Ibu Jokowi Meninggal
Kisah Hidup Sujiatmi Notomihardjo Ibunda Jokowi, Sosok yang Menguatkan saat Sang Presiden Terjatuh
Kisah Hidup Sujiatmi Notomihardjo Ibunda Jokowi, Sosok yang Menguatkan saat Sang Presiden Terjatuh
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: abduh imanulhaq
Kisah Hidup Sujiatmi Notomihardjo Ibunda Jokowi, Sosok yang Menguatkan saat Sang Presiden Terjatuh
TRIBUNJATENG.COM - Kabar duka menyelimuti Tanah Air Indonesia, Rabu (25/3/2020).
Ibunda Presiden RI Joko Widodo, Sujiatmi Notomihardjo meninggal dunia.
Sujiatmi Notomihardjo bukanlah wanita biasa.
Dia adalah wanita yang telah melahirkan dan membesarkan seseorang Joko Widodo yang kini menjadi pemimpin bangsa.
• BREAKING NEWS: Ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomihardjo Meninggal
• Video Pesta Pernikahan Dibatalkan, Dekorasi dan Masakan Dikemasi Lagi
• Karena Virus Corona, Pelatihan Menjahit untuk Difabel di Kabupaten Tegal Dihentikan Sementara
• Keluh Kesah Pelaku Bisnis Perhotelan di Tengah Wabah Virus Corona, Okupansi Cuma 18 Persen
Semasa hidup Sujiatmi Notomihardjo selalu ada untuk Jokowi dan yang selalu menguatkan hati pria asal Solo tersebut saat terjatuh.
Salah satunya bisa dilihat dari kisah masa kecil Jokowi yang dikutip dari buku berjudul "Saya Sujiatmi, Ibunda Jokowi" karya Kristin Samah & Fransisca Ria Susanti (2014).
Semasa belajar di SDN 111 Tirtoyoso, Solo Jokowi mengaku jarang belajar. Namun, dia sering juara kelas.
Kepintarannya semasa di bangku SD itu akhirnya mengantarkannya masuk ke SMPN 1 Surakarta, SMP terfavorit di kota Solo pada 1974.
Laiknya murid-murid SMPN 1 lainnya, cita-cita Jokowi adalah lulus dan meneruskan ke SMAN 1 Surakarta, sekolah terfavorit untuk kategori SMA di Solo.
Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Jokowi yang pintar itu tidak lolos seleksi. Dia diterima di SMAN 6 (dulu bernama Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan).
Semangat Jokowi kontan luruh. Dia malu dan kecewa mengingat kala itu SMAN 6 baru berdiri, belum teruji kualitasnya. Jokowi masuk sebagai angkatan pertama. Apa yang bisa dibanggakan, coba?
Maka Jokowi pun mogok makan dan mengurung diri di kamar saking sedihnya.
Jikapun berangkat sekolah, dia hanya 'sekadar' berangkat dan lebih sering membolos.
Dia kerap pula jatuh sakit dan nyaris satu tahun dalam kondisi seperti itu. Bahkan Jokowi pernah tak masuk sekolah dua bulan karena tipus.
Dokter berkata kepada Sujiatmi bahwa anaknya tersebut tak semata fisiknya yang sakit tapi juga hatinya.
Maka satu-satunya jalan bagi Sujiatmi adalah berjuang menempatkan diri sebagai teman untuk jiwa yang patah tersebut.
Dia tak mengintervensi ataupun memaksakan kehendaknya kepada sang anak. Sujiatmi membebebaskan Jokowi untuk melakukan apa pun sembari setia mendampinginya.
Saat Jokowi mulai sembuh dan masuk sekolah lagi, Sujiatmi mengantar sendiri anaknya tersebut ke sekolah dengan motor.
Sujiatmi mengemudi di depan, Jokowi membonceng di belakang.
"Teman-temannya suko mengolok-oloknya setiap saya menjempunya. Mereka bilang, 'Kae kowe dipethuk mbakyumu' (itu kamu dijemput kakak perempuanmu)," kata Sujiatmi menirukan olokan teman-teman Jokowi.
Olokan tersebut bikin telinga Jokowi memerah tapi dirinya tak bisa berkutik.
Untunglah, suasana patah hati tersebut mulai menghilang saat Jokowi menginjak kelas 2.
menurut Sujiatmi, menginjak kelas 2 Jokowi mulai giat belajar dan lupa terhadap kekecewaannya.
Hasilnya dia kerap juara kelas. Bahkan saat kelulusan, Jokowi keluar sebagai juara umum sekolah.
Kasih seorang ibu memang luar biasa. Begitupula cinta dan pengorbanan Sujiatmi, untuk anak kinasihnya, Jokowi.
(*)
• Gabungan Importir Prediksi Daya Beli Masyarakat Akan Terus Menurun di Tengah Wabah Virus Corona
• Amien Rais Lengser Tak Masuk Kepengurusan DPP PAN 2020-2025 Ketum Zulhas, Anaknya Duduki Posisi Ini
• Keluh Kesah Pelaku Bisnis Perhotelan di Tengah Wabah Virus Corona, Okupansi Cuma 18 Persen
• Sudah Bisa Dipesan Pre-Order, Ini Harga dan Spesifikasi HP Realme 6