Wabah Virus Corona
Dampak Virus Corona: Pakaian ABK World Dream Dibakar hingga Penolakan Warga Pulau Seribu
Di sisi lain, sebanyak 188 warga negara Indonesia (WNI) yang telah dipindahkan dari kapal pesiar World Dream ke KRI Soeharso
Sejumlah orang yang mengatasnamakan warga Kepulauan Seribu berunjuk rasa di depan kantor Gubernur Anies Baswedan, Balai Kota DKI, Jakarta Pusat.
Maksud kedatangan mereka ialah menyuarakan permintaan kepada Presiden RI Joko Widodo dan Gubernur DKI untuk meninjau ulang pemilihan Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu sebagai lokasi observasi 188 WNI Kapal World Dream.
"Kita hanya minta untuk meninjau ulang keputusan observasi di Pulau Sebaru. Kita minta observasi tetap dilakukan di KRI Soeharso," kata Ketua DPD II KNPI Kepulauan Seribu Lukman Hadi.
Mereka menuangkan aspirasinya pada karton ukuran 40 cm x50 cm, bertuliskan "Observasi di Atas Kapal", "Tinjau Ulang Observasi di Kepulauan Seribu", "Kami Minta Jaminan Kesehatan".
Jika pemerintah pusat tetap bergeming, Lukman mengatakan pihaknya hanya bisa menerima keputusan itu tapi dengan sejumlah catatan. Catatan itu dituangkan dalam surat terbuka yang ditujukan kepada Jokowi, Anies, Menteri PMK, hingga Menteri Kesehatan.
Pertama, warga Kepulauan Seribu meminta pemerintah pusat dan daerah memberi jaminan kesehatan semisal fasilitas posko, serta alat pendukung agar masyarakat di wilayah terdekat dapat mendeteksi virus corona (COVID-19). Lalu, meminta Kementerian Kesehatan membuka fakta dan data 188 WNI yang diobservasi.
Kemudian mereka juga meminta pemerintah pusat memberikan garansi keamanan terkait kelangsungan sektor pariwisata yang selama satu dekade menjadi sumber ekonomi masyarakat selain perikanan.
"Kita minta pemerintah menyiapkan dokter, psikiater untuk di tempatkan di pulau-pulau berpenduduk. Serta alat pendeteksi dini.
Harus ada pendeteksi, kenapa? Itu sebagai upaya pencegahan akibat observasi yang ada di sana," ujarnya.(Tribun Network/dan/nis/wly)