Berita Semarang
KONI Desak Pemkot Semarang Perbanyak Sport Center untuk Tingkatkan Daya Saing dan Prestasi Atlet
Sport center sangat dibutuhkan untuk menunjang kegiatan olahraga dan mencetak bibit atlet di Kota Semarang.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sport center sangat dibutuhkan untuk menunjang kegiatan olahraga dan mencetak bibit atlet di Kota Semarang.
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Semarang mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus memperbanyak fasilitas olahraga.
Ketua Umum KONI Kota Semarang, Arnaz Agung Andararasmara mengatakan, kebutuhan sport center sangat mendesak.
• Menteri Nadine Dinyatakan Positif Virus Corona, Jalani Isolasi Secara Mandiri
• Kabar Terbaru Lydia Pratiwi yang Dipenjara Karena Bunuh Kekasih, Jadi Mualaf dan Akan Segera Bebas
• Bripka Asep Polisi yang Viral Jadi Imam di Sel Tahanan Dipanggil Kapolri, Langsung Dapat Tawaran Ini
• Kisah AKP Sutono Kejar Mobil Terobos Lampu Lalulintas di Pekalongan, Ternyata Bawa Wanita Sakit
Sport center ini untuk meningkatkan daya saing dan prestasi atlet Kota Semarang.
Selain sport center, KONI Kota Semarang juga akan mengusulkan adanya Kelas Khusus Olahraga (KKO) bagi atlet tingkat pelajar Kota Semarang.
KKO ini akan mempermudah pembinaan para atlet sehingga mereka akan lebih fokus dan terarah.
"Jika Semarang punya sport center yang dibangun dengan standar internasional, serta ada KKO, pembinaan atlet olahraga juga akan lebih fokus.
Sehingga prestasi yang diraih bisa lebih baik," ujar Arnaz saat Coffe Morning KONI dan Media di Cafe Kaldera, Kamis (12/3/2020).
Sementara, Sekda Kota Semarang, Iswar Aminudin mengatakan, pihaknya terus mengkaji pembangunam sport center.
Pemkot tengah melakukan inventarisasi aset tanah yang bisa dibangun untuk sport center.
Diharapkan, pembangunan sport center bisa terlaksana 2020.
"Harapannya ke depan akan banyak event olahraga nasional bahkan internasional digelar di sini.
Untuk itu, harus segera dipersiapkan sarana dan prasarana untuk membangun sport center," tutur Iswar.
Selain untuk meningkatkan prestasi, lanjutnya, fasilitas olahraga juga untuk mendorong masyarakat gemar berolahraga.
Menurut Iswar, pembangunan sport center bisa dilakukan menggunakan dana APBD maupun investasi dengan model Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
"Sekarang ini, tak hanya mengandalkan dana dari pemerintah.
Bisa bekerja sama dengan pihak ketiga.
Bentuknya seperti apa, ini yang tengah kami jajaki. Jika hanya mengandalkan APBD, tidak akan mencukupi.
Banyak aset pemerintah yang bisa dan layak untuk dibangun atau dikembangkan," tuturnya.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang, M Irwansyah mengatakan, pada 2020 pihaknya akan melakukan kajian untuk pembangunan Lapangan Sidodadi, Kecamatan Semarang Timur.
Nantinya, selain untuk bermain sepak bola, Lapangan Sidodadi akan dibangun fasilitas lain berupa jogging track.
"Lapangan Sidodadi nanti kami kaji dulu, yang jelas selain untuk sepak bola, juga busa buat jogging seperti Tri Lomba Juang," terang Irwansyah.
Selain melakukan kajian Lapangan Sidodadi, pihaknya juga berencana membangun sport center di kecamatan-kecamatan.
Setidaknya ada empat paket besar pembangunan sport center di kecamatan.
Masing-masing kecamatan akan ada tiga hingga empat lapangan, di antaranya lapangan sepak bola, futsal, volly, dan sebagainya.
Pada 2019 dan 2018 lalu, Pemkot Semarang sudah melakukan pembangunan sejumlah sport center di beberapa kecamatan.
Pemkot Semarang juga sudah melakukan penataan Stadion Citarum dengan memasang rumput sintesis standar FIFA.
Selain itu, juga menambah fasilitas fitness outdoor di Gor Tri Lomba Juang. (eyf)
• Warga Kota Semarang Bisa Nikmati Layanan Mobil Ambulance Baznas, Gratis
• Segini Tarif Pijat Plus-plus Khusus Gay yang Dibongkar Anggota Ditreskrimsus Polda Jateng
• Di Depan Mahasiswanya, Dekan FEB Undip Sebut Tax Rasio Indonesia di ASEAN Masih 11 Persen
• Rusunami Ramah Lingkungan dan Hemat Energi di Kota Tegal Diresmikan, Eksperimen Untuk ASN 2 Tahun