Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Makanan Keluar dari Hidung, Ini Kisah Pasien Sembuh dari Corona di RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang

Mereka telah menjalani masa isolasi selama 14 hari di rumah sakit. Swab test terakhir hasilnya menunjukan bahwa mereka telah sembuh

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah

Makanan Keluar dari Hidung, Ini Kisah Pasien Sembuh dari Corona di RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Empat pasien positif corona (covid-19) yang dirawat di RSUD KRMT Wongsonegoro Kota Semarang dinyatakan sembuh.

Mereka telah menjalani masa isolasi selama 14 hari di rumah sakit. Swab test terakhir hasilnya menunjukan bahwa mereka telah sembuh.

RSUD KRMT Wongsonegoro pun melangsungkan konferensi pers dengan menghadirkan empat pasien tersebut yang telah berjuang melawan virus covid-19 untuk berbagi pengalaman, Selasa (31/3/2020).

Nella Kharisma Tersipu Malu Ketika Dory Penabuh Gendang Didi Kempot Akan Nafkahinya dan Anak-anak

Promo Indomaret dan Alfamart Terbaru, Ada Diskon Susu hingga Minyak Goreng, Ini Daftar Lengkapnya

Paru-paru Jadi Incaran Virus Corona, Konsumsi 5 Makanan Ini untuk Menjaga Kesehatannya

Kronologi Satu Warga Salatiga Positif Covid-19, Walikota Yuliyanto Tetapkan Status Tanggap Darurat

Seorang pasien yang dinyatakan sembuh, Lisa, berbagi pengalamannya.

"Hari ini kami berempat dinyatakan negatif corona setelah 14 hari diisolasi.

Terima Kasih banyak kepada tenaga medis, mereka luar biasa merawat kami," ungkap warga Pekalongan yang berdomisili di Kedungmundu, Kota Semarang ini.

Lisa adalah seorang pelaku UMKM yang membina para difabel.

Pada saat itu, dia mengikuti pameran nasional dari kota ke kota antara lain Bali, Surabaya, dan Bandung selama tujuh hari di masing-masing kota.

Dia pun bertemu banyak orang termasuk turis asing.

Saat berada di Bali dan Surabaya, dia masih belum merasakan gejala.

Namun, saat mengikuti pameran di Bandung, dia mulai merasakan gejala sesak nafas.

"Pas pameran kurang tiga hari di Bandung saya mulai sesak nafas. Makan minum keluar dari hidung. Saya bertahan dengan doa.

Begitu tujuh hari di Bandung, saya pulang naik kereta tidak pulang rumah tapi langsung menuju ke RSUD Wongsonegoro," papar Lisa.

Dia mengaku sangat bersyukur atas kesembuhannya dan berterimakasih kepada pihak RSUD Wongsonegoro.

Dia juga mengimbau masyarakat untuk memberitakan hal yang dapat menumbuhkan semangat pasien yang sedang sakit agar mempermudah kesembuhab mereka.

"Untuk teman-teman yang masih dirawat jangan oantang menyerah, tetap semangat, dan optimis. Semoga dengan berita ini bisa menjadi motivasi yang luar biasa," ungkapnya.

Seorang warga Ungaran yang juga dinyatakan sembuh, Lastri pun berbagi pengalamannya. Dia tidak mengetahui secara pasti bagaimana penularannya.

Hanya saja, selepas pulang dari Bali tubuhnya lemas dan tulang terasa sakit.

"Saya langsung dibawa ke RS Ken Saras kemudian karena tidak bisa menangani akhirnya dirawat di RSUD Wongsonegoro," katanya.

Pada saat awal dites, dia dinyatakan negatif corona. Namun, pada hari kesepuluh saat kembali dites menunjukan positif corona.

Dia mengaku mentalnya cukup down pada saat itu.

"Saya tahu ini semua bukan kebetulan tapi Tuhan merencanakan semua. Saya setiap pagi berdoa, saya sembuh, saya kuat," paparnya.

Selama diisolasi, dia mengungkapkan, pasien sangat diistimewakan. Para tenaga medis selalu memberikan semangat setiap hari.

Meski tidak bisa bertemu dengan keluarga, pihak rumah sakit mengizinkan para pasien membawa ponsel sehingga tetap bisa berkomunikasi dengan pihak keluarga.

"Semangat teman-teman, keluarga, dan para tenaga medis memebuat kami semakin hari semakin kuat.
Pagi ini dokter menyatakan saya sembuh. Saya senang," ucapnya.

Seorang warga Rembang, Muyin, pun menceritakan, dirinya tertular virus corona sepulang dari bekerja di sebuah proyek di Bali.

"Sampai rumah terasa dada sesak, batuk, dan panas dingin. Akhirnya, langsung dibawa ke RS," terangnya.

Selanjutnya, Sutan Baiti, seorang perawat di RS Colombia Semarang yang telah dinyatakan sembuh pun turut berbagi cerita. Dia tertular setelah kontak dengan pasien yang memiliki riwayat covid-19.

"Awalnya pilek saja. Tenggorokan tidak enak. Saya parno, dadi pada saya membahayakan keluarga saya, akhirnya periksa," jelasnya.

Empat pasien yang telah dinyatakan sembuh tersebut telah dijemput oleh keluarganya masing-masing dan dibawa pulang.

Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro, Susi Herawati mengatakan, empat pasien ini sudah diperbolehkan pulang namun pihak rumah sakit masih memantau perkembangan mereka selama 14 hari. Selain dipantau, para pasien ini juga diberi antivirus oseltamivir.

"Kamimempunyai kontak mereka. Kami akan memantah 14 hari kedepan. Mereka bisa berkumpul dengan keluarga, suka cita kelauarga ini menambah semangat hidup," paparnya.

Saat ini, kata Susi, pihak rumah sakit masih menangani 39 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 1 pasien positif corona. (eyf)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved