Wabah Virus Corona
Jenazah Dibungkus Plastik Sebelum Dimakamkan, Warga Jateng Meninggal Seusai Pulang dari Spanyol
Pasien dalam Pengawasan virus corona meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi Semarang, Minggu (23/2).
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: galih permadi
Kalau semua organ-organ ini mengalami kelelahan, mengalami kerusakan. Secara otomatis sel-selnya akan mengalami kematian," tuturnya.
"Jadi penyebab meninggalnya, satu karena gagal nafas dan kedua karena shapesis shock dengan multiorgan.
Yang perlu ditegaskan kembali kasus bronco pnemoni itu, sekali lagi penyebabnya banyak, ada yang bakteri, virus, dan jamur itu bisa terjadi kepada siapapun.
Baik orang ini dalam pengawasan dan pemantauan terkait covid-19 atau bukan," tandasnya.
Dia menjelaskan, bahkan orang Indonesia yang tidak punya riwayat ke luar negeri, bahkan tidak kemana-mana, bahkan tidak bersentuhan dengan orang yang dari luar negeri bisa menderita bronco pnemoni.
Dokter medis lain, dr Nurfarchanah SpPD-KPTI yang juga menangani pasien tersebut menuturkan, terkait masa inkubasi bakteri lebih cepat akut lebih cepat dibanding kronis.
"Kalau untuk inkubasi bakteri, waktunya 5-7 hari.
Karena itu penyakit atau infeksi akut memang cepat. Kalau kronis itu lebih lama," tuturnya.
Warga Jateng
Seorang pasien dalam pengawasan virus Corona yang dirawat di RSUP dr Kariadi meninggal dunia pada Minggu (23/2/2020).
Hal itu disampaikan oleh Kabid Pelayanan Medik, dr Nurdopo Broto. Menurutnya, pasien yang meninggal tersebut dirawat di Ruang Isolasi Icu.
"Menurut hasil laboratorium yang kita terima Senin (24/2/2020) kemarin, pasien tersebut negatif Corona," kata dr Nurdopo kepada Tribunjateng.com, Selasa (25/2/2020) malam.
Saat ini pasien sudah dikembalikan ke keluarga, dan keluarga sudah diberi edukasi terkait penanganan pasien yang meninggal tersebut.
"Karena sebelumnya pasien yang meninggal belum tahu penyebabnya, maka kami perlakukan pengawasan virus covid-19.
Sehingga, perlakuan yang kami lakukan seperti pasien yang terkena virus Corona," tambahnya.