Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Karanganyar

Kreatif, Puskesmas Kebakkramat I Karanganyar Berdayakan Pasien Riwayat Gangguan Jiwa Agar Produktif

Puskesmas Kebakkramat I Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar membuat program Bebaskan Belenggu Gangguan Jiwa (BABE GUWA) untuk memberdayakan

Penulis: Agus Iswadi | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/AGUS ISWADI
Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto saat meninjau lokasi budidaya lele di belakang Puskesmas Kebakkramat I Kecamatan Kebakkramat Karanganyar, Kamis (5/3/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Puskesmas Kebakkramat I Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar membuat program Bebaskan Belenggu Gangguan Jiwa (BABE GUWA) untuk memberdayakan masyarakat yang memiliki riwayat gangguan jiwa.

Program yang sudah berjalan sejak 2018 lalu, kini telah merekrut dan memberdayakan sekitar 10 orang yang memiliki riwayat gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Kebakkramat I.

"Selama ini saat ada jadwal kontrol ke rumah sakit jiwa ya kontrol.

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Viral Misyanto Penjual Es Meninggal di Atas Motornya, Tidak Ambruk

Penghulu Ini Shock Berat Setelah Ijab Kabul Pengantin, Ternyata Pengantin Laki-laki adalah Wanita

Bayi Kembar 3 Lahir di Semarang, Namanya Berawalan Huruf S Semua, Ini Arti Menurut Sang Ayah

Kecelakaan Mobil Tahanan Bawa 10 Orang Kasus Narkoba, Disebabkan Gerakan para Penumpang

Besoknya begitu lagi.

Tapi di rumah selama ini nglangut (tidak ada kerjaan).

Nah kami punya ide pemberdayaan pasien dengan riwayat gangguan jiwa," kata Kepala Puskesmas Kebakkramat I, Retno Sawartuti kepada Tribunjateng.com, Kamis (5/3/2020).

Dikatakannya, sampai saat ini jumlah warga yang memiliki riwayat gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Kebakkramat I terdeteksi sekitar 45 orang.

Secara bertahap pihaknya akan merekrut mereka dengan harapan kedepannya dapat produktif di lingkungan masyarakat.

Saat ini sudah ada 10 orang yang bisa direkrut.

"Yang sudah menjalani perawatan okupasi 10 orang.

Mereka yang sudah bisa diajak komunikasi.

Kalau yang masih diam (belum bisa diajak komunikasi) kita tunggu dulu," terangnya.

Ada beberapa keterampilan yang diberikan kepada para pasien yang menjalani perawatan okupasi, yakni mengolah pupuk organik, menanam sayuran organik, membuat tas dari bahan bekas, dan budidaya lele.

"Yang sudah jalan itu mengolah sisa makanan jadi pupuk organik, di sini kan rawat inap.

Sisa sayuran dipotong-potong dijadikan pupuk.

Membuat tas (dari plastik bekas) dan menaman sayur organik seperti kubis dan sawi.

Kalau budidaya lele masih tahap merintis.

Di belakang ada tiga kolam," ujar Kepala Puskesmas Kebakkramat I.

Retno mejelaskan, konsumen yang membeli barang dan sayur hasil produksi tersebut sampai saat ini masih sebatas di lingkup puskesmas saja seperti karyawan atau saat ada kegiatan di puskesmas.

Harga tas senilai Rp 90 ribu sampai Rp 100 ribu.

Sedangkan pupuk ada yang Rp 7.500 dan Rp 10 ribu.

Sementara itu, pihaknya memiliki Kader BABE GUWA yang berada di masing-masing dusun wilayah kerja Puskesmas Kebakkramat I.

Mereka akan membantu melakukan pengawasan dan pendataan terhadap warga di masing-masing dusun yang memiliki riwayat gangguan jiwa.

Satu Kader BABE GUA membawahi sekitar 10 rumah.

"Pak Wabup nanti akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan untuk bibit lele dan pelatihan keterampilan," tuturnya.

Retno berharap melalui program ini, harapannya pasien yang memiliki riwayat gangguan jiwa dapat sembuh dan produktif di lingkungan masyarakat.

Setelah meninjau lokasi budidaya lele, Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto mengungkapkan, setelah berhasil dengan inovasi Ojek ASI, kini Puskesmas Kebakkramat menggandeng orang dengan riwayat gangguan jiwa.

"Ternyata masih ada beberapa.

Tugas pemerintah untuk mengakomodir mereka, memberikan keterampilan supaya tidak kambuh lagi," terangnya.

Kepada kader BABE GUWA, Rober berharap dapat mencari potensi dari masing-masing pasien dengan riwayat gangguan jiwa sehingga nantinya mereka bisa produktif dan terbebas dari gangguan jiwa. (Ais).

Hari Pertama Menjabat, Kapolres Salatiga AKBP Rahmad Tinjau Fasilitas ATCS

Bank Indonesia Sebut QRIS Dorong Efisiensi Perekonomian

Cerita Nurul Cari Masker di Kabupaten Pekalongan, dari Apotek hingga Minimarket Semua Kosong

Kapal Pesiar Viking Sun Akhirnya Sandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved