Wabah Leptospirosis di Karanganyar
DKK Karanganyar dan B2P2VRP Salatiga Ambil Sampel Darah Manusia Upayakan Cegah Wabah Leptospirosiss
Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar melakukan penelitian penyakit leptospirosis di Desa Gawanan Kecamatan Colomadu.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: muh radlis
Selain itu juga dilakukan survei lingkungan," terangnya.
Menurutnya guna menanggulangi penyakit leptospirosis tergantung tiga faktor yakni dari lingkungan, orangnya dan tenaga kesehatan.
Mengingat ketiga itu berkaitan.
Sambungnya, terkait hasil dari penelitian, pihaknya belum tahu pasti hasil penelitian itu dapat diketahui berapa lama.
Namun setelah berkoordinasi dengan pihak Pihak B2P2VRP Salatiga, hasil dapat diketahui sekitar 1 bulan lagi.
"Jika hasil keluar selanjutnya dikonsultasikan kepada ahlinya.
Seandainya langsung disampaikan kepada masyarakat dan seandainya ada yang positif kan mesti heboh.
Penanganan selanjutnya kan masyarakat belum tahu.
Paling tidak dikonsultasikan dulu, nanti diturunkan sekalian Rencana Tindak Lanjut (RTL), Kedepan harus bagaimana," ungkap Sugihartini.
Pasca kejadian meninggalnya warga Gawanan karena leptospirosis, petugas kesehatan sudah melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada warga sekitar.
Direncanakan, warga sekitar akan kerja bakti desa pada pekan depan. (Ais)
• Jumat Ramah, Anggota Polres Kebumen Kerja Bakti Bersihkan Gereja dan Masjid
• Sejak 2020 40 Remaja Ajukan Dispensasi Menikah ke PA Kota Semarang, Mayoritas Hamil di Luar Nikah
• Ini Beberapa Kejanggalan Pemeriksaan hingga Pembebastugasan Dosen Unnes Dr Sucipto Hadi Purnomo
• Rektor Unnes Mangkir dari Debat Akademik, Panitia Dipaksa Pindah Tempat oleh Pihak Kampus