Bencana Alam 2020
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! 4 Orang Sekeluarga Tewas Tertimbun Longsor
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Hujan dengan intensitas tinggi semalam di wilayah Ciawi Kabupaten Bogor menyebabkan dinding rumah warga bernama Abas
TRIBUNJATENG.COM, BOGOR -- Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Hujan dengan intensitas tinggi semalam di wilayah Ciawi Kabupaten Bogor menyebabkan dinding rumah warga bernama Abas Abdul Latif di Kampung Cibolang RT 1 RW 1, Desa Banjarwangi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, ambruk.
Dalam bencana tersebut, empat orang keluarga Abas tewas tertimbun.
Korban termasuk Abas sendiri.
Agus Wibowo Kapusdatinkom BNPB dalam rilisnya, Kamis (20/2/2020) menyebutkan, tanah longsor terjadi pada dini hari pukul 03.00 WIB saat penghuni rumah sedang tidur.
Penghuni rumah sebanyak empat orang ditemukan warga sudah dalam kondisi meninggal.
• Detik-detik Pemotor Tewas Tertimpa Truk Molen di Candi Semarang, Kernet: Rem Blong
• Bocah Yatim Piatu Curi Kotak Amal Masjid di Pedurungan Semarang, Kompol Eko: Kondisinya Sangat Miris
• Sekjen PDIP Hasto Sebut Tren Elektabilitas Gibran Meningkat, Megawati Jengkel : Kayak Ngga Ada Orang
• Namanya Sempat Dipanggil Lewat Pengeras Suara, Ternyata Kadus di Wonosobo Tewas Tertimbun Longsor
Tim SAR saat berusaha mengevaluasi keluarga Abas Abdul Latif yang tertimbun longsor.
Adapun identitas korban meninggal adalah: :
1. Abas Abdul Latif (KK/Usia 45 tahun)
2. Ela Latifah (Istri/ Usia 35 tahun)
3. Esa Baskilah (Anak/Usia 6 tahun/P)
4. Ean (Anak/Usia 4 tahun/L)
BPBD, TNI, Polri, Damkar, Satpol PP, Aparat desa dan masyarakat sudah turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi, pendataan serta membawa korban ke Rumah Sakit Ciawi untuk otopsi.
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Pusdalops BPBD Kabupaten Bogor HP: 081210109002.
Sebelumnya pada Oktober 2019, Kepala Stasiun Meteorologi Citeko, Bogor, Asep Firman Ilahi, mengatakan kawasan Puncak Bogor yang terletak di lereng Gunung Gede Pangrango menjadi kawasan yang paling rawan terdampak peralihan musim ini.
Peralihan dari musim kemarau ke musim hujan ini identik dengan cuaca ekstrem yang bisa memicu bencana seperti longsor, angin kencang hingga puting beliung. K
Asep Firman Ilahi menyebut masa transisi memasuki musim hujan biasanya ditandai dengan udara yang sangat panas dan lembab, hujan dalam durasi singkat namun disertai dengan angin kencang dan kadang-kadang bersama dengan petir.
Pada saat-saat tertentu angin kencang dapat bertiup dengan kecepatan 25 - 45 km/jam.
Angin ini dapat menumbangkan pohon dan menerbangkan atap rumah.
Fenomena ini disebut dengan angin puting beliung.
Yang patut diwaspadai kata dia, kawasan Puncak yang terdiri dari tiga kecamatan yaitu, Ciawi, Cisarua dan Megamendung yang tercatat memiliki ribuan bangunan dengan lingkungan hutan.
"Iya untuk wilayah di bawah sana (Ciawi-Cisarua) rata-rata pemukimannya padat penduduk, juga dalam kontur tanahnya pegunungan dan perbukitan itu sangat rawan sekali," ucapnya kepada Kompas.com, Senin (30/9/2019).
Menurutnya, hal yang paling penting adalah mengenali lingkungan geografis di mana kita berada sehingga dapat dilakukan mitigasi bencana sedini mungkin.
"Iya itu harus, kan Puncak ini kebanyakan memang daerahnya pegunungan dan perbukitan, tapi tutupan lahan diatasnya kebanyakan daerah perkebunan dan ada juga wilayah yang tidak berpenghuni tapi merupakan hutan perhutani," sambung dia.
Pada saat terjadi hujan deras disertai angin kencang dan petir warga diimbau agar berlindung pada tempat yang aman, misalnya jauh dari tebing, pohon besar, daerah terbuka (sawah/lapangan) atau daerah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTET).
"Bisa lakukan mitigasi sedini mungkin misalnya dengan menyediakan tas siaga bencana yang berisi perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan, menghubungi paramedis terdekat serta melakukan siaga dengan berkoordinasi dengan lembaga terkait (BNPB)," katanya.
Sebelumnya diberitakan bencana longsor terjadi di Kampung Cibolang, Desa Banjarwangi, Ciawi, Kabupaten Bogor, Kamis (20/2/2020) dini hari.
Akibat longsor itu, empat orang dilaporkan meninggal.
Hal tersebut diinformasikan juga oleh Bupati Bogor melalui akun Instagram resminya, Ade Yasin, @ademunawarohyasin.
Menurut Ade Yasin, para korban meninggal karena tertimpa dinding rumah yang ambruk.
"Dalam perjalanan dinas menuju Jakarta, pagi ini saya mendapatkan info telah terjadi longsor di Kampung Cibolang, Desa Banjarwangi, Ciawi. Menurut informasi empat orang menjadi korban karena ambruknya dinding rumah," tulisnya, dikutip TribunJabar.id, Kamis.
Ade Yasin mengatakan, ia sudah memerintahkan BPBD untuk terjun ke lokasi bencana.
Setelah dari Jakarta, dia pun akan segera menuju ke lokasi.
"Duka cita saya yang mendalam untuk para korban. Semoga diterima amal ibadahnya dan husnul khotimah. Dari Jakarta saya akan segera menuju lokasi," tulisnya.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima TribunJabar.id dari Kapusdatinkom BNPB, Agus Wibowo, Kamis malam memang terjadi hujan berintensitas tinggi.
Hujan tersebut menyebabkan longsor dan membuat dinding rumah warga bernama Abas Abdul Latif di Kampung Cibolang RT 01/01, Desa Banjarwangi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor ambruk.
Adapun saat kejadian, penghuni rumah sedang tidur.
Korban yang meninggal adalah Abas Abdul Latif (45), Ela Latifah (35), Esa Baskilah (6), dan Ean (4).
"BPBD, TNI, Polri, Damkar, Satpol PP, Aparat desa dan masyarakat sudah turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi, pendataan serta membawa korban ke Rumah Sakit Ciawi untuk otopsi," tulis Agus Wibowo. (*)
• The Jakmania yang Terlanjur Ke Jatim Dihimpun di Malang, Nonbar di Kantor Kecamatan
• Ini Pesan Korban Kecelakaan Tertimpa Truk Molen di Semarang Sebelum Meninggal ke Anaknya
• Heboh Usulan Fatwa Orang Kaya Wajib Nikahi Orang Miskin, Permintaan Menko PMK ke Menteri Agama
• Alasan Kenapa Rakyat Bosnia Selalu Anggap Indonesia Saudara dari Jauh