Wabah Virus Corona
1 Orang Warga Kabupaten Semarang Positif Virus Corona, Dirawat di RSUD KRMT Wongsonegoro
Ada satu orang positif virus corona di Kabupaten Semarang. Saat ini, pasien tersebut dirawat di RSUD KRMT Wongsonegoro, Semarang.
Penulis: akbar hari mukti | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Ada satu orang positif virus corona di Kabupaten Semarang.
Saat ini, pasien tersebut dirawat di RSUD KRMT Wongsonegoro, Semarang.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Semarang, Gunawan Wibisono, menjelaskan pasien tersebut berjenis kelamin perempuan, berumur 46 tahun.
• Cerita Driver Ojol di ILC Soal Mbak Semalam yang Pesen Makan, Audiens Langsung Bertepuk Tangan
• Polres Kebumen Terpaksa Bubarkan Pengajian Demi Cegah Penyebaran Wabah Virus Corona
• Kena PHK karena Wabah Virus Corona, Dapat Santunan Rp1 Juta Per Bulan Per Orang Selama 3 Bulan
• Pemuda Brebes Meninggal di Mess Karyawan di Semarang, Sempat Mengeluh Sakit Perut dan Muntah-muntah
Ia menjelaskan riwayat pasien tersebut sebelumnya melakukan perjalanan ke Pulau Bali.
Selanjutnya yang bersangkutan dirawat di RS Ken Saras, Bergas, Kabupaten Semarang.
"Yang bersangkutan dirawat selama beberapa waktu sambil dilakukan pengecekan."
"Hasil lab diketahui pagi ini.
Dari Dinkes Provinsi Jawa Tengah menyatakan bahwa yang bersangkutan positif sehingga langsung dirawat di RSUD KRMT Wongsonegoro," ungkapnya, Rabu (25/3/2020) malam.
Dari data hingga malam ini di Kabupaten Semarang, orang tanpa gejala (OTG) berjumlah 800 orang.
Lalu data ODP ada 131 orang.
Kemudian data PDP di Kabupaten Semarang ada 7 orang.
"Istilah orang tanpa gejala adalah bagi mereka yang memiliki riwayat kontak dengan orang positif corona dan bepergian atau pulang dari daerah pandemi corona," katanya.
Menurutnya, banyak data orang tanpa gejala dan juga ODP di Kabupaten Semarang dikarenakan banyak orang yang sebelumnya bekerja di luar kota dan daerah pandemi corona pulang ke rumahnya yang ada di Kabupaten Semarang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang Ani Raharjo, menambahkan, pihaknya terus mengimbau kepada masyarakat untuk tetap di rumah dan mengaplikasikan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas).
Dia menambahkan saat ini pasien positif corona itu kondisinya membaik.
"Hal tersebut untuk mencegah penularan wabah itu di Kabupaten Semarang," kata dia.
Secara umum, pasien terkonfirmasi positif virus di Jawa Tengah melonjak dua kali lipat dari hari sebelumnya.
Dari semula 19 orang, menjadi 38 orang.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo secara khusus meminta bupati wali kota memperketat pengawasan di wilayah masing-masing.
Berikut daftar pasien positif corona baru:
RSUD Moewardi Solo 1 orang
RSUP Dr Kariadi Semarang 2 orang
RS Wongsonegoro Semarang 4 orang
RSUD Goeteng Purbalingga 3 orang
RSUD Cilacap 1 orang
RSUD Banyumas 3 orang
RS Kardinah Tegal 1 orang
RSUD Soediran Wonogiri 1 orang
RS Sudjono Magelang 2 orang
RSUD Setjonegoro Wonosobo 1 orang
Jadi total di Jawa Tengah saat ini positif virus corona berjumlah 38 orang.
Pasien yang dirawat 34 orang dan empat telah meninggal dunia.
Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 2.858 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 257.
Ganjar mengatakan, penambahan pasien yang sangat signifikan ini harus menjadi perhatian serius.
Masyarakat harus semakin waspada dan mengikuti himbauan pemerintah untuk berdiam di rumah.
“Jangan menyepelekan, jangan merasa kuat dan sehat lalu berbuat semau sendiri tanpa mengindahkan himbauan pemerintah."
"Boleh jadi Anda kuat, Anda sehat, atau imun Anda bagus, sehingga meskipun tertular Anda tidak merasakan gejala sakit."
"Tapi ketahuilah, Anda tetap bisa menularkan virus ini pada orangtua, isteri, suami, dan anak-anakmu,” katanya, sesuai siaran pers, Rabu (25/3/2020).
Ganjar juga mencermati pergerakan warga perantauan dari Jateng yang mempercepat mudik ke kampung halaman.
Ia menyebut telah ada 80 bus membawa 1.776 penumpang dari Jakarta ke Jepara.
Juga terjadi peningkatan penumpang dari Jabodetabek yang turun di terminal-terminal di Jateng.
Misalnya pada 22 Maret di terminal Bulupitu Purwokerto ada 2.323.
Penumpang turun dan di Terminal Giri Adipura Wonogiri ada 2.625 penumpang.
Situasi yang sama juga terjadi di terminal Cepu, Pemalang, kebumen, Wonosobo, Cilacap, dan lainnya.
Ia meminta para Bupati dan Wali Kota lebih tegas dan ketat dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Data setiap perantau yang pulang, cek kesehatannya, dan pantau terus."
"Protokol yang sama juga harus diterapkan di level desa, bahkan RT dan RW,” tekannya.
Para kepala daerah juga dipersilahkan jika memang harus menutup tempat-tempat yang berpotensi menciptakan kerumunan seperti alun-alun, objek wisata, pantai dan sebagainya.
Juga melarang setiap bentuk aktivtas massal seperti peribadatan dan resepsi pernikahan.
“Bapak ibu, sekarang ini sudah terlalu banyak korban jatuh."
"Bahkan tak sedikit tenaga medis yang berguguran."
"Karena itu, sayangi dirimu, sayangi keluargamu, bersama kita patuhi himbauan pemerintah, agar tidak semakin banyak air mata tertumpah."
"Semoga pageblug ini segera bisa kita lalui,” tandasnya. (Ahm)
• 1 Warga Kebumen Positif Virus Corona Meninggal Dunia di Yogyakarta
• 1.200 Personel Gabungan TNI Polri Dikerahkan Amankan Jalannya Pemakaman Ibunda Jokowi
• Warga Lerepkebumen Ngeyel Gelar Isra Miraj di Tengah Wabah Virus Corona, Kapolres Turun Bubarkan
• Pesan Wali Kota Dedy Yon ke 8 Pejabat Tinggi Pratama: Harus Punya Panggilan Jiwa Layani Masyarakat