Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Virus Corona Malaysia Lockdown, Warga Miskin Mulai Kelaparan, Rosman : Saya Sangat Lapar Sekarang

Sejumlah warga miskin di Malaysia dikabarkan mulai kelaparan semenjak sistem lockdown akibat virus corona diberlakukan.

Editor: galih permadi
(The Star via Tribunnews)
Seorang penarik becak di Penang tampak kelaparan dan makan di tempat terbuka, saat social distancing dan lockdown untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus corona (Covid-19) diberlakukan di Malaysia. 

TRIBUNJATENG.COM - Virus Corona Malaysia Lockdown, Warga Miskin Mulai Kelaparan, Rosman : Saya Sangat Lapar Sekarang

Sejumlah warga miskin di Malaysia dikabarkan mulai kelaparan semenjak sistem lockdown akibat virus corona diberlakukan.

Nasib tersebut dialami seorang tukang becak bernama Rosman Alwi (53) yang mengaku mulai kehabisan uang untuk mencukupi kebutuhannya.

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Indrawati dan Anaknya Meninggal Kecelakaan Terlindas Truk Trailer

Beredar Pesan Berantai Whatsapp Virus Corona Kini Melayang 8 Jam di Udara, Benarkah? Ini Faktanya

Virus Corona, Pemkot Semarang Ubah Jam Kerja ASN, 3 Jam di Kantor Selanjutnya Bekerja di Rumah

Kadinkes Cilacap Marah Data PDP Virus Corona Meninggal Diumbar Lengkap dalam Medsos, Tak Manusiawi

Ia pun menceritakan jika penghasilannya menarik becak turun drastis semenjak sistem lockdown diberlakukan pemerintah.

Menurut Rosman, ia hanya mendapatkan dua orang penumpang pada Kamis lalu, seperti dilansir dari The Star via Tribunnews dalam artikel "Lockdown Diberlakukan, Warga Miskin di Malaysia Dikabarkan Mulai Kelaparan"

Dua penumpang tersebut merupakan wisatawan asal Johor, Malaysia.

Kini, Rosman mengaku tidak dapat mencari penghasilan karena dilarang oleh polisi setempat, begitupula dengan tukang becak lainnya.

Rosman pun mengatakan jika ia sempat menunggu belas kasihan orang untuk memberikan makanan gratis.

"Aku telah menunggu di Dewi Kuil Rahmat, mungkin ada yang datang memberikan makanan gratis, tapi tidak ada yang datang," kata Rosman.

Lebih lanjut Rosman mengatakan jika ada tukang becak yang beroperasi di kawasan tersebut akan dihentikan oleh polisi.

Mereka diminta untuk pulang ke rumah masing-masing.

"Jika terlalu banyak dari kami yang menunggu di sana, polisi atau petugas dewan kota akan datang dan menyuruh kami pulang," jelas Rosman.

Rosman pun menceritakan kepiluannya di tengah sistem lockdown yang tengah dilakukan pemerintah Malaysia.

Pasalnya, jika Rosman tak diperbolehkan beroperasi sebagai tukang becak, maka ia pulang dengan tangan kosong.

Terlebih lagi, Rosman mengaku tidak memiliki stok makanan yang cukup untuk keluarganya di rumah.

Ia pun kini mulai kelaparan karena kesulitan mendapatkan makanan.

"Jika saya pulang, saya tidak punya makanan di rumah. LSM biasanya memberikan makanan sehari-hari.

Saya bahkan bersepeda ke semua tempat yang biasanya menjadi lokasi pengiriman makanan, tetapi mereka telah berhenti melakukannya. Saya sangat lapar sekarang," tegas Rosman.

Ia pun kemudian memperoleh uang senilai RM 10 dari reporter The Star yang melakukan peliputan tersebut, agar Rosman bisa membeli makanan.

Dikutip dari laman The Star, Senin (23/3/2020), para penarik becak di George Town, Penang, memang tengah menghadapi kelaparan.

Hal tersebut terjadi karena makanan gratis yang biasanya mereka peroleh dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal dihentikan untuk sementara waktu.

Sehingga banyak warga kurang mampu di Malaysia yang mulai mengalami kelaparan.

Perlu diketahui, pengendara becak di Penang biasanya jauh lebih tua dan tidak memiliki penghasilan sebanyak penarik becak di Melaka.

Ketua Komite Masyarakat Kesejahteraan dan Peduli negara bagian Phee Boon Poh mengatakan bahwa ia akan mengimbau Rosman untuk pulang.

"Saya harus tegas, saran saya untuk Rosman adalah pulang. Harap tetap di berada di rumah sampai 31 Maret dan berhenti berkeliaran," ujar Phee Boon Poh.

Dia menilai situasi saat ini sangat sulit, karena stok makanan yang biasa diperoleh di pasar modern pun mulai habis.

Padahal biasanya selalu ada supply makanan gratis bagi para warga kurang mampu di Malaysia.

"Saya menyadari situasinya, karena semua panik membeli, hypermarket dan supermarket tidak lagi memiliki sisa makanan untuk disumbangkan ke Bank Makanan Mutiara. Stok kami sangat minim sekarang," jelas Phee Boon Poh.

Menurutnya, biasanya makanan gratis terus didistribusikan melalui yayasan kepada mereka yang membutuhkan.

"Departemen Kesejahteraan bekerja sama dengan lembaga-lembaga amal untuk menyiapkan makanan dan mengirim dari rumah ke rumah bagi yang membutuhkan," kata Phee Boon Poh.

Boon Poh juga menekankan bahwa pihaknya akan terus mencari cara untuk mendistribusikan makanan kepada mereka.

Sehingga ia kembali mengimbau agar warga kurang mampu ini pulang dan berdiam di rumah untuk sementara waktu.

"Sebagian besar warga kurang mampu, memiliki rumah. Jadi silakan pulang. Kami bekerja keras untuk mencari cara yang aman untuk membantu Anda," pungkas Phee Boon Poh.

Di sisi lain, sebuah kelompok yang biasa mengumpulkan makanan dan berbagai macam kebutuhan untuk warga kurang mampu, Penang Community Care menyampaikan bahwa mereka menghentikan sementara pengiriman makanan di jalanan.(*)

Jelang Ramadhan dan di Tengah Wabah Virus Corona, Harga Daging Sapi di Jateng Mulai Merangkak Naik

UPDATE 1 PDP Virus Corona Meninggal di Cilacap, Dinkes Ungkap Riwayat Awal Sakit Mahasiswi Itu

Terpaut 15 Tahun, Ini Kisah Cinta Didi Kempot Godfather of Broken Heart dengan Si Cantik Yen Vellia

Pembunuhan Sadis Leni Janda Muda dan Putrinya, Pria Ninja Sarung Datangi Korban Tengah Malam

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved