Berita Demak
Penggunaan Pukat Harimau di Morodemak Dikeluhkan Nelayan, Sudah Tak Ada Udang dan Ikan Layur
Penggunaan alat tangkap ikan berjenis arad sudah dirasakan kerugiannya bagi lingkungan dan berkurangnya hasil tangkap ikan di laut wilayah Desa Morode
Penulis: Moch Saifudin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Penggunaan alat tangkap ikan berjenis arad sudah dirasakan kerugiannya bagi lingkungan dan berkurangnya hasil tangkap ikan di laut wilayah Desa Morodemak sekira enam tahun yang lalu.
Satu nelayan yang menggunakan alat tangkap biasa (non-arad) asal Morodemak, Mahmudi (42) menyebut, sebelum adanya penggunaan arad, dirinya cukup melaut sekira satu jam dari bibir pantai sudah mendapatkan hasil tangkapan yang banyak, sedangkan untuk saat ini paling tidak membutuhkan waktu minimal tiga jam.
"Dulu, musim udang dalam satu tahun bisa dijumpai sekira empat sampai tujuh kali, sedangkan saat ini hanya bisa dijumpai maksimal dua kali setahun.
• Remaja Klaten Melakukan Seks dengan Jok Motor Berhias Pakaian Dalam Wanita Curian, Digrebek Warga
• Maut Cinta Terlarang: Murianto Bunuh Selingkuhan Gara-gara Ditelepon Tidak Dijawab dan Dimatikan
• Setelah Ditunggu Alasan Kenapa Musim Hujan Kok Susur Sungai, Ini Jawaban Pembina Pramuka dan Kepsek
• Heboh! Bermaksud Ingin Tularkan Virus Corona, 3 Remaja di Singapura Sengaja Ludahi Tombol Lift
Itu pun intensitasnya berkurang, dalam tiga hari melaut udangnya sudah tidak ada, berbeda dengan dulu, bisa sampai dua minggu masih bisa mendapatkan hasil tangkapan udang," jelasnya kepada tribunjateng di Morodemak, Minggu (23/2/2020).
Ia menyebut, penggunaan alat tangkap arad sangat merugikan nelayan lain, pasalnya merusak ekosistem laut dan menurunnya hasil tangkapan ikan di laut, sebab ikan yang masih kecil pun ikut terangkat.
Ia menambahkan, tangkapan jenis ikan layur juga biasa didapati oleh nelayan wilayah Desa Morodemak dan sekitarnya, namun saat ini jenis tersebut sudah tidak bisa ditemui.
"Nelayan biasa mendapatkan ikan layur 50 kilogram saat melaut, sekarang sudah tidak ditemui, lantaran yang masih kecil juga terangkat oleh arad," imbuhnya.
Ia menyebut, nelayan di tiga desa yaitu Morodemak, Purworejo, dan Margolinduk Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak yang mayoritas sebagai nelayan terdapat sekira 1.200 kapal yang 25 persennya menggunakan alat tangkap ikan jenis arad.
Ia menjelaskan, pemerintah sudah berupaya memberikan sumbangan berupa alat tangkap jenis lain, namun berakhir dijual.
"Seingat saya pemerintah sudah pernah memberikan bantuan berupa alat tangkap ikan jenis lain, namun bantuan tersebut tidak digunakan, diterima namun langsung dijual," jelasnya.
Ia menyebut, kerusakan lingkungan juga terjadi di wilayah laut Morodemak dan sekitarnya, yaitu dibuktikan adanya tangkapan nelayan arad yang kerapkali mendapatkan ban bekas dari laut.
Ia bercerita, sekira 2007 pemerintah membuatkan rumah ikan berupa ban bekas yang diceburkan ke laut berjumlah ribuan, hal tersebut berfungsi sebagai pengganti terumbu karang atau ekosistem ikan yang rusak.
"Nelayan arad kerapkali mendapat ban bekas dari hasil tangkapnnya, karena cara kerjanya sampai ke dasar laut," jelasnya.
ia menambahkan, mesin kapal yang sekira 1,5 kwintal saja bisa terangkat oleh arad.
"Nelayan di sini biasa mendapati mesin kapal jatuh saat melaut, dan itu bisa terangkat oleh arad," jelasnya.
Ia pasrah harus mengadu kepada siapa terkait penggunaan alat tangkap ikan berjenis arad yang menurutnya sangat merugikan tersebut.
Ia berharap penggunaan jenis alat tangkap ikan berjenis arad bisa dihilangkan seperti laiknya di Jepara.
"Jepara dulu banyak yang menggunakan alat tangkap berjenis arad, sekarang sudah tidak ada, meskipun diwarnai dengan berbagai upaya," jelasnya. (ivo)
• Warga Gotong Royong Bersihkan Material Longsor di Mushola Al-Islahul Amin Ngaliyan Semarang
• Tambaklorok Semarang Tak Kumuh Lagi, Jalan Beton, Pasar Lebih Modern dan Telah Jadi Kampung Bahari
• Menjamurnya Kedai Kopi Kekinian Dongkrak Konsumsi Susu Lokal di Jateng
• Di Hadapan Ratusan Sosialita, Donini Launching Parfum Unik yang Kemasannya Dilapisi Kulit Asli