Berita Regional

Sudjiwo Tedjo Angkat Bicara Soal Siswi SMP Bunuh dan Simpan Mayat Bocah di Lemari : Ketemunya Malem

Budayawan Sudjiwo Tedjo angkat bicara soal kasus pembunuhan bocah 6 tahun oleh remaja 15 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Editor: galih permadi
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Budayawan dan aktor Sudjiwo Tejo berpose di sela wawancara promo film Kafir di Redaksi Kompas.com, Jakarta, Jumat (27/7/2018). 

TRIBUNJATENG.COM - Sudjiwo Tedjo Angkat Bicara Soal Siswi SMP Bunuh dan Simpan Mayat Bocah di Lemari : 

Budayawan Sudjiwo Tedjo angkat bicara soal kasus pembunuhan bocah 6 tahun oleh remaja 15 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Terkait hal itu Sudjiwo Tedjo justru menyalahkan sistem pendidikan hingga tata kota di Indonesia.

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Taufik Meninggal Kecelakaan, Terseret Mobil Hingga 60 Meter

Beli Honda Jazz Cash tapi Mobil Malah Ditarik Debt Collector, Ihsan Lapor ke Polsek Gemolong Sragen

Dul Jaelani Mundur dan Bungkam Soal Tiara : Saya Mundur Tak Ingin Ganggu & Hargai Kekasih Tiara

JM Meninggal Ditembak KKB Papua, Dianggap Intel TNI-Polri, Keluarga Dengar 2 Bunyi Tembakan

Saat menjadi bintang tamu dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (10/3/2020), Sudjiwo Tedjo menyebut kesibukan orang tua menjadi satu di antara penyebab anak menjadi korban kekerasan.

Tak hanya itu, sistem pendidikan di Indonesia menurutnya tak memberikan pendidikan seks pada anak.

"Dan soal seks, kalau menurut saya yang salah pendidikan kita terlalu muna," ujar Sudjiwo Tedjo.

Terkait hal itu, ia lantas membandingkan sistem pendidikan dulu dengan sekarang.

"Dari zaman dulu itu anak laki-laki dipanggil p*n*s, kalau wanita dipanggil b*w*k, b*w*k itu vagina," sambung Sudjiwo.

Menurut Sudjiwo, pendidikan seks sejak dini justru akan membuat anak tidak 'berpikiran kotor'.

"Sehingga dari kecil dia perkenalkan bahwa seks itu enggak kotor.

Yang kotor itu pikiran kita," ujar Sudjiwo.

Tak hanya menyalahkan pendidikan, Sujidowo Tedjo turut menyoroti soal sistem tata kota di Indonesia.

Menurut dia, sistem tata kota di Indonesia tak memungkinkan orang tua untuk memantau perkembangan anak.

Hal itu disebabkan karena lokasi kerja yang jauh dari rumah.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved