Kekerasan Seksual
Dibangunkan Dini Hari Katanya untuk Salat Tahajud, Santri Dicabuli Pengasuh Ponpes di Ruang UKS
Kejadian itu terungkap saat korban yang berusia 16 tahun lari dari ponpes pada, Jumat (6/3/2020).
TRIBUNJATENG.COM, SAMARINDA - AM (45), pengasuh pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, tega mencabuli santrinya.
Dia mencabuli korban sebanyak tiga kali dalam kurun waktu berbeda sejak 2019 lalu.
Kejadian itu terungkap saat korban yang berusia 16 tahun lari dari ponpes pada, Jumat (6/3/2020).
• Gagal Rampok Mobil, Begal Jerat Leher Driver Grab Boyolali Pakai Kabel USB dan Tusuk Perut Sisi Kiri
• PDI Perjuangan Telah Tetapkan Nama Calon Wali Kota Solo 2020, Bambang Pacul: Wis Ono List
• Kisah Misi Super Rahasia Soeharto di Israel, Semua Identitas Prajurit Dibuang ke Laut Singapura
• Tak Disangka Siswi SMK Cantik Hilang 1 Bulan Jadi Korban Pembunuhan, Mayat Dibuang ke Sungai
Saat tiba di rumah, korban ditanyai oleh ibunya.
"Kenapa kabur dari ponpes.
Berulang kali korban tak menjawab.
Setelah dibujuk baru korban terbuka semua," kata Kapolsek Babulu, PPU, Iptu Alimudin saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/3/2020).
Alimuddin mengatakan, kejadian pertama dilakukan pelaku pada Agustus 2019.
Kejadian kedua pada September 2019 dan terakhir pada Maret 2020.
Modus pelaku membangunkan korban pukul 01.00 Wita untuk shalat Tahajud.
Saat itu pelaku melancarkan aksi.
Pelaku mencabuli korban dua kali di ruang usaha kesehatan sekolah (UKS) dan satu kali di ruang asrama putri.
"Dari tiga kejadian itu pelaku menggunakan modus sama," kata Alimudin.
Untuk motif pelaku melakukan perbuat mesum itu belum terungkap karena keterangan selalu tak sinkron dengan pertanyaan.
"Saat ditanya alasan melakukan.