Wabah Virus Corona
10 Mahasiswa di China Asal Jateng Bakal Ikuti Kuliah Online Seusai Dipulangkan dan Dikarantina
Sebanyak 10 WNI asal Jawa Tengah yang telah menjalani karantina dan observasi virus Covid-19 di Natuna untuk sementara tidak kembali ke China.
Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sebanyak 10 WNI asal Jawa Tengah yang telah menjalani karantina dan observasi virus Covid-19 di Natuna untuk sementara tidak kembali ke China.
Mereka merupakan mahasiswa di negeri tirai bambu itu telah kembali di Jawa tengah pada Sabtu (15/2) malam.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan bahwa seluruh WNI asal jawa tengah itu merupakan mahasiswa yang menjalani kuliah di Provinsi Hubei China.
• BIKIN NGILER! Durian Putu Kembang Juara Kontes di Pekalongan, Ini Harga dan Begini Rasanya Kata Juri
• Kecelakaan di Tol Bawen Semarang, Mobil Terios Tergelincir Gara-gara Lewati Genangan Air
• Pesan Milea Adnan Hussain Kepada Penonton Film Dilan & Milea: Tak Ada Perpisahan Selama Tetap Cinta
• 56 Sertifikat Dibatalkan BPN, Warga Kebonharjo Semarang Pasang Spanduk Siap Berperang
Menurutnya, mereka semua saat ini dalam kondisi sehat tidak mengalami gangguan kesehatan sama sekali.
"Untuk sementara tidak kembali ke Tiongkok. Informasi dari mereka (WNI) bahwa kampus mengeluarkan kebijakan untuk belajar melalui internet," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa pihak universitasnya juga telah menyediakan aplikasi belajar secara online kepada mahasiswa.
Sehingga para WNI tersebut tetap dapat belajar melalui jarak jauh.
"Mereka tetap di Indonesia sampai pihak kampus mengeluarkan pemberitahuan secara resmi untuk kembali sampai ke kampus," ujarnya.
Ia menambahkan pihaknya juga akan melakukan pengawasan terhadap WNI tersebut selama dua pekan.
Namun ia juga menghimbau agar WNI yang telah tiba di daerah masing-masing untuk melaporkan kepada Dinas Kesehatan kabupaten atau kota apabila dalam waktu dekat ini mengalami gangguan kesehatan.
"Infonya mereka sangat bahagia bisa pulang dan dapat berkumpul dengan keluarga mereka," pungkasnya.
Mahasiswa Asal Pati
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati mengonfirmasi bahwa Wildan Nabil Afkar, warga Desa Tlogorejo RT 4 RW 1, Kecamatan Tlogowungu, Pati telah dipulangkan seusai menjalani karantina observasi virus corona selama 14 hari di Natuna.
Sabtu (15/2/2020) malam kemarin, mahasiswa Hubei University of Chinese Medicine, Wuhan, ini telah tiba di Bandara Ahmad Yani Semarang bersama beberapa warga Jawa Tengah lainnya yang juga telah dikarantina dan dinyatakan sehat.
”Namun dia tidak langsung pulang ke Pati. Informasi yang kami dapat, dia minta diantar ke Tembalang, Semarang, ke rumah yang ditunggui adiknya.
Kemungkinan besok dia pulang ke Pati,” ujar Kabid Pemberantasan dan Pemulihan Kesehatan Masyarakat (P2MK) pada Dinkes Pati Joko Leksono, ketika dihubungi via WhatsApp, Minggu (16/2/2020).
Lebih lanjut, Joko mengungkapkan, pihaknya akan memantau kondisi kesehatan Nabil setelah ia tiba di Pati.
Mahasiswi Asal Tegal
Kumala Tris Santa, warga asal Tegal telah pulang setelah jalani karantina observasi virus corona selama 14 hari di Natuna. Saat
Tribunjateng.com mengunjungi kediamannya yang beralamat di Jl. Cempedak Gang. I, Kelurahan Kraton, suasana rumah terlihat sepi dan tidak ada yang bisa ditemui, Minggu (16/2/2020).
Namun menurut penuturan tetangga, keluarga memang belum mengizinkan siapapun untuk menemui Kumala, agar Lala istirahat terlebih dahulu.
Siti Aisyah, tetangga Kumala mengatakan, keluarga terutama orangtua Lala memang belum memperbolehkan siapapun untuk bertemu dengan anaknya.
Karena mengingat Kumala juga baru tiba, Sabtu (15/2/2020).
Bahkan dari kemarin banyak wartawan dan intel juga datang ke rumah Lala untuk menanyakan hal terkait kepulangan Kumala dari Wuhan China dan selama masa observasi 14 hari di Natuna.
"Saat Ibunya sedang belanja di tempat saya, ia cerita keadaan Kumala baik-baik saja, karena setiap harinya juga rutin diperiksa. Namun karena memang baru sampai, jadi si anak diminta untuk istirahat total dulu," ujar Siti, pada Tribunjateng.com.
