Berita Kudus
FAKTA TERBARU Kasus Ayah Tiri Siksa Anak di Kudus, SW: Punggung Saya Digigit hingga Dijepit Kasur
Pelaku penganiayaan, Noviansyah (40) kepada anak tirinya SW(9), telah ditetapkan sebagai tersangka.
Penulis: raka f pujangga | Editor: Catur waskito Edy
"Sudah saya antar ke RSUD Loekmonohadi untuk divisum," terang Goni di Jati Wetan, Kamis (27/2).
Dugaan penganiayaan ini diketahui dari guru mengaji SW, Sunarsih (55). Lantaran lima hari tak masuk kelas mengaji, Sunarsih mencari keberadaan SW.
"Setelah ketemu, ternyata anaknya dalam kondisi sudah lebam seperti habis dipukuli. Bahkan, penuturan si anak, dia juga disundut rokok dan kukunya dicabut," cerita Goni.
Berbekal keterangan ini, Goni dan warga melaporkan kejadian ini ke Polres Kudus. SW harus menjalani visum untuk melengkapi bukti dan keterangan.
Menurut Goni, Siti bekerja sebagai buruh pabrik di Sayung, Kabupaten Demak. Sementara Noviansyah seorang juru parkir.
"Menurut pengakuan anak, penyiksaan itu dilakukan saat ibunya tidak ada di rumah. Sementara, ayahnya mengatakan, alasan memukul anak karena si anak nakal sehingga diberi hukuman," jelasnya.
Goni mengatakan, saat ini, SW tinggal di rumah Ketua RT 01 RW 03 Desa Jati Wetan, Bronto. SW juga telah masuk sekolah di antar istri Bronto, Nuraini.
Sementara Nuraini mengaku kaget mendengar Noviansyah menganiaya anak tirinya. Pasalnya, pria tersebut bersikap ramah dan baik kepada tetangga.
"Kepada saya dan tetangga itu orangnya baik. Saya nggak menyangka ternyata sama anaknya bisa sekejam itu," ujar Nuraini.
Nuraini juga membantah jika SW nakal. Menurutnya, bocah tersebut berperilaku pendiam dan baik.
Sejumlah guru di MI NU Basyirul Anam telah menduga SW menjadi korban KDRT. Beberapa kali, guru-guru melihat luka di tubuh siswa pindahan yang masuk ke sekolah tersebut sejak Januari 2020 itu.
"Saya tanya kenapa luka-luka itu, jawabannya dipukul pakai botol pengharum ruangan.
Ada juga luka yang sudah kering, katanya bekas gigitan dan sundutan rokok," ungkap Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) MI NU Basyirul Anam, Rofiah.
Pihaknya pun pernah menegur orangtua SW saat mengantar anaknya ke sekolah. Guru juga mengingatkan agar orangtua tidak terlalu keas mendidik anak.
Namun, orangtua SW berdalih, luka-luka itu diterima SW sebagai hukuman lantaran berbuat nakal.