Berita Pati
Alasan Akses Masuk Utama Plaza Pragolo Pati Ditutup Triplek, Bukan Soal Corona
Akses masuk utama Plaza Pragolo ditutup sekat triplek. Pengunjung datang diarahkan melalui hall kerajinan dan produk UMKM.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Daniel Ari Purnomo
Ishrony menambahkan, pemberian sekat ini nantinya akan terus dievaluasi.
Jika ternyata manfaatnya dominan, kebijakan ini akan dipertahankan.
Sementara, Pujiyati (45), pedagang kuliner sego tewel di Plaza Pragolo menilai, ditutupnya akses utama plaza membuat warungnya mengalami penurunan pengunjung.
Untuk diketahui, warung sego tewel Pujiyati berada di selatan hall kerajinan.
“Warung jadi agak sepi. Itu berpengaruh, pengunjung mungkin jadi nggak tahu kalau di sini ada warung."
"Sebelum ditutup penghasilan bersih bisa sampai Rp 300 ribu."
"Setelah ditutup, dapat Rp 200 ribu saja sudah banyak."
"Jadi kurangnya terasa,” ungkap dia.
Pujiyati berharap, akses utama Plaza Pragolo bisa dibuka kembali.
Menanggapi hal ini, Ishrony mengatakan, pedagang kuliner tidak perlu khawatir lapaknya sepi.
Lagipula, berkurangnya pengunjung ke Plaza Pragolo belum pasti diakibatkan ditutupnya akses masuk utama.
Boleh jadi, pengunjung memang berkurang lantaran ada imbauan “social distancing” dari pemerintah akibat pandemi virus korona.
“Jadi, masalah satu-dua hari ini kita nikmati dulu, jangan langsung memvonis."
"Memang butuh waktu, butuh evaluasi."
"Lagipula, program inovasi ini belum selesai."