Berita Kesehatan
Mengenal Penyakit Kawasaki, Biasa Dialami Anak-anak, Gejala Awal Demam Hingga 40 Derajat Celcius
Kawasaki, suatu kondisi yang menyebabkan peradangan pada dinding beberapa pembuluh darah dalam tubuh, umumnya bakal dialami bayi atau anak-anak.
TRIBUNJATENG.COM - Suatu kondisi yang menyebabkan peradangan pada dinding beberapa pembuluh darah dalam tubuh, umumnya bakal dialami bayi atau anak-anak.
Di dunia kesehatan, kondisi tersebut disebut penyakit kawasaki.
Nama yang cukup asing bagi sebagian masyarakat.
Namun kondisi-kondisi yang disebutkan itu, perlu diwaspadai sejak dini.
Jangan sampai menimpa pada anak Anda.
Seperti halnya yang dialami belum lama ini oleh penyanyi dangdut Selvi Kitty.
• Tips Ayla Dimitri Bisa Dipraktikkan, Pakaian Couple Tanpa Terkesan Norak Saat Rayakan Valentine
• Masuk Nominasi Terbaik 2020, Bisa Dukung Stadion Papua Bangkit, Caranya Berikut Ini
• Video Digitalisasi Naskah Kuno Reksa Pustaka Pura Mangkunegaran Solo
Selvi Kitty dirundung rasa karena putranya, Abizard Kavin Suseno, didiagnosis oleh dokter mengidap penyakit demam Kawasaki di usia 11 bulan.
Awalnya Selvi tak menyadari ada gejala yang muncul pada sang buah hati.
Seperti demam serta merah-merah di bagian bibir dan lidah.
Yang dialami Abizard pun sama sekali tak dicurigai Selvi sebagai sesuatu yang berdampak serius di kemudian hari.
“Awalnya panas di atas 38 sampai 39 derajat Celcius."
"Udah coba dua dokter, yang terakhir ini anak aku udah step, udah 40 derajat Celcius sama dokter tapi dibilang rawat saja."
"Aku tanya kenapa, kata dokternya ini penyakit Kawasaki,” ujar Selvi seperti dikutip dari Nova.grid.id, Jumat (14/2/2020).
Alhasil, jagoan kecilnya itu pun harus mendapatkan penanganan yang serius.
Syukurlah, penyakit ini sudah terdeteksi di tahap awal dan tertangani secara baik.
Mendengar cerita yang dialami Selvi dan sang buah hati, membuat sebagian mungkin bertanya-tanya.
Apa itu penyakit demam Kawasaki, bahayanya, dan apakah bisa disembuhkan.
Penyakit Kawasaki, juga dikenal sebagai sindrom Kawasaki adalah penyakit demam akut yang menyebabkan peradangan dan tidak diketahui penyebabnya.
Penyakit ini pertama kali dideskripsikan di Jepang oleh Tomisaku Kawasaki pada 1967.
Kasus pertama di luar Jepang dilaporkan di Hawaii pada 1976.
• Duh Begini Hati Pep Guardiola, Terancam Dipecat Seusai Lawan Real Madrid, Jika Man City Kalah
• Persis Solo Vs Persib Bandung - Salahudin Sesumbar Bisa Kalahkan Pasukan Robert Alberts
• Video Live Didi Kempot Lapangan Pangsar Jenderal Sudirman Ambarawa
Lantas, apakah ini penyakit langka?
“Kalau dikatakan umum tidak, tapi dibilang langka juga tidak."
"Saya sudah menangani lebih dari 1.500 pasien Kawasaki. Nah, umumnya pasien Kawasaki itu balita,” ujar dokter spesialis anak, dr Najib Advani.
Lalu, bagaimana mengenali dan mengantisipasi penyakit ini?
Sampai saat ini belum ada penelitian yang menjelaskan secara pasti dan mutlak penyebab penyakit Kawasaki.
Menurut dr Najib, ada kemungkinan infeksi saluran napas karena virus yang terjadi dalam tubuh orang yang terserang Kawasaki dan kumannya menyebar.
Akan tetapi, saat dicari kumannya tidak ditemukan.
Berbeda dengan corona yang diketahui jelas virusnya bernama corona.
Meski begitu, penyakit ini tidak serta-merta menyerang paru-paru, melainkan lebih fokus pada serangan di organ jantung.
“Paling ditakutkan itu adalah di jantung. Karena di jantung itu Kawasaki membuat aterosklerosis atau pembuluh darah yang mendalami dan mendarahi jantung jadi rusak."
"Awalnya biasanya ada pelebaran, lama-lama jadi penyempitan. Alhasil, darah di jantung kurang dapatnya, jadi mencekik,” ungkap dr Najib.
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Eko Meninggal Saat Berjalan Keluar Pabrik Plastik Semarang
• Roadshow Didi Kempot Kangen Sukun, Ribuan Penonton Ambyar di Lapangan Pangsar Ambarawa
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, TKI Asal Batang Meninggal di Hongkong, Besok Dipulangkan
Lantas, Kawasaki termasuk dalam penyakit berbahaya?
“Sangat berbahaya. Bisa meninggal kalau terlambat. Kan kelainan jantung. Jantung kan mesin utamanya."
"Kalau jantungnya rusak, ya, bisa tewas. Tapi jarang yang meninggal, hanya cacat seumur hidup."
"Jantungnya cacat, operasi jantung dan minum obat seumur hidup kalau rusak."
"Jadi penyakit serius Kawasaki itu, bukan penyakit sepele. Makanya hati-hati, jangan terlambat,” jelas dr Najib.
Nah, sebelum hal itu terjadi, Anda bisa mengantisipasi dari gejala yang ditimbulkan dari penyakit Kawasaki ini.
Tanda-tanda
Umumnya, tanda pertama yang mendasar adalah adanya demam tinggi di atas 38 derajat Celcius.
Bahkan, ada yang mencapai 40 derajat Celcius.
Demam ini juga disertai dengan ruam atau merah-merah di bagian mata, bibir, tangan, dan kaki.
Selain itu, terjadi juga pembengkakan di area leher penderita.
“Biasanya bengkak hanya satu bagian (sebelah) leher, dan dia letaknya agak di belakang."
"Jadi, bukan gondok, kalau gondok kan di bagian depan,” jelas dr Najib.
Nah, jika si kecil mengalami tanda dan gejala yang mengarah pada penyakit Kawasaki, maka sebagai orangtua harus waspada.
Paling tidak, jika demam dan ruam tidak hilang di satu minggu pertama.
Maka di hari ketujuh wajib memeriksakan si kecil pada dokter yang kompeten dalam menangai penyakit Kawasaki.
Dr Najib menyarankan selambat-lambatnya di hari kesepuluh wajib diperiksa. (*)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Nova.grid.id berjudul "Anak Demam Tinggi? Awas Penyakit Kawasaki Seperti Putra Selvi Kitty"
• Ungkap Kasus Pembunuhan Bocah di Banjarnegara - Pelaku Diduga Disorientasi Seksual, Ini Buktinya
• Kasus Penusukan Sopir Truk di Teluk Penyu, Polres Cilacap: Tunggu Kondisi Korban Membaik
• Sucofindo Tawarkan Program Pengelolaan Sampah, Wabup Pati: Silakan, Tapi Kami Tidak Ada Anggaran
• Bupati Demak Apresiasi Sipandu Mata Gajah, Pemohon Surat Pengantar Kecamatan Cukup Pakai Aplikasi