Berita Pekalongan
BIKIN NGILER! Durian Putu Kembang Juara Kontes di Pekalongan, Ini Harga dan Begini Rasanya Kata Juri
Buah durian Putu Kembang yang menjadi pemenang kontes durian lokal masyarakat Desa Legokkalong, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Buah durian Putu Kembang yang menjadi pemenang kontes durian lokal masyarakat Desa Legokkalong, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah yang digelar, Minggu (19/1/2020) ternyata rasanya sangat luar biasa.
Buah durian tersebut, mempunyai rasa yang berbeda dengan buah durian lokal lainnya.
Hal tersebut diungkapkan Shinanta Previta Angreani salah satu dewan juri pada kontes tersebut.
• Kecelakaan di Tol Bawen Semarang, Mobil Terios Tergelincir Gara-gara Lewati Genangan Air
• 56 Sertifikat Dibatalkan BPN, Warga Kebonharjo Semarang Pasang Spanduk Siap Berperang
• Pesan Milea Adnan Hussain Kepada Penonton Film Dilan & Milea: Tak Ada Perpisahan Selama Tetap Cinta
• Seusai Disunat, Betrand Peto Minta Sesuatu ke Sarwendah, Ruben Onsu: Gara-gara Anak ABG

"Keunggulan dari durian Putu Kembang yaitu rasa buah durianya yang manis, warnanya kuning, dan kemudian dagingnya tebal. Kalau orang Jawa bilang dagingnya mempur kayak singkong.
Sehingga, membuat cita rasanya semakin enak ketika berada di dalam mulut," kata Shinanta kepada Tribunjateng.com, Minggu (16/2/2020).
Shinanta juga menceritakan buah durian yang menjadi juara pertama ini, ternyata buah yang jatuh dari pohonnya.
"Pak Taryali merupakan peserta yang terakhir saya nilai. Sebelum mencicipi, saya bertanya kepada pemilik buah durian seperti berapa lama masa tanam dan perbedaannya. Setelah mendengar ceritanya, ternyata buah yang dilombakan ini buah yang jatuh dari pohonnya sehari sebelum kontes dilaksanakan."
"Bentuk buah durian Putu Kembang tidak terlalu besar, tapi setelah dicicipi rasanya enak sekali," ungkapnya.
Pihaknya berharap durian lokal ini untuk terus dikembangkan, agar durian lokal Kabupaten Pekalongan bisa lebih dikenal di Indonesia.

"Kalau bisa kita verifikasi, agar durian lokal bisa tambah terkenal," tambahnya.
Sementara itu, Taryali (50) warga Desa Lolong bersyukur atas ditetapkan sebagai pemenang pada kontes durian yang dilaksanakan di Desa Legokkalong, Kecamatan Karanganyar.
"Saya berharap, Desa Lolong bisa terkenal melalui Durian Putu Kembang ataupun durian lokal yang lainnya," kata Taryali saat ditemui Tribunjateng.com di rumahnya.
Taryali menceritakan durian Putu Kembang merupakan keturunan dari buah durian kembang.
"Pohon durian yang dinamai kembang saat ini masih ada. Umur pohonnya dimungkinkan sudah ada 100 tahun."
"Kalau pohon Putu Kembang masa tanam pohonnya masih sekitar 15 tahun," ungkapnya.