Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kebumen

Berbekal Palu dan Pahat, Pemuda Ini Bangun Sendiri Jalan Penghubung 2 Kabupaten di Kebumen

Kuat, pemuda asal Desa Giritirto Kecamatan Karanggayam Kebumen memang seperkasa namanya.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKI
Kuat relawan dari Desa Giritirto memecah batu yang jadi penghalang jalan antar kabupaten 

TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN - Kuat, pemuda asal Desa Giritirto Kecamatan Karanggayam Kebumen memang seperkasa namanya.

Sebuah batang logam yang ujungnya memipih ia tancapkan ke batuan keras yang menyembul di jalan.

Jalan di Desa Giritirto itu menghubungkan Kabupaten Banjarnegara dan Kebumen.

Gagal Rampok Mobil, Begal Jerat Leher Driver Grab Boyolali Pakai Kabel USB dan Tusuk Perut Sisi Kiri

Hari Ini, Toko Kelontong Senilai Rp 6 Miliar di Depan Mal Paragon Solo Dieksekusi PN Solo

Kisah Misi Super Rahasia Soeharto di Israel, Semua Identitas Prajurit Dibuang ke Laut Singapura

PDI Perjuangan Telah Tetapkan Nama Calon Wali Kota Solo 2020, Bambang Pacul: Wis Ono List

Bertubi-tubi ia memukul logam itu menggunakan palu hingga batu tersebut pecah.

Kuat tidak ingin mengambil pecahan batu itu untuk dijual.

Ia hanya ingin meratakannya hingga menyamai permukaan jalan.

Dengan demikian batu itu tidak lagi jadi penghalang bagi pengendara yang melintas.

Kerikil kecil saja bisa membuat pengendara tergelincir hingga celaka.

Apalagi batu besar yang runcing memenuhi muka jalan, risiko tentunya lebih besar.

Jalan yang nyaris tinggal batuannya saja yang tersingkap ini sebelumnya lebih susah dilalui kendaraan.

Tidak semua pengendara berani melintas, kecuali yang bernyali baja dan tidak memikirkan risiko bagi kendaraannya.

Pengendara jatuh bangun di jalan sudah biasa.

Mobil yang mesin atau bodinya tersangkut batu hingga terpaksa balik arah tidak jarang.

Pembangunan yang ditunggu-tunggu tidak kunjung datang.

Sementara kebutuhan masyarakat terhadap akses transportasi itu terus mendesak.

Inilah yang menjadi alasan Kuat untuk pulang dari perantauan.

"Saya lihat jalan ini kondisinya memprihatinkan.

Sekarang sudah mending, bisa dilintasi,"katanya

Kuat mengaku prihatin terhadap kondisi jalan di desanya.

Ia tak sabar menunggu pembangunan dari pemerintah yang tak kunjung terealisasi.

Sebab jalan itu jadi akses utama warga di dua kabupaten, Banjarnegara dan Kebumen, terutama mereka yang tinggal di perbatasan.

Kuat rela menanggalkan pekerjaan lamanya demi memperbaiki jalan secara sukarela.

Berbekal paku dan palu, setiap hari ia menjemur badan kekarnya di jalan yang beratapkan terik.

Batu-batu yang menyembul dan membuat permukaan jalan tak rata jadi sasaran tangan bajanya.

Ia akan menghancurkan batu-batu yang menjadi penghalang bagi pengguna jalan.

Ia tak ingin korban berjatuhan gegara kondisi jalan yang buruk.

Pekerjaan itu tak mungkin diselesaikan dalam sekejap.

Terlebih ia hanya mengandalkan tenaga tangan atau manual.

Ia pun hanya melakukan sendiri, dibantu seorang temannya secara bergantian.

Tetapi ini lebih baik daripada tidak ada yang melakukan.

Nyatanya, berkat kegigihan dan ketelatenannya, satu persatu batu penghalang jalan berhasil ia hancur-ratakan.

Permukaan jalan yang berlubang ditambal dengan pasir. Sedikit demi sedikit, hasil pekerjaan relawan itu terlihat.

Ia memang tidak mampu menjadikan jalan itu mulus sesuai harapan banyak orang.

Tapi dari jerih parahnya, ia berhasil menyulap titik jalan yang hancur menjadi lebih layak dilewati.

Misinya memang, sebatas membuat jalan itu bisa dilintasi kendaraan.

Hingga meminimalisasi risiko kecelakaan.

"Warga yang tadinya jualannya susah juga jadi gampang karena jalan ini,"katanya

Kini banyak pengguna jalan merasakan hasil jerih payahnya.

Ia pun jadi sasaran terima kasih banyak orang.

Berkat kegigihannya, mereka bisa melintasi jalan itu hingga rasa was-wasnya berkurang.

Jalan itu pun semakin ramai kendaraan.

Selain memperbaiki jalan, Kuat juga membantu pengendara terutama kendaraan roda empat yang kesulitan melintas.

Sembari menyapa Kuat, mereka tak segan melemparkan uang receh di kardus yang diletakkannya di jalan.

Meski Kuat tidak pernah memaksa pengendara meninggalkan receh itu.

Kuat masih istikamah dengan pekerjaannya.

Masih banyak batu penghalang yang belum tersentuh tangannya.

Mungkin ia akan pensiun jika jalan itu telah dibangun pemerintah.

Seperti harapannya selama ini, juga pengguna jalan lain.

Yang dia lakukan sekadar pancingan, agar pemerintah segera turun tangan.

Tetapi Kuat heran, sampai tangannya kapalan, belum juga datang alat berat yang bisa menggantikan pekerjaannya.

Krisna, pengendara asal Banjarnegara mengaku kondisi jalan kini lebih baik berkat bantuan relawan.

Sebelum diperbaiki relawan, jalan ini jauh labih parah kondisinya.

"Sudah lebih bagus berkat ada sukarelawan," katanya. (aqy)

PLN Resmikan Layanan Pelanggan Premium, Siap Pikat Investor di Banyumas Raya

Setelah Apel Pagi Propam Polda Jateng Mendadak Tes Urine Anggota Polres Kebumen, Ini Hasilnya

Upaya Polrestabes Semarang Jaga Kamtibmas, Rangkul Kelompok Masyarakat Ikut Berperan Aktif

Propam Polda Jateng Turun Langsung Periksa Anggota Satlantas Polres Kebumen, 15 Orang Dihukum

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved