Berita Semarang
Penertiban Aset KAI di Ambarawa, Krisbiyantoro Sebut Sugiarta Sering Hambat Penertiban
Penertiban aset PT KAI di Tumenggungan, Kelurahan Panjang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Senin (24/2/2020) pagi, berakhir ricuh.
Penulis: akbar hari mukti | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, AMBARAWA - Penertiban aset PT KAI di Tumenggungan, Kelurahan Panjang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Senin (24/2/2020) pagi, berakhir ricuh.
Masyarakat setempat menutup akses jalan.
Sementara aparat bersama perwakilan kuasa hukum PT KAI terus maju membuka blokade yang dibuat masyarakat.
Sugiarta, yang rumahnya dibongkar mengaku tak mendapat surat tembusan terkait hal itu.
• Mas Bas Enggan Disebut Kolektor, Pernah Tolak Kaset Pita Komplet Bergenre Rock Ditukar Honda Vario
• BREAKING NEWS: Penertiban Aset KAI di Ambarawa Ricuh
• RSUD Kraton Dikepung Banjir, Bupati Pekalongan Jamin Layanan Kesehatan Warga Tetap Normal
• Gantikan Bruno Silva dan Wallace Costa, Laga Perdana PSIS Semarang, Dragan Tunjuk Pemain Ini
"Saya tentu saja kaget, wong belum dapat tembusan apa-apa kok tiba-tiba rumah digusur," jelasnya sebelum penertiban dimulai.
Ia justru mendapat informasi tentang penertiban tersebut dari ketua RW setempat.
Informasi itu ia terima dari pesan Whatsapp.
"Yang dapat suratnya malah Ketua RW 03. Sebatas pribadi yang disasar, tapi surat malah yang tahu orang lain dahulu," katanya.
Ketua Paguyuban Ngudi Sejahtera (PNS) itu mengaku bersama warga RT 08 RW 03 Tumenggungan, memiliki keinginan yakni komunikasi intens dengan PT KAI.
Komunikasi tersebut dilakukan sebelum memutuskan menertibkan asetnya.
"Kami inginnya sederhana. Artinya tidak usah ada ramai-ramai."
"Ayo ngobrol saja biar ada solusi yang baik kepada dua buah pihak," paparnya.
Rumah tersebut, jelasnya sudah ditinggali Sugiarta sejak kecil.
• Video Penertiban Aset KAI di Ambarawa Ricuh
• Persijap Jepara Belum Puas, Rencanakan Dua Kali Lagi Uji Coba, Pekan Depan Lawan Martapura FC
• Homebase PSIS Semarang, Hari Nur Yuliyanto Pilih Stadion Kebondalem Kendal, Ini Alasannya
• Jawaban Sugeng Pria Purwokerto saat Dijanjikan Mobil oleh Warga Belanda Agar Mau Jual Koleksinya
"Dahulu ada orang yang menjual kapling-kapling di sini."
"Lantas salah satunya dibeli ayah saya. Saya meneruskan saja."