Wabah Virus Corona
Cerita Nurul Cari Masker di Kabupaten Pekalongan, dari Apotek hingga Minimarket Semua Kosong
Mewabahnya virus corona di Indonesia, berimbas pada ketersediaan masker dan hand sanitizer, di beberapa apotek serta minimarket yang ada di Kabupaten
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Mewabahnya virus corona di Indonesia, berimbas pada ketersediaan masker dan hand sanitizer, di beberapa apotek serta minimarket yang ada di Kabupaten Pekalongan.
Bahkan, kelangkaan tersebut sudah terjadi sejak akhir tahun 2019.
"Saya sudah berkeliling mencari masker, dari Kecamatan Bojong hingga Kecamatan Kedungwuni namun semua stok di apotek kosong.
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Viral Misyanto Penjual Es Meninggal di Atas Motornya, Tidak Ambruk
• Penghulu Ini Shock Berat Setelah Ijab Kabul Pengantin, Ternyata Pengantin Laki-laki adalah Wanita
• Bayi Kembar 3 Lahir di Semarang, Namanya Berawalan Huruf S Semua, Ini Arti Menurut Sang Ayah
• Kecelakaan Mobil Tahanan Bawa 10 Orang Kasus Narkoba, Disebabkan Gerakan para Penumpang
"Selain di apotek, stok masker di minimarket juga sudah tidak ada," kata Nurul Sa'adah (20) warga Kelurahan Pabean, Kota Pekalongan kepada Tribunjateng.com usai mencari masker di apotek yang ada di Kecamatan Kedungwuni, Rabu (4/3/2020).
Menurutnya, setiap hari ia menggunakan masker dan terakhir menggunakan tiga hari yang lalu.
"Tempat kuliah saya ada di Kabupaten Pekalongan dan rumah saya berada di Kota Pekalongan.
Sehingga setiap hari, ketika mau berangkat kuliah pasti menggunakan masker," ungkapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Nuke (35) warga Kecamatan Karanganyar mengatakan sudah seminggu mencari masker di apotek semua kosong.
"Terakhir seminggu yang lalu, saya membeli masker yang berwarna hijau tidak ada mereknya, satu lembar Rp 10 ribu.
Padahal, biasanya saya membeli satu masker Rp 1 ribu," katanya.
Nuke mengungkapkan langkanya masker di apotek dan minimarket, mungkin disebabkan karena adanya virus corona.
"Saya berharap, semoga harga masker kembali normal dan stok kembali ada," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Kedungwuni AKP Prisandi Tiar usai melakukan patroli di seluruh apotek dan minimarket yang ada di Kecamatan Kedungwuni mengungkapkan bahwa masker dan hand sanitizer di wilayah hukumnya mengalami kelangkaan.
"Setelah menyisir semua pusat penjualan masker di apotek dan minimarket.
Dari keterangan penjaga, barang kosong sejak akhir tahun 2019.
Lalu, untuk harga sendiri dari keterangan penjaga, yang semula Rp 20 ribu per boks isi 50 lembar naik menjadi Rp 300 ribu lebih per boks.
Sedangkan harga barang sendiri, dari keterangan petugas juga sudah mengalami kenaikan," kata AKP Sandi.
Selain di apotek dan minimarket, pihaknya juga melakukan monitoring di pabrik pembuatan masker, kain kasa dan perban yang ada di Kelurahan Pekajangan, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan.
"Kami melakukan patroli di PT USM Berkah Indonesia, perusahaan ini mendapatkan pasokan masker jenis 3 play dari pabrik masker yang ada di Jawa Barat."
"Jadi PT USM Berkah Indonesia ini hanya melakukan labelisasi sendiri dengan kemasan dan merek sendiri.
Semua maskernya dipasok dari sebuah pabrik yang ada di Jawa Barat," ungkapnya.
AKP Sandi menerangkan per bulan pasokan yang diterima dari pabrik yang ada di Jawa Barat, mencapai 10 ribu lembar masker.
"Dari keterangan pemilik pabrik, langsung ludes dikirim ke beberapa distributor yang ada di Surabaya dan Solo."
"Semuanya untuk kebutuhan distributor, tidak untuk pasar lokal atau sekitar Pekalongan dan menurut pengakuan pemilik pabrik, stok masker kosong sejak awal bulan Febuari," jelasnya
Kapolsek juga menghimbau masyarakat agar tidak terlalu panik menghadapi situasi seperti sekarang.
"Dan untuk penjual diharapkan, tidak menjual masker dengan harga yang tidak wajar.
Khusus untuk penimbun barang, akan kami proses sesuai hukum," tegasnya. (Dro)
• Kapal Pesiar Viking Sun Akhirnya Sandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
• Angin Kencang, Satu Rumah di Pekalongan Rusak Tertimpa Pohon Pinus
• Bukan Faktor Cuaca Saja, Ternyata Gorong-Gorong Sarang Hewan Ini Jadi Penyebab Longsor di Salatiga
• Setiap Hari Cabuli Anak Tiri, Kelakuan DN Terungkap karena Tingkah Lakunya di Depan Umum