Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Anggota SAR Se-Jateng Kerja dari Rumah, Bagaimana Jika Ada Darurat? Ini Kata Kepala Basarnas

Basarnas Semarang mulai hari ini menerapkan work from home atau bekerja dari rumah bagi para personilnya.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: m nur huda
ISTIMEWA
Petugas kesehatan melakukan cek suhu tubuh dengan alat pemindai suhu atau thermal scanner kepada anggota Basarnas Semarang, Rabu (18/3/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Basarnas Semarang mulai hari ini menerapkan work from home atau bekerja dari rumah bagi para personilnya.

Kepala Basarnas Semarang, Nur Yahya kepada Tribun Jateng, Rabu (18/3/2020)mengungkapkan, bekerja dari rumah mulai diterapkan hari ini hingga 31 Maret 2020 untuk sebagian pegawai.

Pemberlakuan itu tak hanya yang ada di Semarang, namun juga Basarnas Jepara, Solo dan Wonosobo, terkecuali pejabat struktural tetap masuk.

"Hal ini dilakukan untuk membatasi penyebaran virus Corona," jelas Nur yahya. 

Menurut Yahya, langkah ini diambil sesuai dengan anjuran dari Presiden Joko Widodo serta surat edaran dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenpanRB).

"Selain itu, langkah ini kami ambil karena Covid-19 atau virus Corona telah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sebagai pandemi global, oleh pemerintah Indonesia juga telah ditetapkan sebagai bencana nasional," bebernya.

Dia menambahkan, Jawa Tengah juga telah menjadi wilayah yang masuk dalam pengawasan karena telah ada yang meninggal akibat virus ini sehingga perlu tindakan pencegahan untuk membatasi penyebaran virus.

Selama masa work from home ini, bagi pegawai dan pejabat struktural yang masuk di cek kesehatannya.

Terutama mengukur suhu tubuh menggunakan alat pemindai suhu atau thermal scanner.

Sedangkan untuk pegawai yang bekerja dari rumah dianjurkan untuk tidak keluar rumah kecuali ada kepentingan yang mendesak.

"Bekerja dari rumah bukan berarti liburan, pegawai juga wajib melakukan aktivitas pekerjaan kantor di rumah dan melaporkan hasil pekerjaannya ke pimpinan lewat telepon, whastapp atau email.

Selain itu pegawai tetap harus menjaga kebugaran dengan melakukan olahraga di rumah masing-masing," pesan Yahya.

Kendati bekerja dari rumah, lanjut Yahya, pelayanan operasi pencarian dan pertolongan (SAR) tetap tidak ada perubahan.

Satu tim tetap disiagakan 24 jam penuh apabila ada panggilan darurat SAR.

"Mereka juga siap datang ke kantor apabila ada kebutuhan pelaksanaan operasi SAR yang membutuhkan banyak personil," tandasnya.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved