Ibu Jokowi Meninggal
Ibu Jokowi Meninggal, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo: Bu Noto Sosok Tauladan, Grapyak dan Semanak
Ungkapan duka mendalam disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo atas meninggalnya Notomiharjo, ibunda Presiden Joko Widodo.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ungkapan duka mendalam disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo atas meninggalnya Notomiharjo, ibunda Presiden Joko Widodo.
Bagi Ganjar, sosok yang biasa dia panggil Bu Noto itu adalah orang yang grapyak dan semanak (ramah dan mudah bergaul; bahasa Jawa).
Ganjar mengatakan kabar meninggalnya ibunda orang nomor satu di Tanah Air dia terima sangat mendadak.
• BREAKING NEWS: Ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo Meninggal
• Cerita Driver Ojol di ILC Soal Mbak Semalam yang Pesen Makan, Audiens Langsung Bertepuk Tangan
• Suami Positif Virus Corona, 14 Hari Kemudian Istri Menyusul, Kabar Baiknya Anak Dinyatakan Negatif
• Wali Kota Solo Hadi Rudyatmo dan Wakilnya Ritual Potong Gundul untuk Tolak Bala Virus Corona
Setelah mendapat kepastian Presiden meluncur ke Solo, dia langsung koordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
"Saya turut berduka, innalillahi wainna ilaihi raji'un."
"Semoga khusnul khatimah."
"Sebentar lagi saya meluncur untuk memberi penghormatan kepada beliau," kata Ganjar, Rabu (25/3/2020).
Eyang Notomiharjo meninggal di Solo di usia 77 tahun pukul 16.45 WIB.
Semasa hidup, Ganjar mengenang Bu Noto adalah sosok tauladan.
Tidak ada yang berubah sampaipun anaknya menjabat sebagai pemimpin tertinggi republik ini.
"Sejak Pak Jokowi jadi walikota saya mengenal beliau (Bu Noto)."
"Tidak ada yang berubah sampai sekarang."
"Tetap grapyak dan semanak," kata Ganjar.
Ganjar pun mengungkapkan acap kali bertemu dengan almarhumah, terutama di acara-acara pengajian.
Pernah suatu ketika, saat hendak mencalonkan diri sebagai Gubernur Jateng periode pertama, Bu Noto turut hadir di salah satu acara pengajian.
