat mahir,” katanya. (vra)

Baim Wong Muter-muter Semarang Cari Nurul Sopir Angkot Viral Bawa Bayi Saat Kerja

Suara-Suara Aneh di Loteng Bawa Wanita Ini Temukan Rahasia Tersimpan 12 Tahun di Rumahnya

Politisi Iran Gelar Sayembara Senilai Rp40 Miliar untuk Bunuh Trump

Mas Dani Kamu Jahat! Teriak Ayu dalam Konser Didi Kempot di Semarang

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved