Wabah Virus Corona
Prof Dr dr Bambang Sutrisna Meninggal karena Corona, Anak Curiga Ayahnya Tertular dari Pasien
Anak Prof Dr dr Bambang Sutrisna MHSc, dr Leonita Triwachyuni mengungkapkan kecurigaannya di mana sang ayah bisa terpapar virus Corona
TRIBUNJATENG.COM - Anak Prof Dr dr Bambang Sutrisna MHSc, dr Leonita Triwachyuni mengungkapkan kecurigaannya di mana sang ayah bisa terpapar virus Corona atau Covid-19.
Hal tersebut disampaikannya saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa, Rabu (25/3/2020).
Diketahui, dr Bambang telah meninggal dunia di RS Persahabatan karena terjangkit virus Covid-19.
Bambang Sutrisna menghembuskan napas terakhirnya, Senin (23/3/2020).
dr Leonita menuturkan, sejak awal sang ayah sudah menceritakan kondisi seorang pasien yang datang ke tempat prakteknya.
dr Bambang sudah curiga, pasien yang datang itu suspect Covid-19.
Meski demikian, kala itu dr Bambang tidak bisa melakukan pengecekan karena tidak memiliki alat tes swab untuk dapat mengidentifikasi positif atau negatif Covid-19.
• HEBOH! Ojol Tergeletak di Atas Motor, Petugas Panik Takut Virus Corona, Faktanya Bikin Elus Dada
• Jokowi Turun ke Liang Lahat dan Dekap Kepala Ibundanya
• MUI Jateng Putuskan Hari Ini Masjid tak Gelar Salat Jumat karena Corona, Ini Tanggapan Gubernur
"Sebenarnya dari awal, Papa sudah cerita kayaknya ada pasien yang datang ke tempat praktek dan dicurigai kok kayanya suspect Corona," jelas dr Leonita.
"Tapi kita kan nggak tahu karena kita nggak punya kit untuk swab," ujar dr Leonita.
Diagnosa dr Bambang hanya berdasarkan dari gejala serta hasil rontgen dan laboratorium.
dr Bambang kala itu sudah berpikir pasiennya sudah terjangkit Covid-19.
"Jadi itu diagnosa hanya dilakukan berdasarkan gejala dari laboratorium juga rontgen," ucap dia.
"Nah jadi Papa udah mikir wah jangan-jangan Corona nih," imbuhnya.
dr Leonita menyebutkan, kecurigaannya datang dari pasien tersebut karena di lingkungan dr Bambang tinggal, tidak ada yang menularkan Covid-19.
dr Bambang diketahui juga menjadi dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia dan melakukan beberapa penilitan.