Wabah Virus Corona
1 PDP Virus Corona di Sragen Dinyatakan Negatif, Alat Penyimpan Virus Sampel Swab Menipis
Satu pasien dalam pengawasan atau pdp virus corona di Sragen sudah dinyatakan negatif setelah hasil sampel swab keluar.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Sebanyak satu Pasien Dalam Pantauan (PDP) di Kabupaten Sragen telah lakukan pengecekan.
PDP baru satu kali melakukan pemeriksaan dengan hasil negatif virus corona.
Selain itu, masih ada satu PDP yang masih menunggu hasil sampel swab.
• UPDATE Virus Corona Jateng dan Kota Semarang, Ada Penambahan ODP dan Pasien Dalam Pengawasan
• UPDATE 1 PDP Virus Corona Meninggal di Cilacap, Dinkes Ungkap Riwayat Awal Sakit Mahasiswa Itu
• Lola Pamitan dari Tukang Ojek Pengkolan, Aliyah Faizah Ungkap Alasan Tak Akan Muncul Lagi
• Dampak Virus Corona di Jateng: Banyak Pembatalan Pesanan Konveksi dan DP Diminta Kembali
PDP itu harus tes sebanyak 2 kali.
"Kita cuma punya VTM atau virus transfer media sebanyak empat yang kita gunakan mengirim ke PT PKL Jogja."
"Masih sisa satu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Hargiyanto usai telekonferensi dengan Gubernur Jawa Tengah, Senin (23/3/2020).
Kedua PDP, kini dirawat di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, satu PDP dirawat sejak Sabtu, satu PDP pada hari ini.
Hasil pemeriksaan akan keluar 2-3 hari lagi.
Hargi, sapaan akrabnya itu juga mengatakan ODP di Kabupaten Sragen tinggal tujuh orang.
Sementara Pelaku Perjalanan (PP) sebanyak 361 orang.
"Secepatnya kita periksa, kita kemarin menunggu PTM baru dapet Sabtu malam, akhirnya pagi baru kita pakai."
"Sebenarnya kita mau rujuk ke Rumah Sakit Moewardi tapi akhirnya kita laksanakan sendiri," lanjut dia.
Sampel yang diambil dari kedua PDP dikatakan Hargi diambil dari saluran faring atau tenggorokan diambil dengan alat seperti cotton buds.
Dengan alat yang semakin menipis, Hargi menyampaikan akan meminta ke Provinsi Jawa Tengah karena kedua PDP dilakukan sesuai prosedur dengan menggunakan APD.
"Jumlah alat yang akan kami ajukan biasanya berdasarkan laporkan PDP ada berapa, kita meminta alat sebanyak PDP yang kita buat laporan harian," katanya.
Sementara selama ini, untuk ketersediaan APD dirinya menyampaikan pihak rumah sakit lah yang secara mandiri membeli APD tersebut.
Ketika ditanyai rapid test, Hargi menambahkan sejauh ini Kabupaten Sragen belum melakukan rapid test. Ia mengatakan pihaknya telah menganggarkan dan dimungkinkan terealisasi April.
"Untuk anggaran kita juga masih menunggu dari provinsi dari pusat juga. Hari ini disetujui Sekda sebanyak 500 rapid test untuk jaga-jaga. Harganya Rp 200 ribu hingga 400 ribu," tandasnya.
(Mahfira Putri Maulani)
• Gubernur Ganjar Pranowo Terima Langsung Sumbangan 5000 Liter Handsanitizer dari Herborist
• Semua yang Masuk ke Polres Kebumen Harus Lewati Pemeriksaan Suhu, Termasuk Kapolres
• Pemkab Kendal Siapkan 18 Ruangan di Rusunawa Sebagai Tambahan Ruang Isolasi Pasien Virus Corona
• KKB Papua Tembaki Pesawat TNI AU, Sayap CASA CN A-2909 Berlubang