Wabah Virus Corona
Berstatus KLB Korona, Fasilitas Umum Kota Solo Disemprot Cairan Desinfektan
Status Solo KLB corona, sejumlah fasilitas umum di Kota Solo disemprot cairan desinfektan demi mencegah penyebaran Covid-19 atau virus corona.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Sejumlah fasilitas umum di Kota Solo disemprot cairan desinfektan demi mencegah penyebaran Covid-19 atau virus corona.
Hal ini dilakukan menyusul ditetapkannya status Kejadian Luar Biasa (KLB) virus corona di Kota Solo.
Satu di antara fasilitas umum yang disemprot desinfektan yakni Terminal Tirtonadi.
Pantauan Tribun Jateng, Senin (16/3/2020), sejumlah petugas dengan pakaian penutup serbaputih menyemprotkan cairan ke sejumlah bagian terminal.
Mereka menyisir bangunan yang menjadi tempat tiba dan perginya warga dari Kota Solo.
Sementara penumpang yang baru datang atau hendak pergi yang kedapatan belum memakai masker, terdapat petugas terminal yang membagikannya.
• BREAKING NEWS: Ganjar Umumkan Sekolah Seluruh Jateng Libur Dua Minggu
• Pejabat di China Ini Sebut Militer AS Bawa Wabah Virus Corona Ke Wuhan: Ayolah Transparan!
• Pasien Suspect Corona Kabur dari RS Mardi Rahayu Kudus, Dinkes Masih Memburu hingga Demak
• 4 KKB Papua Tewas Ditembak Aparat Gabungan Dalam Kontak Senjata di Tembagapura
• Inilah Cara Tes Virus Corona di Indonesia, Mulai Ambil Sampel hingga Penentuan Positif atau Negatif

"Sabtu pagi kami sudah action, karena terminal titik temu orang berdatangan.
Tapi baru sekadar kami mengedukasi pengamanan diri dan beri masker bagi penumpang dan petugas kami," kata Kepala Terminal Tirtonadi, Joko Sutriyanto.
Pemberlakuan status KLB corona untuk Kota Solo, kata Joko, akhirnya pihaknya mengomunikasikan dengan pemerintah kota terkait penanganan pencegahan penyebaran virus di terminal.
Hasilnya pemerintah kota bersedia memfasilitasi penyemprotan cairan desinfektan di setiap sudut terminal.
Memang, pihaknya sampai saat ini belum menutup layanan penumpang di terminal.
Sebagai fasilitas umum yang setiap harinya ada ribuan penumpang yang naik mupun turun di terminal tersebut, pihaknya tetap berusaha keras untuk senantiasa melakukan sosialisasi terkait kepada penumpang maupun calon penumpang supaya senantiasa waspada.
"Kami sampaikan di penyiaran informasi, kami naik ke atas (bus), kalau tidak mendesak jangan sampai bepergian ke mana-mana," kata Joko.
Untuk mengantisipasi hal buruk lainnya, pihaknya juga menjalin koordinasi dengan Puskesmas terdekat maupun Dinas Kesehatan Kota Solo.
"Kami terbantu oleh Puskesmas pembantu. Kami nanti usahakan 24 jam untuk mengantisipasinya, karena penentu nanti terindikasi (corona) bukan kami, tapi kami memfasilitasi. Termasuk sudah positif atau tidaknya penentu teman-teman kesehatan," kata Joko.