Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

10 Pemuda Bawa Sajam Diamankan Polisi Polsek Pedurungan Semarang, Rencana Akan Tawuran

Polsek Pedurungan mengamankan 10 pemuda yang diduga hendak melakukan pengeroyokan, Minggu (16/2/2020) siang tadi.

Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: galih permadi
IST
Para pemuda yang diamankan Polsek Pedurungan Semarang karena hendak tawuran, Minggu (16/2/2020) siang. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Polsek Pedurungan Semarang mengamankan 10 pemuda yang diduga hendak melakukan pengeroyokan, Minggu (16/2/2020) siang.

Dari tangan para pelaku, polisi mengamankan sebanyak delapan bilah senjata tajam dengan berbagai ukuran.

Para pemuda tersebut disinyalir hendak bentrok karena terjadi adu mulut dengan pemuda lainnya.

Wildan Mahasiswa Asal Pati Telah Dipulangkan dari Karantina Virus Corona di Natuna, Ini Kata Joko

Lala Mahasiswi Asal Tegal Pulang dari Karantina Virus Corona di Natuna, Orangtua Larang Bertemu Tamu

Kecelakaan di Tol Bawen Semarang, Mobil Terios Tergelincir Gara-gara Lewati Genangan Air

Seusai Disunat, Betrand Peto Minta Sesuatu ke Sarwendah, Ruben Onsu: Gara-gara Anak ABG

Untungnya, sebelum bentrok pecah, petugas dari Unit Reskrim Polsek Pedurungan berhasil tiba di lokasi.

Petugas kemudian mengamankan sejumlah pemuda.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Pedurungan, Kompol Eko Bubiyanto membenarkan penangkapan tersebut.

Menurut Kapolsek, ditangkapnya sejumlah pemuda tersebut hampir serupa dengan kasus yang terjadi di Jalan Soekarno-Hatta pada 1 Desember 2019 lalu.

Pada Desember lalu, pihak Polsek Pedurungan sendiri mengamankan delapan tersangka pengeroyokan dan pembacokan. Lokasi kejadiannya tepat di Jalan Soekarno-Hatta, samping kampus USM.

"Ini hampir serupa dengan kasus pengeroyokan dan pembacokan pada 1 Desember 2019 lalu.

Berawal dari saling hina dan teriak saat melewati 10 pemuda ini.

Meski demikian, kasus ini masih didalami," ungkap Kompol Eko kepada Tribunjateng.com.

Dia menjelaskan, kemungkinan besar masih ada pelaku lainnya yang terlibat bentrokan tersebut.

Saat ditanyai lokasi penangkapan, Kapolsek belum bisa membeberkan lengkap informasinya.

Sebab, kata dia, kasus ini masih dalam pengembangan oleh Unit Reskrim.

"Kita masih selidiki kasus ini.

Jika pelaku lain sudah diamankan, kami akan kabarkan," cetusnya.

Pembacokan pada Minggu dinihari

Perlu diketahui, pada 1 Desember 2019, tiga orang menjadi korban pengeroyokan sekawanan pemuda di Jalan Arteri Soekarno-Hatta, Semarang.

Satu di antaranya yang bernama Muhajirin (28), warga Tambak Boyo Raya, kritis sehingga dirawat di ICU RS Pantiwilasa Citarum.

Seorang korban bernama Sandi, juga warga Tambak Boyo, dirawat di RS Bhayangkara Semarang.

Satu lagi yaitu Rudi warga Malangsari berhasil meloloskan diri sehingga hanya mengalami luka ringan.

Semula tersiar kabar kasus ini merupakan pembegalan atau perampokan kendaraan.

Saksi mata yang melihat langsung kejadian, Enggal, menegaskan insiden tersebut murni penganiayaan.  

Penyebabnya adalah makian memakai nama binatang yang dilontarkan seorang pelaku.

Enggal adalah montir atau mekanik yang bekerja di sebuah bengkel di lokasi pengeroyakan, dekat sebuah kampus swasta.

Dia melihat dan mengetahui pasti awal mula penganiayaan.

"Jadi kejadian ini persis di depan bengkel tempat saya bekerja, pertigaan depan kampus," terangnya kepada Tribunjateng.com.

Sekawanan pemuda datang menghampiri Enggal di bengkel sekitar pukul 03.00 WIB.

Seorang di antaranya menambalkan ban belakang motornya yang bocor.

"Nah orang-orang ini duduk.

Ada yang di depan bengkel, ada yang di trotoar tengah jalan (median).

Lewatlah tiga orang berboncengan pakai 1 sepeda motor.

Dikatain oleh seorang teman pemilik motor yang nambal ban, "A***ng,"" jelasnya.

Tidak terima, tiga orang berboncengan itu putar balik.

Mereka menanyakan maksud makian yang dilontarkan kepadanya.

Adu mulut pun tak terhindarkan.

Enggal melihat ada seseorang yang mulai melepaskan pukulan sehingga terjadi perkelahian.

"Saya tak tahu siapa yang mukul duluan, sudah saling pukul saja.

Kemudian saya lihat ada dua orang yang tadi duduk-duduk itu naik motor.

Terus kembali bawa senjata tajam.

Sudah tidak beres, saya bantu si Sandi menyelamatkan diri.

Satunya Rudi kalau tak salah namanya berhasil kabur.

Eh, Muhajirin terlihat dari jauh dikeroyok dan terkapar bersimbah darah," ingatnya.

Enggal pun lari menghampiri Muhajirin.

Dia berusaha mencegat pengguna jalan guna meminta bantuan.

Sekelompok pemuda itu langsung pergi meninggalkan lokasi.

"Saya lihat Muhajirin ini sudah tak sadarkan diri.

Ada banyak darah, luka sabetan, memar.

Saya juga lihat banyak peralatan bengkel tempat saya kerja ada darahnya.

Tidak tahu apakah digunakan (berkelahi) atau terkena percikan saja," lanjutnya.

Saat itu, Kapolsek Pedurungan AKP Eko Rubiyanto yang dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Dia menegaskan, 10 pemuda yang diduga terlibat dalam pengeroyokan tersebut sudah ditangkap jajarannya.

Mereka masih menjalani proses penyidikan untuk mengetahui motif dan pengembangan kasus lebih lanjut.

"Sudah ketangkap pelakunya. Ada 10 orang yang kami amankan di Polsek," jelas AKP Eko.

Kakak Muhajirin, Ahmad Tohir (34), menyatakan adiknya juga dua korban lain sama sekali tak mengenali para pelaku.

Saat kejadian itu, mereka tengah lewat berboncengan pakai 1 sepeda motor. (Tribunjateng/gum).

Pesan Milea Adnan Hussain Kepada Penonton Film Dilan & Milea: Tak Ada Perpisahan Selama Tetap Cinta

56 Sertifikat Dibatalkan BPN, Warga Kebonharjo Semarang Pasang Spanduk Siap Berperang

DRAMATIS! Detik-detik Penangkapan AKP David, Polisi BNN Gadungan di Jalan Raya Sragen

Rel Kereta di Tugu Semarang Rentan Renggut Nyawa, Anehnya Semua Korban Tidak Sedang Menyeberang

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved