Wabah Virus Corona
Gedung Sasana Manggala Sukowati Sragen akan Disulap Jadi RS Darurat Antisipasi Outbreak Virus Corona
Pemerintah Kabupaten Sragen akan sulap gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) jadi rumah sakit darurat antisipasi outbreak persebaran virus corona atau
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Pemerintah Kabupaten Sragen akan sulap gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) jadi rumah sakit darurat antisipasi outbreak persebaran virus corona atau Covid-19.
"Kami akan menyiapkan Rumah Sakit darurat nanti di gedung SMS dengan kapasitas 264 kamar.
Kami mengantisipasi kalau terjadi outbreak,
• Penggali Kubur yang Layani Keluarga Presiden Jokowi Justru Protes Jika Dibayar, Ini Alasannya
• Cerita Driver Ojol di ILC Soal Mbak Semalam yang Pesen Makan, Audiens Langsung Bertepuk Tangan
• Pasien Positif Corona di Semarang Naik, Hendi : Kalau Beli Makan atau Belanja Delivery Aja
• Nasihat Ibunda Jokowi untuk Bamsoet: Jangan Kecewakan Orang yang Pernah Menolongmu
"Karena RS Moewardi sebagai rujukan jika semua dalam kondisi full kita sendiri bisa dan mandiri," kata Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Rabu (25/3/2020).
Ia menambahkan saat ini Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Sragen sedang mengukur dan membuat bagaimana layout yang tepat.
Yuni juga belum bisa memastikan berapa jumlah budget hingga alat medis yang akan digunakan dalam RS Darurat tersebut.
Ia baru meminta kepada DKK untuk membuat daftar harga terkait alat medis dan segala keperluan lainnya.
Pembuatan RS Darurat ini dikatakan Yuni meminta gotong-rotong seluruh instansi pemerintah.
"Yang sudah kami belanjakan adalah kebutuhan kita antisipasi sampai dengan Mei hingga Juni termasuk APD, termometer, desinfektan. Angkanya sampai Rp 2,5 hampir 2,6 miliar," lanjut Yuni.
Ruang Sakura yang berada di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen juga dalam proses disulap menjadi ruang isolasi.
Ruang Sakura sendiri akan ada 10 ruang isolasi.
Dia mengatakan ruang isolasi yang ada di kedua RSUD di Sragen yang memang paling memenuhi standar.
"Rumah sakit darurat itu ibaratkan isolasi yang barangkali yang tidak sampai membutuhkan peralatan medis yang lebih seperti fentilator dan sebagainya.
Kita mengantisipasi outbreak, begitu ada kepayahan betul kita transfer ke Soehadi atau ke Moewardi," katanya.
Yuni juga menyampaikan tetap akan mengoptimalkan tenaga medis yang ada di Kabupaten Sragen.