Berita Semarang
Cegah Virus Corona, Ganjar dan Gus Yasin Cek Kesehatan di RSUD Tugurejo Semarang
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen cek kesehatan di RSUD Tugurejo Semarang cegah virus corona
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen melakukan cek kesehatan di RSUD Tugurejo Semarang, Senin (16/3/2020).
Cek kesehatan sebagai upaya memproteksi diri dari virus corona.
• BREAKING NEWS: Ganjar Umumkan Sekolah Seluruh Jateng Libur Dua Minggu
• BREAKING NEWS: Satu Pasien Dalam Pengawasan Covid-19 di RS Margono Purwokerto Meninggal
• Pejabat di China Ini Sebut Militer AS Bawa Wabah Virus Corona Ke Wuhan: Ayolah Transparan!
• Viral Video Suara Azan di Kuwait Dimodifikasi karena Virus Corona, Muadzin Menangis Tersedu
• Cegah Covid-19, Bupati Wihaji Bolehkan ASN Kerja dari Rumah dan Melarang Dinas Luar kota
Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen juga ikut melakukan tes kesehatan di rumah sakit yang sama. Datang beriringan, dua tokoh pemimpin masyarakat Jateng itu selalu sumeh menyapa masyarakat yang ada di rumah sakit.
"Kalau sakit pakai masker ya, jangan lupa sering cuci tangan. Kalau tidak penting, kurangi bepergian keluar rumah.
Kalau batuk, pilek demam dan tidak enak badan, langsung cek.
Saya doakan semuanya sehat," ucap Ganjar kepada warga yang ada di rumah sakit itu, sebagaimana siaran pers yang diterima Tribunjateng.com.
Tiba di rumah sakit Tugurejo pukul 08.00 WIB, Ganjar dan keluarga serta Gus Yasin langsung menjalani proses pemeriksaan.

Mulai pengambilan sampel darah, rotgen, treadmill test dan lain sebagainya.
Mengenakan kaos dan celana olahraga, Ganjar melewati semua tes itu sekitar dua jam.
"Sekarang kita harus mendorong masing-masing untuk memproteksi diri. Pastikan diri dan keluarga adalah individu yang sehat.
Makanya saya sekarang datang bersama keluarga ke rumah sakit ini minta dicek, sekaligus check up untuk memastikan apakah diantara kami sehat atau tidak," kata Ganjar.

Masyarakat lanjut Ganjar juga harus peduli dengan kesehatan masing-masing dan keluarganya.
Pemprov Jateng lanjut dia sudah menyiapkan tujuh rumah sakit milik provinsi untuk melayani tes kesehatan masyarakat.
"Silahkan masyarakat periksa ke rumah sakit provinsi. Semuanya gratis," tegasnya.
Dirinya berharap semua masyarakat mau membantu dan berinisiatif untuk memproteksi dirinya agar tidak tertular virus corona.
Menurut dia, penanggulangan corona akan berhasil apabila semua berjuang bersama melawan corona.
"Saya harapkan semua dukungan masyarakat untuk bersama melawan ini. Saya minta tidak berkerumun, tolong sadar menerapkan pola hidup bersih dan sehat, ubah perilaku hidup, tidak ke luar rumah dan tidak bersalaman dulu.
Cek kesehatan dan yang paling penting harus rajin cuci tangan menggunakan sabun. Olahraga, istirahat dan makan makanan bergizi serta vitamin juga penting dilakukan," pungkasnya.
Di lain sisi, Dokter Patologi Klinik RSUD Tugurejo, Yenny saat berdialog dengan Ganjar menyebutkan, virus corona dapat ditangkal apabila kondisi kesehatan dan kondisi tubuh baik.
Untuk menjaga itu, pengecekan kesehatan sangat penting dilakukan.
"Yang harus diketahui masyarakat, virus corona ini mudah bermutasi. Jadi bisa jadi, gejala yang timbul berbeda-beda dan harus diantisipasi dengan pengecekan kesehatan," ucap Yenny.
Gratiskan biaya identifikasi corona
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggratiskan tes identifikasi virus corona atau Covid-19.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyatakan pihaknya menyediakan fasilitas pemeriksaan identifikasi bagi masyarakat yang khawatir terpapar virus.
Ada tujuh rumah sakit milik Pemprov Jateng yang menyediakan fasilitas pemeriksaan (screening) kesehatan gratis.
"Jadi kalau Anda barusan bepergian ke luar negeri atau ke daerah yang ada pasien corona positif, kemudian mengalami pilek, demam, batuk ya periksa saja.
Biaya kami tanggung gratis," kata Ganjar, dalam keterangan tertulis, Minggu (15/3/2020).
Warga tidak perlu takut memeriksakan diri.
Sebab semakin cepat mengetahui kepastian terpapar atau tidak akan semakin baik.
Jika memang dokter menyatakan suspect corona maka akan dikirim ke rumah sakit rujukan dan masuk dalam kategori pasien dalam pengawasan atau PDP.
"Tapi kalau ternyata flu demam biasa ya pulang," kata politikus PDI Perjuangan tersebut.
Pemprov punya tujuh rumah sakit yang bisa dimanfaatkan.
Masing-masing RSUD Dr Moewardi Surakarta, RSUD Dr Margono Soekarjo Purwokerto, RSUD Kelet Jepara, RSJD Surakarta, RSJD Dr Amino Gondohutomo Semarang, RSJD Dr RM Soedjarwadi Klaten, dan RSUD Tugurejo Semarang
Meski baru tujuh rumah sakit, Ganjar akan segera berkoordinasi dengan bupati walikota agar juga menyediakan fasilitas pemeriksaan identifikasi corona gratis di rumah sakit yang dimiliki.
"Layanan di kabupaten/kota bisa saja digratiskan dengan berkoordinasi dengan bupati/walikota," imbuhnya.
Sedangkan rumah sakit rujukan untuk Corona saat ini telah ada 58 unit.
Jumlah itu sudah bertambah dari awalnya 13 rumah sakit.
Liburkan Sekolah
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memutuskan meliburkan kegiatan belajar mengajar (KBM) selama dua minggu, sebagai antisipasi penyebaran virus corona.
Keputusan tersebut disampaikan Ganjar seusai menggelar rapat terbatas bersama Forkominda dan seluruh OPD Pemprov Jateng pada Sabtu (14/3/2020) malam.
Salah satu pembahasan intensif pembahasan rapat terbatas tersebut yaitu menyangkut aspek pendidikan.
"Terhitung Senin lusa (16/3/2020) semua aktivitas belajar mengajar di Jawa Tengah diliburkan," kata Ganjar.
Keputusan tersebut mencakup seluruh jenjang pendidikan, dari TK, SD, SMP dan SMA sederajat selama dua minggu.
Ganjar menyampaikan pemberian masa libur tersebut bisa saja berubah bergantung pada perkembangan situasi.
"Maka yang tidak ujian semua libur selama dua minggu diganti secara online.
Sementara ujian di luar Solo Raya tetap berjalan.
Cuma saya akan tetap mengikuti terus perkembangan terhadap pasien yang masih dirawat," katanya.
Artinya, lanjut Ganjar, kalau nanti dalam tracking virus Corona ini ada temuan baru, bukan tidak mungkin sekolah akan diliburkan secara dinamis.
Termasuk keputusan meliburkan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi.
"Perguruan tinggi belum, beberapa rektor sudah berkomunikasi dengan kami, Senin akan kita bicarakan," katanya.
Untuk mengganti kegiatan pembelajaran, selain menyiapkan skenario pembelajaran secara online, Ganjar mengatakan telah menjalin komunikasi dengan berbagai pihak.
"Kami lagi bicara juga dengan Ruang Guru, kontak saya untuk kita coba memindahkan cara belajarnya.
Apakah peralatan itu bisa kita berikan dengan cara online. Ini akan kita jajaki secara paralel," katanya.
Selain kegiatan belajar mengajar, Ganjar mengatakan beberapa event yang melibatkan orang dalam jumlah besar juga dibatalkan.
Seperti Car Free Day, Jateng bershalawat, kemah, study tour sampai kegiatan Pekan Olahraga Daerah.
"Sekarang kita kencangkan ikat pinggang sekencang-kencangnya untuk menghadapi ini. Rapat hari ini itu seluruh forkopimda siap mendukung," katanya.(*)