Wabah Virus Corona
Ini Perbedaan Gejala Virus Corona dengan Batuk Pilek Biasa
Gejala virus Corona berbeda dengan sakit batuk pilek biasa.Ada sejumlah perbedaan antara batuk pilek biasa dengan gejala virus corona.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Gejala virus Corona berbeda dengan sakit batuk pilek biasa.
Ada sejumlah perbedaan antara batuk pilek biasa dengan gejala virus corona.
Memang, gejala virus Corona dengan batuk pilek biasa susah dibedakan.
Namun, ketiga gejala gangguan kesehatan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Melansir Kompas.com dari situs resmi WHO, gejala penyakit Covid-19 yang paling umum adalah demam, kelelahan, dan batuk kering.
• Video Ganjar Umumkan Sekolah di Jateng Libur 2 Minggu
• Wanita Ini Nikahi 5 Pria Bersaudara, Tidur Bersama di Satu Tempat: Awalnya Saya Agak Canggung
• Dampak Corona, Pelaku Bisnis Properti Khawatirkan Pengaruhi Pasokan Bahan Baku
• Hotman Paris Ancam Putrinya yang Jadi Lawyer di Luar Negeri: Tak Balik Hak Waris Hilang
Beberapa pasien juga mengeluhkan sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, serta diare.
Gejala penyakit tersebut awalnya ringan dan muncul secara bertahap.
Namun, ada juga penderita yang terinfeksi virus corona baru jenis SARS-CoV-2 yang tidak merasakan gejala tersebut.
Dari data, sebanyak satu dari enam penderita Covid-19 mengalami gejala sakit yang parah sampai kesulitan bernapas.
Infeksi virus corona dapat berdampak serius pada orang lanjut usia dan penderita hipertensi, penyakit jantung, diabetes, dan penyakit kronis lainnya.
Beda batuk pilek biasa dan gejala virus corona
Selain demam, salah satu gejala umum dari infeksi virus corona adalah batuk.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar dua pertiga pasien atau 67,7 persen pasien Covid-19 yang terinfeksi virus corona mengalami gejala batuk kering.
Sementara sebanyak 33,4 persen penderita infeksi virus corona, mengalami batuk berdahak.
"Batuk bisa jadi tanda. Terlebih jika batuknya kering. Yang perlu jadi perhatian, saat batuk disertai demam," jelas Dr. Waleed Javaid dari RS Mount Sinai Downtown AS, seperti dilansir New York Post (6/3/2020).