Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Tangani Pasien PDP Corona, Tenaga Paramedis Pakai Jas Hujan, Ini Kata Dinkes Jateng

Petugas medis atau paramedis terpaksa menangani pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona atau Covid-19 menggunakan jas hujan

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muslimah
KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA
Jas hujan plastik dan sepatu bot digunakan tim medis corona karena persediaan APD khusus habis saat akan mengantar 3 OPD Corona di RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya, Sabtu (7/3/2020) lalu. 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Petugas medis atau paramedis terpaksa menangani pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona atau Covid-19 menggunakan jas hujan.

Pasalnya, stok set alat pelindung diri (APD) menipis.

Seperti halnya di RSUD Soeselo Slawi Kabupaten Tegal.

Jas hujan dipakai sebagai pengganti baju hazmat suit yang mirip astronaut sebagai baju anti covid-19.

39 Orang ODP Corona di Batang, Bupati Wihaji: Besok Penyemprotan Disinfektan Serentak

Reaksi Ganjar Pranowo Lihat Tempat Wudhu di Masjid Kauman Semarang, Pengurus pun Dipanggil

Banyak Foto Bugil di HP Pelaku Pencabulan yang Mengaku sebagai Hamba Tuhan, Ini Pengakuan AN

Tahapan Pemeriksaan Indikasi Corona di Poskes Covid 19 RSUD Tugurejo Semarang

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, menuturkan pihaknya sedang menginventarisir kebutuhan perlengkapan penanganan corona termasuk baju hazmat.

"Kami sudah pesan baju hazmat ke produsen langsung. Termasuk inventarisir kebutuhan rumah sakit di Jateng untuk sebulan ke depan," kata Yulianto, Jumat (20/3/2020).

Ia menerangkan, saat ini pihaknya baru mendistribusikan masker ke rumah sakit kabupaten kota.

Keberadaan pakaian hazmat pada kondisi terjadinya pandemik Covid-19 ini tentu sangat diperlukan bagi para petugas medis dan dokter yang merawat pasien.

Hazmat suit yang merupakan kepanjangan dari (Hazedhazardous materials suit) merupakan baju pengaman yang sangat diperlukan dalam kondisi tertentu.

Pakaian tersebut dirancang untuk melindungi pemakainya dari bahan atau zat berbahaya, seperti bahan-bahan kimia, atau agen biologis.

Baju hazmat biasanya digunakan bersamaan dengan kacamata (goggles), sarung tangan dan baju medis.

Untuk jumlah baju yang akan didistribusikan ke kabupaten/kota, kata dia, tergantung dari kasus yang terjadi.

"Jumlahnya belum tahu karena berdasarka case (kasus). Untuk penanganan satu pasien PDP atau terkonfirmasi positif, setidaknya butuh 20 set APD lengkap dalam sehari. APD lengkap itu termasuk hazmat. Dikalikan saja setidaknya hingga 14 hari, ya sekitar 280 set APD. Tinggal dikalikan saja jumlah pasien PDP dan positif," terangnya.

Untuk anggaran yang dibutuhkan, kata dia, pihaknya belum menentukan secara pasti. Namun, pada dasarnya membutuhkan biaya yang banyak.

"Kami sedang menggeser-geser alokasi anggaran agar ini bisa diprioritaskan," imbuhnya.(mam)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved