Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Salatiga

Perjuangan Febri Manusia Kayu Salatiga 17 Tahun Terbaring di Kasur, Jadi Youtuber Sambung Hidup

Sudah hampir selama 17 tahun, Febri Sapto Muatno tak pernah turun dari kasur. 25 Februari harusnya menjadi hari bahagia untuk Febri asal Salatiga.

Editor: galih permadi
(KOMPAS.com/DIAN ADE PERMANA)
Febri, 17 tahun terbujur kaku di kasur. Untuk mengisi waktu dia bermain laptop. 

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Sudah hampir selama 17 tahun, Febri Sapto Muatno tak pernah turun dari kasur.

Tanggal 25 Februari harusnya menjadi hari bahagia untuk Febri asal Salatiga.

Tepat di hari itu, dia berusia 36 tahun.

Duda Dory Harsa Penabuh Gendang Didi Kempot Mesra dengan Nella Kharisma : Beb!, Status Cak Malik?

Isfan Tersangka Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi Buka Suara Soal Penggundulan Kepala Mereka

Remaja Kudus Pelaku Bullying Ketakutan, Tak Masuk Sekolah dan Kabur dari Rumah Seusai Video Tersebar

Setahun Jadi Youtuber Ngapak Cilacap, Nasib Riyanto Berubah Drastis, Ini Curhatnya Soal Gadis Cantik

Namun, warga Jalan Pramuka RT 8/RW 5, Krajan, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga ini tak bisa merayakannya karena dia hanya bisa terbaring di atas kasur.

Semua berawal dari 2003 saat dia keracunan makanan.

Tubuhnya terasa sakit hingga lumpuh. Saat ini, hanya tangannya yang bisa bergerak.

Pendengarannya pun menurun, sehingga jika ingin berkomunikasi harus menulis di ponsel, kemudian dia membaca dan baru bisa menjawab.

Tubuhnya kaku seperti manusia kayu.

"Tubuh terasa kaku, seperti kayu. Kalau untuk bergerak sakit. Kaki bisa bergerak tapi tidak bisa diangkat. Kalau tangan masih bisa, tapi tidak bisa menggenggam," ujar Febri saat ditemui di kediamannya, Selasa (25/2/2020).

Orangtua Febri, Taryono menjelaskan, sebelum keracunan makanan, Febri kala SMP pernah jatuh dalam posisi terduduk.

Selama beberapa saat dia mengonsumsi obat penghilang rasa sakit.

"Mungkin efek dari obat itu dan keracunan itu, Febri sekarang kondisinya seperti ini," kata Taryono.

Taryono juga mengalami gangguan pendengaran.

Dia sehari-hari menjadi buruh di pabrik penggilingan tahu di kawasan Kalitaman.

Meski terbaring di kasur, Febri mengaku menjaga kebersihan secara mandiri.

"Jika kencing saya pakai botol, dan buang air besar saya taruh di plastik. Badan saya miringkan," ujarnya.

Semua ini dilakukannya agar dia tetap bisa menjalankan shalat lima waktu dalam keadaan bersih.

Berbagai upaya pengobatan telah ditempuhnya.

Mulai dari perawatan di rumah sakit hingga pengobatan tradisional.

Saat pemeriksaan, pihak rumah sakit menyebut Febri menderita pengapuran.

"Awal sakit itu dirawat di rumah selama dua bulan. Namun, karena tidak ada perkembangan, akhirnya dirawat di rumah," ungkapnya.

Ikhtiar kesembuhan juga ditempuh dengan pijat ke berbagai tempat.

Namun, kondisinya tidak membaik. Termasuk juga terapi pengobatan air panas, dia diharuskan menginap selama sepekan.

Febri berharap dirinya bisa sembuh dan beraktivitas secara normal.

Namun, karena keterbatasan biaya dia hanya bisa pasrah.

"Rumah ini juga Agustus 2019 pernah kebakaran karena korsleting listrik. Bantuan perbaikan rumah dari perangkat dan kerja bakti warga," ujar Taryono.

Chanel YouTube

Untuk mengisi waktu sekaligus mencari penghasilan, Febri sempat mengelola chanel YouTube bernama "Kartun Koplak".

Dia menggunakan laptop yang diletakkan di meja kecil.

Laptop itu diberikan oleh kakaknya yang dulu pernah bekerja di Jakarta.

Namun, setahun lalu chanelnya dihentikan oleh YouTube.

Febri mengaku pendapatannya dari YouTube terhitung lumayan, pernah dalam satu bulan mencapai Rp 6 juta.

"Tapi dapat segitu juga cuma sekali pas ramai pilpres itu. YouTube diisi game, berita, kartun," ujar alumni SMA Muhammadiyah Salatiga ini.

Febri tak ingin menyusahkan orangtuanya.

Meski tak bisa membantu bekerja seperti orang pada umumnya, dia berharap dengan membuka chanel YouTube bisa sedikit membantu keuangan keluarga.

"Bapak sudah bekerja, aku juga harus bisa hidup mandiri," ujar Febri.

Setelah chanel YouTube dihapus, kini Febri masih berusaha membuat chanel YouTube baru dengan konten menarik. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Febri 17 Tahun Lumpuh, Hanya Bisa Diam di Kasur, Hidup Mandiri dengan Chanel YouTube",

Virus Corona Sudah Ancam Kota Turin, Bagaimana Keadaan Cristiano Ronaldo dan Markas Juventus?

Wanita Ini Kenalan di FB, Nekat Walau Ditentang Ortu Saat Dilamar, Kaget Ternyata si Pria Kaya Raya

Saat Jenazah Istri Dimandikan, Suami Alami Hipertensi Lalu Meninggal, 6 Anaknya Kini Yatim Piatu

Kabar Terkini Pasangan SMA yang Viral karena Cowoknya Dinilai Terlalu Tampan? Ini Kabarnya Terbaru

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved