Berita Semarang
Jumlah ODP Virus Corona Berkurang, Pemkot Semarang Siapkan Sembako Gratis
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi terus berupaya untuk dapat mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 di kota yang dipimipinnya.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi terus berupaya untuk dapat mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 di kota yang dipimipinnya.
Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu pun berupaya agar warganya yang masuk dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) tidak berinteraksi dengan banyak orang, minimal selama 14 hari.
Salah satu upayanya adalah memenuhi kebutuhan ODP selamat masa karantina diri, dengan mengirimkan sembako gratis.
• BREAKING NEWS : Penemuan Mayat Perempuan di Tandon Air di Semarang, Suami Cium Bau Menyengat
• Sudjiwo Tedjo Minta Presiden Jokowi Cuti dan Maruf Amin Pimpin Lawan Virus Corona, Ini Alasannya
• Presiden Jokowi Pecat Evi Novida Sebagai Komisioner KPU, Ini Penyebabnya
• Mayat Solekah Warga Semarang di Dalam Tandon Air, Suami Korban Masih Diperiksa Polisi
Tak hanya itu, sembako gratis juga disiapkan Pemkot Semarang untuk masyarakat yang mengalami persoalan penghasilan karena tekanan ekonomi di tengah isu penyebaran virus corona di Indonesia.
Disebutkan oleh Hendi bahwa data masyarakat yang akan mendapatkan sembako gratis mengacu pada data ODP dari Dinas Kesehatan Kota Semarang, juga data warga yang membutuhkan dari seluruh Lurah di Kota Semarang.
"Ada dua prioritas penerima sembako gratis ini, pertama masyarakat yang dikarantina karena masuk kategori ODP sehingga tidak boleh keluar rumah.
Priortias kedua adalah warga yang kesulitan tidak dapat bekerja, karena usaha sepi, kemudian ekonomi menjadi sulit, akan didata oleh Lurah, diteruskan ke Camat, dilaporkan ke posko," jelas Wali Kota Semarang itu.
Sementara itu Hendi juga mengungkapkan jika tidak sedikit Sembako yang disiapkan juga berasal dari banyak stakeholder di Kota Semarang.
"Pada posko kita yang ada di Pusat Informasi Publik Balaikota Semarang, banyak stakeholder yang memiliki kepedulian juga membantu, ada yang drop telur, minyak goreng, mie instant, dan seterusnya," tutur Hendi.
"Persoalan Covid-19 ini bukan hanya mengenai medis, tapi juga bagaiaman warga yang terkena dampak ekonomi juga bisa mendapatkan support, sehingga harapannya semakin banyak yang ikut peduli," tekannya.
Di sisi lain, Hendi memaparkan jika jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kota Semarang mulai berkurang, dimana sesuai data resmi yang ada di SiagaCorona.SemarangKota.go.id, juga ODP dari yang sebelumnya berjumlah 1.309 turun menjadi 776 ODP per 27 Maret 2019.
"Ada sebagian yang semula masuk kategori ODP sudah lewat masa 14 hari, mereka tetap dalam kondisi sehat dan tidak ada permasalahan apapun," pungkas Hendi.
"Sisanya terus kita pantau agar tidak beraktifitas di luar rumah, kalau dalam pemantauan menunjukkan memiliki masalah kesehatan akan langsung kita lakukan isolasi," tegasnya.(*)
• Kini Jadi Negara dengan Pasien Corona Terbanyak, Amerika Sempoyongan Hingga Minta Bantuan Korsel
• Dokter Indro Sang Ahli Virus: Kita Harus Yakin bahwa Virus Ini tak Ada Hubungannya dengan Kematian
• Kecelakaan Maut di Karanganyar, Pikap Tabrak Tugu Ngipik Mbah Sugiyem Meninggal
• Gunung Merapi Erupsi 7 Menit, Hujan Abu Tipis Terjadi di Tlogolele Boyolali