Wabah Virus Corona
Benarkah Mudik Lebih Awal Bikin Kasus Corona Meningkat di Jateng? Ganjar Pranowo Ungkap Datanya
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkap data peningkatan jumlah kasus corona berbarengan fenomena mudik lebih awal.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Daniel Ari Purnomo
Dari informasi yang dihimpun, keluarga balita tersebut pulang dari Jakarta ke desa tempat tinggal orang tua istrinya menggunakan kereta api.
Selama perjalanan balita tersebut sudah mengalami demam sejak masih berada di Jakarta.
Menyikapi hal ini, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo secara khusus meminta bupati wali kota memperketat pengawasan di wilayah masing-masing.
Ganjar juga mencermati pergerakan warga perantauan dari Jateng yang mempercepat mudik ke kampung halaman.
"Ada 80 bus membawa 1.776 penumpang dari Jakarta ke Jepara."
"Juga terjadi peningkatan penumpang dari Jabodetabek yang turun di terminal-terminal di Jateng," kata Ganjar dalam siaran pers.
Ia melanjutkan pada 22 Maret di terminal Bulupitu Purwokerto Banyumas ada 2.323 penumpang turun.
Lalu di Terminal Giri Adipura Wonogiri ada 2.625 penumpang.
Situasi yang sama juga terjadi di terminal Cepu, Pemalang, kebumen, Wonosobo, Cilacap, dan lainnya.
"Para bupati dan wali kota harus lebih tegas dan ketat dalam menerapkan protokol kesehatan."
"Data setiap perantau yang pulang, cek kesehatannya, dan pantau terus. Protokol yang sama juga harus diterapkan di level desa, bahkan RT dan RW," tegasnya.
Minta Pemudik Jangan Pulang
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta kepada seluruh diaspora Jateng atau perantau untuk tidak mudik.
Para pekerja yang ada di kota-kota besar seperti Jabodetabek, Jabar, Jatim, Bali dan lainnya diminta menetap di lokasi masing-masing.
"Saya sarankan untuk warga Jateng yang sedang bekerja untuk tidak mudik."