Berita Internasional
Ribuan Penumpang Kapal Diamond Princess Mulai Stres, Dikarantika Karena Suspect Virus Corona
Ketika Diamond Princess pertama bersandar, otoritas langsung melakukan pemeriksaan terhadap 300 orang, dan mengevakuasi mereka yang positif.
TRIBUNJATENG.COM, TOKYO - Setidaknya ada 3.700 orang dikarantina sejak pekan lalu di Diamond Princess, sebuah kapal pesiar Jepang.
Hal itu dilakukan karena ditemukan seorang penumpang yang turun di Hong Kong menunjukkan infeksi 2019-nCov (virus corona).
Meskipun demikian, dilaporkan sudah ada sekira 135 orang di kapal pesiar tersebut positif terinfeksi virus corona.
Itu setelah 65 kasus baru terkonfirmasi.
"Hasil tes dari 103 orang telah keluar, dimana 65 di antaranya positif terkena virus corona baru ini," kata Kementerian Kesehatan Jepang.
• Baku Tembak di Afghanistan, Prajurit Gabungan Diserang Saat Patroli, Dua Tewas Enam Terluka
• Presiden Donald Trump Bakal Dibunuh, Seorang Pria Bawa Pisau Dekati Paspampres di Gedung Putih
• Nama Massimiliano Allegri Kembali Mencuat di Juventus
• Angka 54 Disebut Ibrahimovic Jadi Pemicu Kekalahan AC Milan, Bagi Inter Adalah Kebahagiaan
Kementerian setempat tidak memberikan dari negara mana saja ke-65 penderita baru dari total 135 orang yang terkena di kapal pesiar tersebut.
Dilansir dari Kompas.com, Selasa (11/2/2020), pemerintah setempat menyatakan, mereka bakal terus melakukan tes terhadap penumpang dan awak kabin jika "diperlukan".
Sementara operator menyebut ada 66 kasus baru.
Kebanyakan adalah warga Jepang.
Sisanya berasal dari Ukraina, Inggris, maupun Australia.
Ketika Diamond Princess pertama bersandar, otoritas langsung melakukan pemeriksaan terhadap 300 orang, dan mengevakuasi mereka yang positif ke fasilitas medis.
Dalam beberapa hari terakhir, pemeriksaan diperkecil dengan lingkup yang menunjukkan gejala atau menjalin kontak dengan pasien terdahulu.
Mereka yang masih di dalam kapal diminta terus berada dalam kabinnya, dengan sesekali diizinkan pergi ke luar ke dek terbuka.
Selama di luar, mereka diminta terus mengenakan masker, menjaga jarak, dan secara teratur diukur suhu tubuhnya oleh petugas.
Kapal tersebut diperkirakan bakal terus dikarantina hingga 19 Februari 2020, tepat 14 hari sesuai masa inkubasi virus.
Karantina itu membuat kehidupan penumpang tidak nyaman.
Sebab, mereka harus berada di ruangan kurang ventilasi, dengan beberapa ada yang membutuhkan bantuan medis.
• Bupati Pekalongan Cup Digelar, Asip: Cara Lain Kami Majukan Sepak Bola Lokal
• Hasil Liga Italia - Jalan Menuju Scudetto, Antonio Conte Tunggu Blunder Juventus
• Nenad Bacina, Asisten Pelatih PSM Makassar
• Tanggul Sungai Manging Kembali Jebol, Rendam Ratusan Rumah, BPBD Pati Minta Warga Tetap Siaga
Kementerian kesehatan pada Senin (10/2/2020) menyatakan, terdapat 600 orang yang butuh penanganan medis, dengan setengahnya sudah dicukupi saat akhir pekan.
Menteri Kesehatan Jepang, Katsunobu Kato menuturkan, pihaknya kini tengah berkoordinasi bagaimana cara memperluas pemeriksaan.
Termasuk cara mereka diperiksa setelah lepas dari karantina.
Sementara Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi tindakan diagnosis di kapal pesiar tidak boleh melewati masa karantina yang disepakati.
"Periode melebihi 19 Februari 2020 bakal dilakukan bagi mereka yang berhubungan secara dekat dengan pasien terbaru," ujar WHO di Twitter.
Kabar kemungkinan adanya kasus infeksi baru menimbulkan keresahan.
Salah satu penumpang bernama Yardley Wong mengaku stres dan sangat cemas.
"Saya harus menangis untuk melewati kecemasan ini," ujarnya.
Ada juga penumpang yang membagikan momen mendapatkan suplai medis baru seperti masker.
Di luar kasus infeksi di kapal pesiar, terdapat 26 pasien virus corona di Jepang.
Dimana sebagian merupakan warga yang dievakuasi dari Wuhan.
Kota di Provinsi Hubei tersebut merupakan wilayah asal penyebaran virus yang hingga saat ini sudah membunuh 908 orang di China. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "135 dari 3.700 Orang di Kapal Pesiar Jepang Positif Terinfeksi Virus Corona"
• Regulasi Baru Liga 1 2020 - Rumput Lapangan Stadion Harus Sama Tinggi
• 146 Calon PPK Pilbup Demak Jalani Tes Wawancara, Kholilur Kesulitan Jawab Terkait Kepemiluan
• Dipersulit Pihak Perbankan, Penyidik BNNP Jateng Sempat Kesulitan Ungkap Kasus Pencucian Uang
• Jejak Syekh Maulana Mahgribi di Karanganyar, Jatisuro Diameter 70 Cm di Bukit Zikir Jabal Kanil