Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

6 Wejangan Bupati Pati Haryanto pada Ratusan Kades Seusai Dilantik

Bupati Pati Haryanto melantik 118 kepala desa hasil Pilkades Serentak Tahap III 2019 di Pendopo Kabupaten Pati, Sabtu (15/2/2020).

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: m nur huda
Tribun Jateng/Mazka Hauzan Naufal
Bupati Pati Haryanto melantik 118 kepala desa hasil Pilkades Serentak Tahap III 2019 di Pendopo Kabupaten Pati, Sabtu (15/2/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Bupati Pati Haryanto melantik 118 kepala desa hasil Pilkades Serentak Tahap III 2019 di Pendopo Kabupaten Pati, Sabtu (15/2/2020).

Para kades yang dilantik ini merupakan kades terpilih dalam pilkades serentak yang berlangsung 21 Desember 2019 lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Haryanto memberi enam wejangan pada para kades yang dilantik.

Ia berharap, enam wejangan ini dapat dijadikan pegangan bagi para kades dalam mengemban amanah di wilayahnya masing-masing.

Pesan pertama yang disampaikan Haryanto ialah bahwa para kades terpilih merupakan pemimpin bagi seluruh warga desa, bukan hanya bagi pendukungnya ketika Pilkades.

Ia berharap, tidak ada lagi kompetisi politik di desa usai Pilkades. Artinya, semua warga tidak lagi dipecah-belah oleh saling dukung calon kades.

"Jangan terjadi balas dendam. Itu tidak menunjukkan jiwa pemimpin. Saat syukuran, kompetitor saat Pilkades perlu diundang dan dirangkul.

Kades itu orangtua warga desa, jadi harus merangkul bukan malah balas dendam pada yang tidak sejalan saat Pilkades," jelas dia.

Kedua, ia berpesan agar kades segera berkonsolidasi dengan berbagai pihak, baik itu dengan penjabat kades, kades terdahulu, maupun para perangkat desa dan warga.

"Tujuan konsolidasi untuk mengetahui harapan masyarakat desa. Kades butuh waktu belajar. Dengan konsolidasi ini kades akan mengetahui apa yang menjadi harapan dan persoalan yang terjadi di desa," terang dia.

Ketiga, kades diharapkan membiasakan diri untuk menginventarisasi persoalan. .

Haryanto menekankan peran kades untuk membedakan mana persoalan yang seketika harus dilakukan dan mana yang persoalan yang penyelesaiannya butuh waktu cukup panjang.

Keempat, Haryanto mengingatkan bahwa kades adalah pelayan bagi warga.

Karena itu, para kades tidak boleh money oriented. Terlebih, mereka sudah digaji sesuai aturan.

Kelima, ia mengingatkan para kades untuk mencermati hal-hal yang menjadi tanggungjawab desa.

Di antaranya dana desa, Alokasi Dana Desa (ADD), hingga bantuan keuangan yang nilainya mencapai miliaran rupiah.

Bupati mewanti-wanti agar semua itu dilaksanakan sesuai aturan dan peruntukannya masing-masing, sehingga tidak menjadi batu sandungan di kemudian hari.

"Jangan sampai tumpang tindih, karena bisa- bisa kades malah terjerat kasus hingga menjalani proses hukum," pesan dia.

Pesan keenam yang diberikan Haryanto ialah mengenai larangan mengadakan pungutan liar.

Ia menegaskan, pelayanan yang tidak berbayar tidak sepatutnya dijadikan lahan untuk mengeruk keuntungan pribadi.

"Jangan membuat pungutan yang tidak memiliki aturan. Di zaman media sosial, ketidakpuasan warga bisa disebarkan ke media sosial dan mempermalukan kades,” tegas dia.

Pada kesempatan tersebut, Haryanto juga mengungkapkan rasa terimakasih pada aparat dari Polres dan Kodim Pati yang turut mengamankan tahapan Pilkades hingga pelantikan.

"Pengamanan dari Polres dan Kodim menjadikan situasi selama pilkades kondusif, tidak terjadi kericuhan. Selain itu juga aman dari botoh (bandar judi Pilkades) yang biasanya ikut ambil bagian," ujar dia. (Mazka Hauzan Naufal)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved