Berita Regional
Sudjiwo Tedjo Angkat Bicara Soal Siswi SMP Bunuh dan Simpan Mayat Bocah di Lemari : Ketemunya Malem
Budayawan Sudjiwo Tedjo angkat bicara soal kasus pembunuhan bocah 6 tahun oleh remaja 15 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat.
"Dan seluruh ahli tata kota ikut diskusi malam ini, diajak lain kali.
Bikin tata kota itu yang bener, yang rumah antara pekerja dan tempat kerja enggak jauh sehingga orang tuanya cepat pulang," terang Sudjiwo Tejo.
Sudjiwo Tejo menambahkan, sistem tata kota di Indonesia menyebabkan para orang tua jarang bertemu buah hati.
Hal itu lah yang menurutnya menyebabkan banyak anak di Indonesia menjadi korban kekerasan hingga pembunuhan.
"Sekarang jam empat pagi mereka berangkat ke kantor, suap-suapan di mobil suami istri, jam 10 baru sampai rumah. Ini tata kota macam apa?," tanya Sudjiwo Tejo.
"Saya setuju kalau mereka jadi korban karena ketemunya malem. Baru ketemu bener Sabtu sama Minggu dengan rasa bersalah apapun dituruti," imbuhnya.
Lantas, Sudjiwo kembali membandingkan pendidikan orang tua kepada anak di zaman dulu dengan sekarang.
"Zaman saya sama Pak Karni jangan minta, di-gaplok (dipukul -red) bener wong tiap hari ketemu," ujar Sudjiwo.
"Jam 2 bapak saya sudah di rumah, gampar saya enggak apa-apa dengan kasih sayang."
Lihat videonya:
Cara Pikir Ekstrem
Pada kesempatan itu, sebelumnya pengacara keluarga korban pembunuhan oleh remaja 15 tahun berinisial NF di Sawah Besar, Jakarta Pusat yakni Azam Khan menilai bahwa kasus ini telah direncanakan pelaku sebelumnya.
Azam Khan menilai pembunuhan sudah direncanakan berdasarkan keterangan beberapa saksi, termasuk orang tua korban APA (5).
"Kalau saya anggap ini sudah direncanakan, karena apa?"