Wabah Virus Corona
Di Kudus, Cuma Pasien yang Pulang dari Luar Negeri Masuk Ruang Isolasi
Punya riwayat perjalanan ke luar negeri, menjadi alasan utama RSUD Dr Loekmonohadi Kudus akan memasukkan pasien ke dalam ruang isolasi khusus.
Penulis: raka f pujangga | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Punya riwayat perjalanan ke luar negeri, menjadi alasan utama RSUD Dr Loekmonohadi Kudus akan memasukkan pasien ke dalam ruang isolasi khusus.
Direktur RSUD Dr Loekmonohadi Kudus, Abdul Aziz Achyar menjelaskan, riwayat perjalanan ke luar negeri menjadi acuannya untuk memasukkan ke dalam ruang isolasi selain gejala peradangan saluran pernafasan dan demam.
"Kalau tidak ada riwayat perjalanan dari luar negeri, hanya gejala batuk dan demam bisa jadi bukan virus corona.
• Menteri Nadine Dinyatakan Positif Virus Corona, Jalani Isolasi Secara Mandiri
• Perwira TNI AD Letda DS Lulusan Akmil Magelang Ajak 3 Pria Berbeda Ngamar di Hotel
• Maia Estianty Datangi Rumah Ahmad Dhani Setelah 12 Tahun Bercerai
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Taufik Meninggal Kecelakaan, Terseret Mobil Hingga 60 Meter
Tetapi tipes atau yang lainnya," jelas dia, Kamis (12/3/2020).
Dia mengakui, hasil pemeriksaan kesehatan pasien masih satu pintu di Balitbangkes sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama.
Lebih dari lima hari waktu yang dibutuhkan, hingga pihak rumah sakit memperoleh hasil pemeriksaan.
"Karena instruksi dari Kementerian Kesehatan, pemeriksaannya dilakukan satu pintu.
Jadi sampel itu dikirim ke Balitbangkes Jakarta," ujar dia.
Menurutnya, RSUD Dr Loekmonohadi sudah memiliki peralatan kesehatan yang memadai untuk menguji sampel pasien.
Namun, karena instruksi dari Kementerian Kesehatan yang mengharuskan semua hasil pemeriksaan dikeluarkan dari Balitbangkes Jakarta.
"Instruksinya memang harus dikirim ke sana, meskipun sebenarnya laboratorium kesehatan kami juga sudah cukup memadai," jelas dia.
Pihaknya juga telah memiliki 50 perlengkapan alat pelindung diri (APD) yang dipakai tim medis agar terhindar dari paparan virus tersebut.
Termasuk jumlah masker yang tersedia mencukupi di tengah kelangkaan masker yang ada.
"Kami tidak kekurangan masker, jumlahnya mencukupi sekitar 1.700 buah," ujar dia.
Diketahui, pasien berinisal A, warga Kudus, yang diduga mengidap virus corona tersebut sebelumnya pergi ke Korea Selatan. (raf)
• Dewan Desak Pemkot Semarang Tertibkan Karaoke Liar di Kompleks Terminal Penggaron
• Karaoke Liar Menjamur di Kompleks Terminal Penggaron Semarang, Ini yang Dilakukan Lurah
• Pasien Virus Corona di Indonesia Meninggal Dunia, Wapres Maruf Amin : Berdoa kepada Tuhan
• Pelaksanaan UNBK Tahun 2020 Akan Diikuti juga Oleh Siswa SLB