Saat Tribunjateng.com mencoba menghubungi Ayah Kumala, Suwanto Soemarko melalui telepon, Ia membenarkan hal tersebut kalau anaknya belum bisa ditemui karena sedang masa istirahat.
"Untuk sementara anak saya belum bisa ditemui, karena Lala (Kumala) masih membutuhkan banyak waktu untuk istirahat. Semoga bisa dipahami," tutur Suwanto.
Sebelumnya, sebanyak 238 WNI yang dipulangkan dari Wuhan China telah selesai menjalani 14 hari masa observasi virus Corona di Natuna.
Mereka dipulangkan ke daerah asal masing-masing, satu di antaranya ada yang berasal dari Tegal yaitu Kumala Tris Santa.
Perlu diketahui, Kumala Tris Santa mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Central China Normal University, Wuhan, dan dia baru sampai ke Tegal pada Sabtu (15/2/2020).
Daftar Asal Daerah
Berikut Daftar Lengkap Asal Daerah WNI yang Akan Dipulangkan dari Karantina Natuna, 10 Warga Jateng
Proses karantina dan observasi kesehatan 285 WNI dari Wuhan, China di Natuna, Kepulauan Riau akan berakhir, Sabtu (15/2/2020).
Dengan demikian mereka akan dipulangkan ke daerah masing-masing demi berkumpul kembali bersama keluarga.
Meski demikian, ke-285 WNI akan dipulangkan asalkan sampai batas waktu observasi pada Sabtu (15/2/2020) besok pukul 12.00 WIB, mereka dalam keadaan tetap sehat.
Hal itu merujuk aturan masa waktu efektif untuk observasi yang telah ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia, yakni selama 14 hari atau dua pekan.
Diketahui, para WNI dievakuasi langsung dari Wuhan setelah virus corona merebak di kota tersebut.
Dikutip dari Tribun Batam, WNI yang diobservasi sebagian besar adalah mahasiswa dari 30 provinsi.
Rinciannya, 158 perempuan dan 80 lelaki dengan usia termuda 5 tahun dan usia tertua 64 tahun.
Ada pula tim KBRI yang berjumlah 5 orang, tim penjemput 24 orang, dan kru Batik Air 18 orang.
"Data yang kami miliki saudara-saudara kita yang sebagian besar mahasiswa berasal dari 30 provinsi."
"Sebarannya paling banyak adalah Jawa Timur 68 orang dan seterusnya," ucap Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr Achmad Yurianto, Kamis (13/2/2020).
Untuk membantu proses pemulangan WNI ke daerah masing-masing, TNI AU telah menyiapkan tiga pesawat.
Selain itu, disiapkan pula dua unit pesawat Boeing 737 serta satu unit pesawat Hercules.
"Rencananya jam 7 pagi dari Jakarta menuju Natuna. Ini adalah sejumlah pesawat yang sama pada waktu menjemput mereka dari Batam ke Natuna,” katanya.
Skema Pemulangan
Sabtu pagi besok adalah pengecekan kesehatan terakhir, setelah itu menyiapkan mereka untuk diterbangkan ke Jakarta.
Bahkan rencananya, Menteri Koordinator PMK, Menteri Kesehatan, Kepala BNPB, dan beberapa pejabat lain juga akan ikut menjemput ke Kabupaten Natuna.
Sebelum mereka diberangkatkan ke Jakarta, tentunya terlebih dahulu akan dilakukan pemeriksaan kesehatan.
Baru setelah pukul 12.00 WIB atau setelah makan siang mereka bisa diberangkatkan menuju ke Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
Proses kepulangan para WNI dijadwalkan akan dilepas dengan prosesi adat Melayu.
Setelah sampai di Bandara Halim Perdana Kusuma, mereka akan disambut oleh seluruh Komisi IX DPR RI bersama pemerintah daerah masing-masing.
"Kami sudah membicarakan hal itu dengan Komisi IX, sementara untuk Pemda melalui Mendagri sudah mengintruksikannya."
"Untuk teknis bagaimana para WNI sampai di kampung halaman masing dan bertemu orang tuanya, kami serahkan ke Pemda masing-masing," ucapnya.
Selain mahasiswa, kru pesawat Batik Air yang mengangkut mereka dari Wuhan juga akan dijemput oleh perusahaan.
Berikut daftar nama daerah asal para WNI yang dievakuasi dari Wuhan dan telah melalui proses karantina dan observasi kesehatan di Natuna:
- Aceh 13 orang
- Bali 2 orang
- Bangka Belitung 1
- Banten 5 orang
- Bengkulu 2 orang
- DIY 2 orang
- Gorantalo 1 orang
- Jakarta 16 orang
- Jambi 4 orang
- Jawa Barat 9 orang
- Jawa Tengah 10 orang
- Jawa Timur 65 orang
- Kalimantan Barat 4 orang
- Kalimantan Timur 15
- Kalimantan Utara 19 orang
- Kalimantan Selatan 8 orang
- Kalimantan Tengah 4 orang
- Kepulauan Riau 2 orang
- Lampung 1 orang
- NTB 4 orang
- Papua 5 orang
- Papua Barat 9 orang
- Riau 6 orang
- Sulawesi Barat 2 orang
- Sulawesi Selatan 16 orang
- Sulawesi Tengah 2 orang
- Sulawesi Tenggara 4 orang
- Sumatera utara 4 orang
- Sumatera Barat 2 orang
- Sumatera Selatan 1 orang
Tiba di Jatim
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyambut kedatangan 60 mahasiswa asal Jawa Timur yang kuliah di Wuhan China dan selesai dikarantina di Natuna, Sabtu (15/2/2020) malam.
Para mahasiswa yang datang menggunakan penerbangan komersial Citilink itu sampai di Bandara Juanda pukul 22.10 WIB.
Begitu mendarat, Gubernur Khofifah langsung menyambut mereka dengan hangat dan mengucapkan selamat datang dan berkumpul dengan keluarga.
"Selamat datang kembali ya nak, orangtua dan keluarga sudah menunggu di dalam," ucap Khofifah sembari menjabat, memeluk, mahasiswa asal Jawa Timur yang baru saja mendarat.
Oleh Pemprov Jatim, para keluarga yang ingin menjemput putra putrinya sengaja diberikan fasilitas untuk menunggu di ruang VIP Terminal 1 Juanda.
"Terima kasih ya Ibu Khofifah. Saya nggak nyangka lho akan disambut begini," ucap salah seorang mahasiwa sambil mencium tangan Khofifah.
Suasana haru pun akhirnya pecah begitu para mahasiswa tersebut bertemu dengan orang tua dan keluarganya. Hampir semuanya larut dalam tangis haru dan bahagia.
Maklum, para keluarga tentunya sudah lama khawatir dan menunggu kedatangan putra putri mereka yang sempat terisolasi di Wuhan akibat merebaknya virus corona.
Belum lagi, setelah pemerintah membantu memulangkan para mahasiswa ke tanah air, para mahasiswa tersebut masih harus menjalani masa karantina selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau.
Terkait penyambutan ini, Khofifah mengaku bahwa bahkan dirinya juga ikut terharu melihat kebahagiaan para orang tua yang akhirnya bisa bertemu dengan anak-anaknya.
"Kalau orang tua terharu itu pasti menangis, karena saking bersyukurnya mereka setelah sempat merasa khawatir atas kondisi kemarin di Wuhan, mereka juga telah sempat kami undang ke Grahadi dan kami koordinasikan dengan Kemenlu, alhamdulillah pasca menjalani proses observasi mereka semua dinyatakan sehat," kata Khofifah.
Ia menegaskan, bahwa dari 238 WNI yang dipulangkan dari Wuhan, ada sebanyak 65 warga asli Jawa Timur.
Sedangkan yang saat ini kembali ke Jawa Timur ada sebanyak 60 orang. Empat orang yang lain langsung dijemput di Jakarta dan satu orang yang lain baru akan kembali ke Banyuwangi besok pagi.
"Tim dari Pemprov turut menjemput mereka warga asal Jawa Timur. Tim kami satu pesawat mengawal kepulangan mereka," imbuh mantan Menteri Sosial ini.
Suasana kian hangat lantaran begitu mereka tiba di VIP room Terminal 1 Juanda, para mahasiswa dan juga warga Jatim dari Natuna itu diajak untuk makan malam dengan ditemani langsung oleh Gubernur Khofifah.
Dan sajian utama yaitu durian juga turut membawa suasana gembira para keluarga dan juga mahasiswa warga asal Jawa Timur yang baru saja tiba tersebut.
"Alhamdulillah suasana ceria terbangun. Kita sengaja siapkan durian. Karena kalau di Tiongkok itu susah kan menemukan durian, jadi kita sengaja siapkan buah spesial dari Jawa Timur ini," tegas Khofifah.
Lebih lanjut Khofifah menegaskan, bahwa seluruh pihak tidak perlu merasa khawatir pada kondisi para mahasiswa dan warga Jawa Timur yang baru saja pulang dari Wuhan ini.
Ditegaskan lagi oleh Khofifah, mereka sudah dinyatakan sehat oleh Kementerian Kesehatan dan sudah dikarantina selama 2 kali masa inkubasi yaitu selama 14 hari. Sehingga mereka sudah dipastikan negatif novel coronavirus.(/dapdta/Mazka Hauzan Naufal/*)
• Aremania Dikeroyok dan Motornya Dirampas Seusai Nonton Laga Arema FC vs Persija Jakarta
• Rel Kereta di Tugu Semarang Rentan Renggut Nyawa, Anehnya Semua Korban Tidak Sedang Menyeberang
• Seusai Disunat, Betrand Peto Minta Sesuatu ke Sarwendah, Ruben Onsu: Gara-gara Anak ABG
• Lala Mahasiswi Asal Tegal Pulang dari Karantina Virus Corona di Natuna, Orangtua Larang Bertemu Tamu