Berita Regional
Perantau Mudik, 80 KK Pilih Keluar Kampung Tinggal di Kebun karena Khawatir Corona
Sejumlah sekira 80 kepala keluarga (KK) di Manggarai Timur NTT memilih tinggal di kebun untuk menghindari perantauan yang mudik.
TRIBUNJATENG.COM - Sejumlah sekira 80 kepala keluarga (KK) di Kampung Lopa, Desa Gololeda, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) memilih tinggal di kebun untuk menghindari perantauan yang mudik.
Keputusan tersebut mereka ambil agar terhindar dari wabah virus corona.
Walaupun hingga Selasa (31/3/2020) tidak ada pasien positif corona di Manggarai Timur.
Menurut Kepala Desa Gololeda Martinus Jenama banyak warganya yang tinggal di pondok kebun sejak awal Maret 2020.
• Baru Mudik, 7 Buruh India Isolasi Diri di Pohon Beringin dan Mangga, Khawatir Bawa Virus Corona
• Maria Vania, Presenter dan Model Seksi Pemersatu Bangsa, Foto Unggahannya Bikin Pria Deg-degan
• Hari Ini Terakhir Sensus Penduduk Online 2020, Begini Cara Isi Data Sensus.bps.go.id Login
• Gubernur Se-Sulawesi Putuskan Lockdown, Buat 6 Kesepakatan di Antaranya Pulangkan WNA
• Darurat Sipil yang Diwacanakan Jokowi Sudah Diterbitkan Perppu Era Soekarno
• Pulang dari Merantau Dijenguk Warga, Ternyata Positif Corona, Satu Dusun di Purbalingga Lockdown
Jumlahnya warga semakin bertambah sejak 24-25 Maret 2020.
Menurutnya warga tinggal di kebun agar tak bertemu warga lain yang mudik dari rantau.
"Warga di Kampung Lopa, Desa Gololeda, Kecamatan Borong memilih menghindar ke pondok di kebun-kebun agar terhindar dari wabah virus corona," kata Jenama, Selasa (31/3/2020).
Tak hanya di Desa Gololeda. Puluhan warga di Desa Mbengan, Kecamatan Kota Komba juga menghindari perantauan yang mudik dengan cara tinggal di kebun.
Hal tersebut dijelaskan Kepala Desa Mbengan Yohanes.
Ia mengatakan, warga tetap memilih tinggal di kebun walaupun petugas medis sudah melakukan sosialisasi terkait penyebaran virus corona di Manggarai Timur.
Menurut Yohanes banyak warganya yang panik karena mendengar banyak orang meninggal karena virus corona.
Bahkan tidak sedirkit warga banyak yang memilik tidak pergi ke pasar untuk membeli sembako dan berdagang.
Dipantau petugas kesehatan
Sementara itu warga di Desa Komba, Kecamatan Kota Komba memilih berdiam diri di rumah untuk menghindari penyebaran virus corona.
Namun sebagian kecil dari warga desa masih ke kebun untuk bercocok tanam.
Menurut Kepala Desa Komba Eduardus, warga di desanya telah mengikuti instruksi pemerintah untuk tidak berkumpul sepertu arisan dan menggelar ritual.